Suhu Udara Makin Panas, Kisah Matahari Kehilangan Energi, Mati, Lalu Kiamat, Dijelaskan di Alquran

Indonesia tengah dilanda suhu udara maksimum, berikut ini penjelasan tentang misteri Matahari menjelang kematiannya dijelaskan dalam Al Quran.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Kisdiantoro
Kolase Tribun Jabar / shutterstock / Nasa
Indonesia tengah dilanda suhu udara maksimum, berikut ini penjelasan tentang misteri Matahari dan kisan kematiannya dijelaskan dalam Alquran. 

Indonesia tengah dilanda suhu udara maksimum, berikut ini penjelasan tentang misteri Matahari dan akhir perjalannanya dijelaskan dalam Alquran

TRIBUNJABAR.ID - Beberapa hari terakhir ini wilayah Indonesia tengah dilanda cuaca panas.

Sejak terbitnya Matahari, kendati masih pagi tapi suhu udara sudah terasa begitu panas.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi (BMKG) menjelaskan 10 hari ke depan Indonesia memang dilanda suhu udara maksimum mencapai 37 derajat selsius.

Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Indra Gustari menjelaskan penyebab suhu udara maksimum lantaran posisi Matahari berada tepat di atas ekuator Indonesia.

Waspada, Suhu Panas Diprediksi akan Berlangsung Hingga 10 Hari Ke Depan, Bisa Lakukan 3 Langkah Ini

Matahari memang menjadi salah satu bintang raksasa unsur kehidupan penting bagi manusia.

Keberadaannya masih menjadi misteri bagi manusia.

Dalam Al Quran disebutkan Matahari merupakan satu dari tak terhingganya tanda kebesaran Allah SWT.

Berkenaan dengan itu, Al Quran mengungkap misteri Matahari tersebut di sejumlah ayat dan surat.

Dikutip dari berbagai sumber, Matahari memancarkan panas selama sekitar 5 miliar tahun karena reaksi kimia konstan pada permukaannya.

Kendati begitu, pada akhirnya ada titi reaksi konstan tersebut berakhir di masa mendatang.

Saat itulah Allah SWT menentukan akhir dari kehidupan umat manusia.

Atau yang lebih dikenal kita sebut sebagai hari kiamat.

Heboh Fenomena Cincin Dekat Matahari di Langit Bandung, Benarkah Tanda Bahaya? Begini Penjelasannya

Suatu saat Matahari akan kehilangan energi, mati dan hancur.

Konteks ini dijelaskan dalam Al Quran (Surat Yasin: 38)

وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

"Dan Matahari berjalan ke tempat Peristirahatannya. Itu adalah keputusan dari Yang Mahakuasa, Yang Maha Mengetahui."

Dikutip dari eramuslim.com, ayat tersebut menjadi acuan, suatu hari energi Matahari segera berakhir.

Kata 'berjalan' dalam ayat tersebut merujuk pada tindakan yang terus bergerak.

Adapun kata 'peristirahatan' menunjukkan waktu sekaligus tempat tertentu.

Artinya Matahari senantiasa berjalan dalam ruang dan waktunya, dan bergerak hanya sampai waktu tertentu.

Sebagaimana hal itu juga dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa ta'ala surat Ar Ra'd:2.

اللّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لأَجَلٍ مُّسَمًّى يُدَبِّرُ الأَمْرَ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لَعَلَّكُم بِلِقَاء رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ

"Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan.

Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu."

Dijelaskan pula dalam surat Fatir, 13.

يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِن قِطْمِيرٍ

"Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan.

Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari."

Beredar Pesan Suhu Panas 40 Derajat Celsius, BMKG Sebut Hoaks

Matahari menjelang kematiannya

Panas dan cahaya Matahari seperti yang dijelaskan adalah reaksi dan energi yang dilepaskan seketika.

Reaksi tersebut dimana terjadi karena inti hidrogen berubah menjadi helium dalam proses fusi nuklir.

Oleh karena itu ada saatnya energi tersebut akan melemah hingga sampai pada titik kematiannya.

Hal itu juga selaras dengan hukum alam (sunnatullah), energi akan habis setelah bahan bakar telah digunakan.

Penjelasan Matahari sudah banyak diteliti para ilmuwan.

Mereka mengakui kebenaran Matahari yang akan mati di masa mendatang, seperti yang dimuat dalam artikel Departemen Ilmu BBC News, berjudul “The Death of the Sun”.

Ilmuwan mengakui sejatinya Matahari akan mati secara bertahap.

Sebagai tanda titik kematian Matahari menjadi lebih panas untuk memicu atom lain menjadi helium.

Suhu Udara di Cirebon dan Sekitarnya Meningkat, BMKG Imbau Warga Lakukan Ini

Dokumenter National Geographic TV juga memberikan penjelasan.

Matahari memang menjadi sumber dan penopang kehidupan di planet kita.

Namun ia juga seperti laiknya makhluk hidup manusia.

Matahari menua, dan seiring itu ia bereaksi menjadi lebih panas dan menguapkan semua muntahannya dan menghancurkan kehidupan (kiamat).

Matahari terus mengalir dan lebih panas seiring bahan bakar lebih cepat merambah.

Suhu udara akan terus meningkat, hingga akhirnya memusnahkan kehidupan (kiamat).

Disebut-sebut menjelang kehancurannya, Matahari akan membengkak dan menarik planet-planet lainnya.

Wallahu'alam bisshowab (Hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sesungguhnya).

Amalan Sunah Baca Surat Ini Bisa Dikerjakan Malam Jumat, Keistimewaan Pancarkan Cahaya Kelak Kiamat

Indonesia dilanda suhu udara maksimum

Alat pengukur suhu termometer.
Alat pengukur suhu termometer. (shutterstock)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi (BMKG) menjelaskan suhu udara maksimum Indonesia mencapai 37 C sejak 19 Oktober.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG R Mulyono Rahadi Prabowo, mengatakan ada tiga wilayah yang dilanda suhu udara tertinggi.

Di antaranya Makassar 38,8 derajat celsius, Maros 38,3 derajat celsius dan Sangia Ni Bandera 37,8 derajat celsius.

Sementara di wilayah pulau jawa hingga Nusa Tenggara suhu udara maksimum berkisar 35-36,5 derajat celsius pada periode 19-20 Oktober 2019.

Selain itu Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Indra Gustari menjelaskan penyebab cuaca panas dan suhu udara maksimum.

Menurut Indra Gustari ada dua alasan kenapa cuaca di Indonesia begitu panas.

Pertama, sebagian besar wilayah Indonesia masih dalam kondisi kemarau, khususnya wilayah yang ada di selatan ekuator.

Kedua, saat ini posisi semu matahari berada tepat di atas Indonesia (sekitar ekuator).

"Poin kedua ini menyebabkan intensitas penyinaran matahari menjadi lebih tinggi," kata Indra kepada Kompas.com, Rabu (23/10/2019).

Dampak suhu sangat panas karena posisi semu matahari berada di atas Indonesia, diprediksi BMKG akan berlangsung sampai 10 hari ke depan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved