Napi Terorisme Asal Tasikmalaya Tewas di Nusakambangan, Sang Ayah Ungkap Penyebabnya
Napi terorisme asal Tasikmalaya tewas di Nusakambangan. Sang ayah ungkap penyebabnya.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Reza Nurjamil (22), narapidana kasus terorisme asal Kota Tasikmalaya, meninggal dunia di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jateng, Minggu (13/10/2019).
Jenazah Reza tiba di rumah duka di Jalan Bojongsari, Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Senin (14/10/2019) pagi.
Seusai disalatkan di masjid, jenazah langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum kampung setempat.
Menurut Iin Tahjudin (59), ayah kandung Reza, yang ditemui seusai pemakaman, putranya meninggal akibat sakit dan sempat dirawat di IGD RSUD Cilacap.
Dia memperoleh informasi, almarhum muntah-muntah sebelum akhirnya meninggal dunia.
“Sebelum meninggal, katanya anak saya jatuh sakit selama dua hari. Kemudian muntah-muntah dan sempat dirawat di rumah sakit di sana. Saya sedih juga tidak sempat bertemu, tapi ini sudah takdir Allah SWY,” katanya.
Iin menambahkan, Reza yang merupakan anak kedua dari lima bersaudara, divonis empat tahun karena teribat aksi terorisme.
"Dia baru menjalani masa hukuman belum setahun. Tahu-tahu ada pemberitahuan meninggal. Saya ikhlas karena mati itu takdir Allah SWT," ujarnya..
Menurut Iin, setelah lulus SMK almarhum ikut bersamanya jualan pakaian di Jalan Cihideung.
Lalu diajak temannya merantau ke Kaltim untuk berjualan parfum.
Namun pada Januari 2018 Reza ditangkap tim Densus 88 sebagai terduga teroris.
"Sehari-harinya dia anak yang baik. Sering menjalani puasa sunat dan belajar tahfiz Quran. Dia juga jarang bergaul," kata Iin mengenang.(firman suryaman)
• Anggaran Minim, Pemeliharaan Fasilitas di Komplek Dadaha Kota Tasikmalaya Tidak Optimal
• Kurangi Kepadatan Lalu Lintas, Pemkot Tasikmalaya Butuh Bantuan Pemprov Kebut Proyek Lingkar Utara