Liga 1 2019

Pecat Mantan Pelatih Persib, Persebaya Terpuruk, 3 Kali Kalah Beruntun, Ditinggal Wolfgang Pikal

Keputusan memecat Djanur dari kursi pelatih Persebaya Surabaya, tak membuat klub Bajul Ijo itu menjadi lebih baik. 3 kali kalah, Wolfgang mundur

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Kompas.com
Karena kecewa dengan Persebaya Surabaya, suporter turun menghampiri Pemain seusai pertandingan melawan PSS Sleman dalam lanjutan Liga 1 2019 yang berakhir dengan skor 2-3 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/10/2019) sore. 

TRIBUNJABAR.ID – Keputusan memecat Djadjang Nurdjaman (Djanur) dari kursi pelatih Persebaya Surabaya, tak membuat klub Bajul Ijo itu menjadi lebih baik.

Persebaya Surabaya kini malah terpuruk.

Setelah ditinggalkan Djadjang Nurdjaman atau Djanur, yang juga mantan pelatih Persib Bandung, manajemen Persebaya Surabaya menunjuk Wolfgang Pikal jadi pelatih.

Nyatanya, ditangan pelatih baru Wolfgang Pikal, Persebaya Surabaya tak menjadi lebih hebat.

Di tangan Wolfgang Pikal, Persebaya hanya meraih sekali seri, dan tiga kali kekalahan secara beruntun.

Posisi Persebaya Surabaya di Klasemen Liga 1 2019, berada di posisi ke-9 dengan raihan 31 poin.

Bejo Sugiantoro Kembali Jadi Caretaker Persebaya Surabaya Menyusul Mundurnya Wolfgang Pikal

Pencapaian ini rawan disalip oleh dua tim lain di bawahnya yang memiliki poin sama, Bhayangkara FC dan Persib Bandung.

Jika di laga melawan Kalteng Putra pada Jumat 1 November 2019, Persib Bandung menang, maka posisi Persebaya Surabaya pasti tergusur.

Kini Persebaya Surabaya belum memiliki pelatih baru pengganti Wolfgang Pikal.

Baru Melatih Sebulan

Persebaya Surabaya resmi ditinggal pelatihnya Wolfgang Pikal per 30 Oktober 2019 atau sehari pascakalah dari PSS Sleman.

Wolfgang Pikal menyatakan mundur dari kursi panas pelatih Persebaya Surabaya yang baru didudukinya kurang lebih sebulan.

Melalui akun Twitter resmi Persebaya, video pernyataan mundur pria kelahiran Australia ini diunggah hari ini pada pukul 14.50 WIB.

 Dipermalukan PSS di Kandang, Persebaya Juga Harus Siap Tekor Banyak Gara-gara Bonek Ricuh

”Saya mau bilang terima kasih untuk Persebaya, saya mau bilang terima kasih untuk manajemen Persebaya dan pemain Persebaya,” ujar Wolfgang Pikal seperti yang dikutip BolaSport.com dalam video itu.

”Hari ini, 30 Oktober 2019, saya mundur sebagai pelatih kepala Persebaya.”

”Ini memang menjadi tanggung jawab pekerjaan sebagai head coach. Ini risiko dari pekerjaan dari pelatih,” tuturnya.

Pikal juga mengatakan, dia berharap Persebaya memiliki hal baik ke depan sepeninggalnya.

”Saya juga mau bilang ke depan Persebaya bisa maju lagi, bangkit lagi, dan berprestasi lagi,” tutur Pikal.

”Sebab, klub ini luar biasa dan manajemennya luar biasa. All the best untuk Persebaya,” ucapnya menambahkan.

Pikal baru empat kali mendampingi Persebaya pada Liga 1 2019 sejak resmi diangkat jadi sukses Djadjang Nurdjaman.

Dia pertama mendampingi Persebaya pada laga 11 Oktober 2019 saat skuad Bajul Ijo ditahan tanpa gol tamunya, Borneo FC.

