Warga Cirebon Antusias Mencoblos Pilwu Serentak, Rela Antre Sejak Pagi, Berebut untuk Mencoblos
Warga Cirebon antusias mencoblos di Pilwu Serentak. Mereka rela antre sejak pagi.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: taufik ismail
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Sebanyak 178 desa di Kabupaten Cirebon, pada hari ini, Minggu (27/10/2019), melaksanakan pemilihan kuwu atau kepala desa secara serentak.
Di Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, ratusan warga di desa tersebut tampak berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencoblos di Pemilihan Kuwu Serentak.
Warga yang berbondong-bondong mendatangi TPS di Desa Comberan, berdatangan sejak pukul 05.00 WIB dan rela antre di depan pintu masuk pendaftaran, meskipun pemungutan suara dimulai pukul 08.00 WIB.
"Saya dari jam setengah enam pagi udah ke TPS. Alasannya, karena ingin paling pagi, tapi ternyata enggak, banyak juga yang dari pagi," kata Sarinah (59), warga Desa Kecomberan, Kecamatan Talun.
Dibuka pada pukul 08.00 WIB, warga yang antre sejak pukul 05.30 WIB ini, kemudian saling berebut untuk mendapatkan nomer antrean pertama mencoblos calon kuwu.
Akibatnya, sempat terjadi aksi saling dorong antar warga, sehingga aparat kepolisian dan petugas keamanan melakukan penjagaan ketat dari lokasi antrean hingga bilik suara.
Ridwan (36), warga Desa Kecomberan, mengaku ia sangat antusias untuk mengikuti pilwu serentak.
Bahkan ia akan berada di TPS hingga pukul 18.00 WIB atau waktu terakhir pemungutan suara.
"Ingin tahu saja, mengawal pesta kecil. Soalanya saya kenal semua calonnya," katanya.
Di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, ratusan warga yang akan memilih calon kuwu berdatangan sejak pukul 06.00 WIB, beberapa di antaranya memaksa masuk sebelum TPS dibuka.
Akibatnya, warga yang antre hingga bahu jalan ini menyebabkan kemacetan di Jalan Pangeran Cakrabuana, baik dari arah Sumber menuju Harjamukti atau sebaliknya.
Mintarsih (45), warga Desa Kepompongan, mengatakan, kalau ia selalu antusias mencoblos pada pilwu serentak dibandingkan pemilihan bupati atau pemilihan presiden.
"Soalnya pemimpin desa langsung dekat dengan warga, tidak kayak bupati atau presiden," katanya.
• Video Viral, Mencengangkan Siswa Ini Bisa Menirukan Suara Jokowi Mirip Banget, Bikin Warganet Gempar
• Imbauan Panpel, Bobotoh Dilarang Berikan Tiket Persib vs Persija ke Suporter Lain Terutama Jakmania