Potongan Pisau yang Digunakan untuk Membunuh Mantan Juragan Mendoan Masih Tertinggal di Leher
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Niko Narullah Adi Putra mengatakan ada dua potongan pisau cutter ditemukan pada jasad Ahsanul.
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNJABAR.ID, BOGOR - Kepolisian masih berupaya mengumpulkan bukti dan petunjuk untuk memburu pelaku pembunuhan sopir taksi online Ahsanul Fauzi (41).
Sebelumnya, korban ditemukan tewas di dalam mobil yang terparkir di Jalan Raya Wangun, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019).
Dari hasil autopsi terhadap jasad Ahsanul Fauzi ditemukan potongan benda tajam.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Niko Narullah Adi Putra mengatakan ada dua potongan pisau cutter ditemukan pada jasad Ahsanul.
"Sedikit hasil dari autopsi yang tidak bisa kita sampaikan seluruhnya yakni ada potongan cutter, dua ruas potongan karter ukuran lima centimeter di leher korban," katanya saat ditemui di Mako Polresta Bogor Kota Jalan Kapten Muslihat, Jumat (1/11/2019).
Selain ditemukan potongan kater polisi juga menemukan ada empat luka pada tubuh korban.
Dua diantaranya adalah luka tusuk dan dua luka lagi merupakan luka goresan.
"Kurang lebih ada empat luka, dua luka tusuk di leher bagian kiri dan dua luka seperti benda tajam di bagian pundak kiri," katanya.
Sampai saat ini polisi masih melakukan pengumpulan data untuk mencari tahu pelakunya dan motif penusukan.
Kronologi ditemukannya jenazah
Sopir taksi online ditemukan tewas bersimbah darah dalam sebuah mobil Galya silver yang terparkir di depan Bank BRI, Jalan Raya Tajur, kawasan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Kamis (31/10/2019) pagi.
Korban ditemukan sejumlah petugas keamanan atau satpam yang bertugas malam hari di kawasan tersebut sekitar pukul 02.30 WIB.
Seorang Satpam, Enggong, mengatakan pada pukul 02.00 WIB dirinya sempat keluar kantor dan melintasi tempat penemuan korban untuk mencari makan.
Namun, saat itu, belum tampak keberadaan mobil silver yang berisi jasad korban tersebut.
"Setelah makan, jam 02.30 WIB, saya lihat ada mobil menghadap ke jalan," ujar Enggong saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Kamis (31/10/2019) pagi.
Kecurigaan awal dirasakan petugas sekuriti lain bernama Nana Jumhana.
Saat itu, dia mengaku dipanggil Satpam Nana Jumhana karena ada genangan air di bawah mobil yang terparkir menghadap ke jalan tersebut.
Setelah diperiksa lebih dekat, rupanya genangan itu bukan air tapi darah yang merembes keluar dari dalam mobil.
"Terus Pak Nana manggil saya dari seberang, pak cepet ke sini, katanya, ini kayaknya ada air. Saya lihat, ternyata bukan air, ini darah," ujarnya.