 Persebaya Surabaya Tumbang dari PSS Sleman, Bonek Mengamuk, Ada yang Merusak Stadion

Setelah itu, tiga laga berikutnya Persebaya selalu kalah bersama Pikal, termasuk yang terbaru tumbang di markas mereka dari PSS Sleman.

PSS Sleman mempermalukan Hansamu Yama Pranata Cs dengan skor 3-2 di Stadion Gelora Bung Tomo, Kota Surabaya, Rabu (29/0/2019).

Efek kekalahan itu, Bonek marah dan kecewa lalu terjadi kerusuhan suporter yang melakukan aksi pembakaran di lapangan Stadion GBT.

Bejo Sugiantoro Kembali menjadi Caretaker

Berita Persebaya Surabaya Wolfgang Pikal mundur, Bejo Sugiantoro dampingi tim kala jamu PSM Makassar, Rabu (30/10/2019)

Pelatih Persebaya Surabaya, Wolfgang Pikal mengundurkan diri dari kursi pelatih Bajol Ijo.

Dengan mundurnya Pikal, secara otomatis Bejo Sugiantoro kembali menjadi caretaker dan akan mendampingi tim kala menghadapi PSM Makassar.

Hal ini terungkap dari laman Instagram Persebaya Surabaya.

"Saya mau bilang terimakasih untuk klub, manajemen dan pemain Persebaya Surabaya," ungkap Pikal.

"Dengan hari ini tanggal 30 Oktober, saya mundur sebagai pelatih kepala Persebaya, ini memang tanggung jawab sebagai head coach," lanjutnya.

"Ini resiko jadi pelatih, saya harap Persebaya bisa bangkit, maju, soalnya klub, manajemen luar biasa, all the best untuk masa depan Persebaya Surabaya," tutup mantan asisten pelatih Alferd Reidl ini.

Wolfgang Pikal mengundurkan diri usai rentetan hasil negatif yang diraih Persebaya Surabaya.

Rentetan hasil buruk tersebut juga mempengaruhi supporter yang kemudian ricuh pasca kekalahan dari PSS Sleman.

Pasca laga Persebaya vs PSS usai, pendukung tuan rumah, Bonek yang merasa kecewa dengan hasil negatif tim kesayangan meraka masuk ke dalam Stadion GBT dan melakukan aksi-aksi yang kurang terpuji.

Hal tersebut disinyalir karena hasil buruk Persebaya dalam beberapa laga terakhir di Liga 1 2019.

Kekalahan dari PSS di GBT merupakan hal pertama yang dialami skuat Bajul Ijo di laga kandang Liga 1 2019.

Selain itu, kekalahan ini merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun dan tidak pernah menang dalam lima laga terakhir dalam Liga 1 2019.

Rinciannya kalah dari Barito Putera (1-0), imbang tanpa gol lawan Borneo FC, serta takluk 4-1 Persib, 1-0 Persela, dan terakhir 2-3 PSS.

Prilaku yang ditunjukkan suporter Persebaya pada laga lawan PSS sejatinya telah tampak sebelum pertandingn berlangsung.

Suporter Persebaya Surabaya, Bonek tribun utama melakukan aksi meninggalkan tribün saat babak kedua laga Persebaya Persebaya melawan PSS Sleman Liga 1 2019 yang berakhir denna skor 2-3 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/10/2019) sore.
Suporter Persebaya Surabaya, Bonek tribun utama melakukan aksi meninggalkan tribün saat babak kedua laga Persebaya Persebaya melawan PSS Sleman Liga 1 2019 yang berakhir denna skor 2-3 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/10/2019) sore. (KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

Berikut kronologi kericuhan di Stadion Gelora Bung Tomo hingga daftar fasilitas yang rusak:

Dilansir Tribunnews dari Kompas.com, banyak cara yang dilakukan Bonek, suporter Persebaya, mulai dari smoke bomb, meninggalkan tribun, hingga diam tak bernyanyi.

tanda-tanda kekecewaan Bonek tampk sejak awal laga, banyak spanduk protes terbentang di stadion.

Jelang kick off babak pertama, Bonek sudah mulai membakar smoke bomb. Namun aksi ini tidak berlanjut hingga laga dimulai.

Situasi memburuk ketika Persebaya tertinggal 1-3 dari PSS di babak pertama.

Nyanyian protes dari Bonek pun bergemuruh di stadion.

Tidak sampai disitu, Bonek yang berada di tribun utara keluar dari stadion hingga bagian tersebut kosong.

Setelah itu, Bonek yang berada di tribun lain diam dan tidk menanyikan lagu dukungan untuk skuat Bajul Ijo yang tengah berlaga.

Ketika babak kedua akan dimulai, pemain Persebaya yang memasuki lapangan disoraki Bonek dengan teriakan 'huuu'. Hingga pertengahan babak kedua Bonek masih diam.

Di sudut lain, kembang api sudah mulai dinyalakan oleh pendukung Persebaya.

Puncaknya ketika wasit Al Khatiri meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, para suporter mulai turun ke lapangan.

LIGA 1 KALTENG Putra VS PERSIB Bandung, Persib Bandung Tak Sabar Hadapi Kalteng Putra

Suporter yang turun ke lapangan tampak menghampiri pemain Persebaya seperti Ruben Sanadi dan Hansamu Yama.

Namun para punggawa Bajul Ijo setelah itu dibawa ke ruang ganti.

Kondisi di stadion tidak hanya aksi suporter yang masuk ke dalam lapangan, melainkan pelemparan botol, penyalaan flare hingga smoke bomb.

Situasi semakin tidak kondusif setelah sejumlah oknum suporter merusak fasilitas stadion hingga membakar salah satu gawang yang ada di dalam stadion.

Oknum suporter tuan rumah masuk kedalam stadion GBT pasca Persebaya kalah 2-3 dari PSS Sleman (29/10/2019).
Oknum suporter tuan rumah masuk kedalam stadion GBT pasca Persebaya kalah 2-3 dari PSS Sleman (29/10/2019). (SURYA.co.id/NDARU WIJAYANTO)

Fasilitas Stadion Gelora Bung Tomo yang Rusak

Dalam pemberitaan Tribunjatim, kerusuhan oknum suporter yang masuk ke dalam stadion dengan melakukan aksi anarki yang merugikan pihak tuan rumah.

Oknum suporter tersebut membakar papan iklan yang ada di pinggir lapangan, merusak bench pemain pengganti, serta tampak salah satu gawang di dalam stadion yang terbakar, dan masih banyak lagi.

Kericuhan pertandingan Persebaya vs PSS Sleman, Selasa (29/10/2019).
Kericuhan pertandingan Persebaya vs PSS Sleman, Selasa (29/10/2019). ((SURYA.co.id/Khairul Amin))

Pemain Persebaya Dievakuasi dengan Kendaraan Taktis (Rantis)

Kericuhan yang terjadi di Stadion Gelora Bung Tomo membuat pihak keamanan bertindak cepat dengan mengevakuasi pemain Persebaya menggunakan kendaraan taktis (rantis), seperti yang dikatakan Media Officer Persebaya, Nanang Priyanto.

"Belum tahu kenapa dibawa lebih cepat," ucap Nanang, dikutip dari Tribun Jatim.

"Tapi semua tim sudah dibawa polisi, saya belum berkomunikasi."

"Dari informasi yang saya dapat, mereka dievakuasi menggunakan rantis," lanjut Nanang.

Alhasil, kejadian tersebut membuat skuat Bajul Ijo tidak dapat hadir pada sesi jumpa pers setelah pertandingan.

BONEK MANIA KECEWA - Bonek Mania memasuki lapangan dan sebagian mendatangi pemain usai pertandingan Persebaya Surabaya melawan PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa (29/10/2019).
BONEK MANIA KECEWA - Bonek Mania memasuki lapangan dan sebagian mendatangi pemain usai pertandingan Persebaya Surabaya melawan PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa (29/10/2019). (Surya.co.id/Habibur Rohman)

(Tribunnews.com/Sina, Tribun Jatim/Ndari Wijayanto, Surya.co.id/Khairul Amin, Kontributor Bola Kompas.com/Suci Rahayu)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved