Sosok Insinyur Perancang Jembatan Melengkung LRT Jakarta, Arvila Delitriana, Srikandi Lulusan ITB

Srikandi Indonesia yang berprestasi itu di antaranya adalah perempuan bernama Arvila Delitriana. Arvila bahkan dipuji secara langsung oleh Jokowi.

Editor: Hilda Rubiah
Kolase TribunJabar.id (Kompas/Agus Susanto dan Adhi Karya)
Inilah sosok perancang jembatan melengkung LRT Jakarta. Srikandi bernama Arvila Delitriana punya prestasi tak main-main. Lulusan ITB itu sampai dipuji Presiden Jokowi. 

Inilah sosok perancang jembatan melengkung LRT Jakarta. Srikandi bernama Arvila Delitriana punya prestasi tak main-main. Lulusan ITB itu sampai dipuji Presiden Jokowi.

TRIBUNJABAR.ID - Indonesia patut berbangga, karena memiliki sederet perempuan berprestasi.

Srikandi Indonesia yang berprestasi itu di antaranya adalah perempuan bernama Arvila Delitriana.

Arvila bahkan dipuji secara langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Melalui akun media sosial Twitter-nya, Jokowi tampak memamerkan foto jembatan lengkung jalur LRT sepanjang 148 meter di atas Flyover Kuningan, Jakarta Selatan.

Ayah dari Gibran Rakabuming itu lalu memberi selamat kepada Adhi Karya dan kepada insinyur yang merancang jembatan lengkung tersebut.

"Salah satu bagian tersulit konstruksi jalur LRT Jabodebek, pekerjaan jembatan bentang panjang yang melengkung 148 m di atas flyover Kuningan, Jaksel, sudah tersambung."

"Selamat kepada Adhi Karya. Selamat juga untuk sang perancang, Ibu Arvila Delitriana, insinyur lulusan ITB," tulis @jokowi, dikutip TribunJabar.id, Jumat (15/11/2019).

Bersaing dengan Rancangan Lain

Arvila Delitriana ternyata memiliki prestasi yang tak main-main.

Menurut laman peranperempuan.id, Arvila merupakan insinyur lulusan Institut Teknologi Bandung atau ITB.

Sebelumnya, ia juga pernah merancang beberapa jembatan lain di Indonesia.

Jembatan yang telah dirancangnya di antara lain adalah Jembatan Pedamaran 1 dan 2 di Riau, Jembatan Kereta Api Cirebon-Kriya, Jembatan Perawang di Riau, Jembatan Kali Kuto, Semarang, serta Jembatan Layang khusus Busway ruas Adam Malik di Jakarta

Proyek Pembangunan LRT Bandung Raya Ditawarkan pada Investor Saat WJIS 2019

Saat merancang jembatan lengkung LRT di atas Flyover Kuningan, Arvila sebenarnya harus bersaing dengan insinyur lain.

Saingannya ternyata adalah seorang konsultan asal Perancis.

Namun akhirnya, BUMN konstruksi, PT Adhi Karya lebih memilih rancangan dari Arvila.

Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto mengatakan, rancangan milik Arvila yang paling memungkinkan dan efisien.

“Kami memilih (rancangan) srikandi asal Indonesia. Beliau sudah mendesain banyak jembatan lengkung, ini pilihan paling memungkinkan dan efisien,” kata Budi, dikutip dari Kontan.co.id.

Pendiri MURI Jaya Suprana menyerahkan rekor MURI kepada Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto, untuk rekor pembangunan Jembatan Lengkung LRT.
Pendiri MURI Jaya Suprana menyerahkan rekor MURI kepada Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto, untuk rekor pembangunan Jembatan Lengkung LRT. (Kontan/Lidya Yuniartha)

Adapun rancangan yang dibuat konsultan Perancis itu adalah steelbox gifer dengan metode incremental launching, cable stayed, concentrate box gorder balanced contilever dengan kolom di tengah.

Kendati demikian, menurut Budi, rancangan tersebut tak sesuai dengan kondisi lapangan.

Akhirnya, rancangan yang dipilih pun adalah kepunyaan Arvila.

Masih menurut Kontan.co.id, jembatan lengkung di atas Flyover Kuningan adalah jembatan kereta dengan panjang 148 meter, bertipe box girder betin dengan radius lengkung 115 meter.

Pemprov Jabar Usul Stasiun Cimekar Digeser, Berkaitan LRT Penyambung Kereta Cepat, Ini Lokasinya

Dapat Apresiasi dari Dua Menteri

Pemilihan rancangan Arvila itu akhirnya juga menorehkan prestasi.

Adhi Karya menyabet dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas pembangunan jembatan lengung Kuningan itu.

Rekor itu di antaranya adalah jembatan kereta box beton lengkung dengan bentang terpanjang dan radius terkecil di Indonesia.

Jembatan kereta boks beton lengkung dengan bentang terpanjang dari radius terkecil tersambung pada jalur LRT Jabodebek di persimpangan Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Gatot Subroto di Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019). Adhi Karya mencatatkan dua rekor pada Museum Rekor Dunia-Indonesia dengan tersambungnya jembatan ini. Spesifikasi dari jembatan ini adalah jenis jembatan kereta dengan metode balanced cantilever, tipe box girder beton radius lengkung 115 meter, dan panjang bentang utama 148 meter dengan beban pengujian fondasi 4.400 ton.
Jembatan kereta boks beton lengkung dengan bentang terpanjang dari radius terkecil tersambung pada jalur LRT Jabodebek di persimpangan Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Gatot Subroto di Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019). Adhi Karya mencatatkan dua rekor pada Museum Rekor Dunia-Indonesia dengan tersambungnya jembatan ini. Spesifikasi dari jembatan ini adalah jenis jembatan kereta dengan metode balanced cantilever, tipe box girder beton radius lengkung 115 meter, dan panjang bentang utama 148 meter dengan beban pengujian fondasi 4.400 ton. (KOMPAS/AGUS SUSANTO)

Kemudian, rekor kedua adalah rekor pengujian axial statistic loading test pada pondasi bored pile dengan beban terbesar di Indonesia.

Atas sejumlah keberhasilan itu, Arvila juga diganjar apresiasi oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Basuki dan Luhut, akan memberikan dana operasional menteri (DOM) mereka selamat satu bulan.

“Bukan jumlahnya uang. Ini sebagai salah satu wujud kebanggaan kita terhadap prestasi yg sudah ibu torehkan,” kata Luhut.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved