Pencetakan Wirausaha Baru Belum Efektif, Pemkot Tasik Evaluasi Program Pengentasan Kemiskinan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2019, Kota Tasikmalaya menempati peringkat pertama sebagai daerah dengan penduduk miskin se-Jawa Ba

Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Theofilus Richard
Tribun Jabar/Isep Heri
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman dan wakilnya Muhammad Yusuf saat menghadiri acara di Dadaha, Rabu (17/7/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2019, Kota Tasikmalaya menempati peringkat pertama sebagai daerah dengan penduduk miskin se-Jawa Barat.

Menurut data tersebut, 12 persen penduduk Kota Tasikmalaya terkategori hidup di garis kemiskinan.

Mendapati itu, Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, mengatakan akan terus mengevaluasi program-program pengentasan kemiskinan di kotanya.

Satu di antara program pengentasan kemiskinan yang merupakan unggulan Yusuf bersama Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman ialah melahirkan lebih dari seribu wirausahawan baru (WUB) di Kota Resik.

Dalam realisasinya, Yusuf mengakui program tersebut harus banyak dievaluasi.

"Target kan 1000 WUB pertahun. Sekarang kami pangkas sebab sangat tidak signifikan seperti tahun kemarin," kata Yusuf, Kamis (7/11/2019).

6 Nama Kader Golkar Siap Ambil Formulir Pendaftaran Balon Bupati Bandung, Tak Ada Nama Istri Bupati

Dari target seribu, tahun kemarin hanya tercapai 800 orang yang terjaring dalam program tersebut.

Pemkot Tasikmalaya juga berusaha menjajaki kerja sama dengan bank dalam mengupayakan bantuan pemodalan tanpa jaminan kepada warganya.

"Tapi perbankan juga punya prinsip kehati-hatian sehingga tidak semua orang bisa dapat bantuan pinjaman modal. Jangan sampai diaudit tahu-tahu dianggap ganimah, hilang begitu saja," lanjutnya.

Selanjutnya, Pemkot Tasikmalaya juga bekerjasama dengan salah satu bank perkreditan rakyat syariah untuk penambahan modal dalam program WUB.

"Kami tekankan WUB kalau ada yang ingin akses kredit silakan dengan bunga dijamin pemerintah," jelasnya.

"Kami juga ingin melatih pengusaha baru belajar bermitra dengan perbankan. Sebab saat sukses dan jadi wirausahawan besar pasti akan berurusan dengan perbankan," sambungnya.

Penjajakan kerjasama dengan bank juga dilakukan karena berdasar evaluasi sebelumnya, penerima bantuan modal WUB menganggap bantuan itu sebagai hibah.

Diajak Mabuk Obat Batuk, Gadis di Tasikmalaya Dicabuli Tiga Temannya

"Itu kan bukan seperti itu, tidak mendidik para calon pengusaha. Kami didik dalam beragam aspek supaya bisa mengakses perbankan salah satunya," kata Yusuf.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved