Selain Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 Miliar di APBD DKI, Ini Temuan Lain yang Mencengangkan
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut menemukan empat temuan tentang pembelanjaan barang yang harganya diatas rata-rata.
Video dapat dilihat mulai dari menit 4.20
Respon Dinas Pendidikan
Dikutip dari Kompas.com Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati menjelaskan, pihaknya akan mengecek kembali terkait anggaran lem Aibon tersebut.
“Kami sedang cek kembali apakah ini salah ketik atau bagaimana,” ujar Susi saat dikonfirmasi, Selasa (29/10/2019).
Susi mengatakan untuk dinas, dirinya hanya membeli kertas dan tinta.
Ia menambahkan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta sedang melakukan cek ke sekolah-sekolah," tambahnya.
“Kalau untuk Dinas, saya hanya beli kertas dan tinta. Kami sedang cek ke sekolah-sekolah,” kata dia.
Susi menjelaskan pihaknya telah melakukan revisi pengajuan anggaran pada Jumat lalu.
Ia mengatakan, pihaknya akan kembali melakukan penyisiran kembali untuk mengecek ulang.
“Kami revisi terakhir hari Jumat hingga Sabtu malam, kami akan lakukan penyisiran kembali untuk mengecek ulang,” tuturnya.
Penjelasan Disdik DKI
Dikutip dari Kompas.com, Menanggapi viral besarnya anggaran yang dibuat oleh Pemprov DKI Jakarta untuk pembelian lem Aibon sebesar Rp 82,8 miliar, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat memberikan pernyataannya.
Ia mengatakan tidak ada anggaran sebesar itu untuk pembelian lem Aibon.
"Terkait dengan anggaran Aibon, saya sudah coba sisir, insya Allah tidak ada anggaran Aibon sebesar Rp 82,8 miliar tersebut," ujar Syaefuloh di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

Syaefulloh menjelaskan angka sebesar RP 82,8 miliar merupakan anggaran sementara yang dimasukkan ke dalam sistem e-budgeting DKI Jakarta.
Ia mengatakan anggaran untuk alat tulis kantor seluruh sekolah hanya mencapai angka Rp 22 miliar.