Seleksi CPNS 2019 Gunakan Sistem CAT Berbeda, Nilai Langsung Terpampang, Bakal Ada Kejar-kejaran

Seleksi CPNS 2019 menggunakan sistem CAT berbeda. Nilai langsung terpampang, bakal ada kejar-kejaran nilai.

Editor: taufik ismail
SERAMBINEWS.COM/Putri
Ilustrasi lowongan CPNS 2019 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Pelaksanaan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 dipastikan bakal menyulitkan oknum-oknum tertentu yang hendak melakukan segala bentuk kecurangan.

Pasalnya, instrumen resmi seleksi CPNS 2019 menggunakan sistem tes Computer Assisted Test (CAT) yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Kabid Pengadaan Pemberhentian dan Informasi Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Indramayu, Winaryo mengatakan, sistem CAT tahun 2019 akan bersifat lebih transparan.

"Jadi permainan curang itu tidak bisa dilakukan, saya jamin ini sangat objektif," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Kamis (31/10/2019).

Winaryo menambahkan, pada saat pelaksanaan tes seleksi CPNS baik itu tes kompetensi dasar (TKD) maupun tes kompetensi bidang (TKB) panitia membuka akses keterbukaan seluas-luasnya.

Dalam hal ini, setiap menjawab satu pertanyaan dengan benar maka nilai dari peserta yang bersangkutan dan peserta lainnya akan langsung terpampang pada sebuah layar.

Nilai itu, akan terus diupdate setiap para peserta menjawab pertanyaan dengan benar.

"Seperti balapan nanti si nilai itu, terus kejar-kajaran. Kalau menjawab dengan benar nilainya akan terus naik," ucap dia.

Disampaikan Winaryo, nilai itu bisa langsung dilihat secara real time baik oleh peserta itu sendiri maupun pengantar dari peserta tersebut yang berada di luar ruangan.

Ia menilai dengan keterbukaan ini, pelaksaan penerimaan CPNS di tahun 2019 diyakini akan bersih dari segala bentuk kecurangan.

Selain itu, untuk menyempitkan gerak-gerik pelaku kecurangan, ia juga meminta agar para peserta tidak mudah mempercayai informasi dari sumber yang tidak terpercaya.

Menurutnya, kecurangan bisa dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dalam bentuk apapun.

Tidak hanya saat pelaksaan tes, melainkan dalam bentuk informasi bohong yang tidak valid.

"Kecurangan oleh oknum yang kami sebut penipu, dan lain-lain ini biasanya juga berawal dari informasi yang tidak valid, mereka membelok-belokan informasi," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved