Nadiem Makarim Beberkan Alasan Dirinya Dipilih Jadi Mendikbud, Sempat Ketemu Jokowi Setahun Lalu

Nadiem Makarim, membeberkan alasan dirinya mendapatkan tawaran sebagai menteri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Editor: Yongky Yulius
Kompas.com
Mendikbud-Dikti, Nadiem Makarim 

Dalam tayangan itu, Effendi Gazali mengutip kalimat dari Politisi PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut Jokowi bukanlah pedagang es krim yang dinanti semua orang.

Hal ini berkaitan dengan keputusan Jokowi untuk memilih menteri yang menimbulkan pro dan kontra.

"Betul presiden tidak bisa membahagiakan semua orang," ujar Effendi Gazali.

"Bahkan Hasto mengatakan, 'Bapak Presiden itu bukan tukang es krim' katanya, yang bisa membahagiakan semua orang," sambungnya.

Mencontoh dari film 'Joker', Effendi Gazali menyebut Joker yang dituntut sang ibu untuk bisa menghibur semua orang.

"Joker mengatakan bahwa 'Kata ibuku, tugasku adalah membawa tawa dan bahagia kepada dunia'," tuturnya.

Effendi Gazali menegaskan bahwa seorang pemimpin tidak mungkin bisa membahagiakan semua orang apalagi di seluruh dunia.

Pengamat dan Guru Besar UPI Ini Bicara Soal Terpilihnya Nadiem Makarim sebagai Mendikbud

"Enggak boleh, pemimpin yang besar enggak boleh tuh membagi-bagi seluruh bahagia dan tawa terhadap dunia," kata Effendi Gazali.

Bagi Effendi Gazali, seorang pemimpin tidak perlu membahagiakan semua orang, namun harus mampu membuat keputusan bijak sesuai dengan kondisi negaranya.

"Jadi dibagi memang betul-betul sesuai dengan apa yang dibutuhkan saat ini, walaupun tidak membahagiakan seseorang," kata Effendi Gazali.

Effendi Gazali lalu menyinggung soal kalangan muda yang berbahagia karena terpilih dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Lalu muncullah anak-anak muda penuh kejutan ya pada waktu itu," kata Effendi Gazali.

"Dan anak-anak muda penuh kejutan ini pasti berbahagia kan, waktu tampil itu, baik datang mau pulang, semua berbahagia," tuturnya.

Effendi Gazali lalu menyinggung Politisi Golkar Tetty Paruntu yang sudah dipanggil ke Istana Kepresidenan namun gagal menjadi menteri.

"Yang tidak bahagia itu cuma datang doang kemudian pulangnya pasti tidak ke pers. Itu yang enggak berbahagia," kata Effendi Gazali.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved