Sosok KSAD Andika Perkasa, Tak Ada Catatan Hitam, Disebut Punya Kelebihan Dibanding Rekan dan Senior
Andika Perkasa memang disebut-sebut sebagai sosok yang punya kelebihan dibandingkan rekan satu angkatan dan senior.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID - Nama Jenderal TNI Andika Perkasa jadi perbincangan.
Sang Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini jadi buah bibir lantaran menindak Kolonel Inf Hendi Suhendi yang istrinya menulis unggahan negatif tentang penyerangan Menko Polhukam Wiranto.
Diketahui, Kolonel Inf Hendi Suhendi dicopot dari jabatannya sebagai Dandim Kendari.
Terlepas dari sorotan itu, Andika Perkasa memang disebut-sebut sebagai sosok yang punya kelebihan dibandingkan rekan satu angkatan dan senior.
Hal itu dikatakan oleh pengamat militer LIPI, Muhamad Haripin.
"Bisa dibilang Pak Andika ini punya kelebihan dibanding rekan seangkatannya yang lain maupun senior-seniornya," ujar Haripin, dikutip TribunJabar.id dari BBC Indonesia, Minggu (13/10/2019).
Pengamat militer ini bukan tanpa alasan berpendapat demikian.
Andika Perkasa memang merupakan lulusan terbaik Seskoad (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat) pada 1999/2000.
Pengalaman pendidikan dan lapangannya juga disebut baik.

Andika lulus dari Universitas Harvard dan Universitas George Washington.
Pengalaman lapangan banyak juga lah yang membuat Presiden Joko Widodo atau Jokowi tertarik dengan sosok menantu AM Hendropriyono itu.
Jokowi mengatakan, Andika Perkasa pernah di Kopassus, Kodiklat, Pangdam, hingga Kostrad.
"Saya kira tour of duty-nya komplet. Pernah juga menjadi Komandan Paspampres. Saya kira komplet semua," ujar Presiden Jokowi mengomentari sosok Andika selepas pelantikan.
Lebih lanjut Haripin menjelaskan, Andika Perkasa juga tak memiliki catatan hitam soal pelanggaran HAM, penyelewengan wewenang, ataupun terlibat dalam tindakan korupsi.
• Profil AM Hendropriyono, Mertua KSAD Andika Perkasa yang Melegenda, Profesor Intelijen Pertama
Rekam Jejak Andika Perkasa
Berdasarkan latar belakang pendidikan, Jenderal TNI Andika Perkasa ternyata memiliki gelar yang banyak.
Tampaknya, ia banyak menghabiskan waktu untuk sekolah. Ia bahkan sempat mengenyam pendidikan di luar negeri.
Seperti yang dimuat Kompas, ia mengenyam pendidikan S1 di dalam negeri untuk mengambil jurusan Ekonomi.
Namun, untuk S2 dan S3, Andika Perkasa justru mengambil pendidikan di Amerika.
Ia merupakan jebolan dari The George Washington University.
Selain itu, KSAD ini juga lulusan National Defense University.

Tak berhenti di situ, ia pun mengenyam pendidikan di Norwich University dan juga Harvard University.
Diketahui, ia memiliki tiga gelar s2, yakni gelas MA, MSc, dan MPhil.
Kemudian, Andika Perkasa memiliki satu gelar S3 yakni PhD.
Tak heran, ia dinilai memiliki kemampuan mumpuni sehingga memiliki karier mulus di TNI AD.
Saat dilantik menjadi KSAD, Andika Perkasa bahkan sudah mendapatkan kepercayaan penuh dari Presiden Jokowi.
• Nasib Enzo Zenz Allie di Akademi Militer Telah Diputuskan KSAD, Ini Kata Jenderal Andika Perkasa
Jokowi melihat, jejak karier Andika Perkasa menjadi hal yang dipertimbangkan.
Perlu diketahui, Jenderal TNI yang satu ini sempat bergabung dalam pasukan elite TNI AD, Kopassus.
Kemampuannya sebagai anggota Kopassus pun membuat karier Andika Perkasa terus meroket.
Mulai dari komandan peleton, hingga menjadi komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Setelah itu, Andika Perkasa pun duduk menjadi Dankodiklat TNI AD.
Kemudian, Andika Perkasa sempat dipercaya sebagai Pangkostrad.
Kemudian, ia pun sempat didapuk menjadi Komandan Paspamres pada awal pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla.
Setelah itu, ia pun diangkat menjadi Pangdam XII Tanjungpura.
Selain itu, Andika Perkasa pun memiliki mertua yang juga bukan orang sembarangan.
Ternyata ia tak lain adalah menantu dari mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.
Sang istri, Diah Erwiany merupakan putri dari mantan Kepala BIN.

Rekor Hendropriyono di Kopassus hingga BIN
Pada masanya, AM Hendropriyono menjadi ujung tombak pertempuran pasukan elite Kopassandha yang kini bernama Kopassus.
Selain itu, Hendropriyono pun masuk ke ranah intelijen sebagai Kepala Badan Intelijen (BIN) pertama.
Selama berkarir di dunia militer, AM Hendropriyono terlibat dalam sejumlah operasi yang membesarkan namanya.
AM Hendropriyono dikenal sebagai penuntas insiden bersejarah, Peristiwa Talangsari 1989.
Kala itu, AM Hendropriyono berhasil menindak potensi radikalisme dari Kelompok Warsidi di Talangsari, Lampung.
Keandalannya dalam berbagai operasi pertempuran membuat AM Hendropriyono dipercaya sebagai Kepala BIN.
Tidak hanya mengurus bawahannya di BIN, ia pun membetuk regenerasi melalui pendirian Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).
Selain sekolah, AM Hendropriyono pun menggagas Sumpah Intelijen, Mars Intelijen, hingga logonya.
Dalam pendidikan, AM Hendropriyono bahkan menerangkan intelijen sebagai ilmu.
Sepak terjangnya ini menjadikan AM Hendropriyono menjadi tokoh militer dan intelijen ternama.
Ia bahkan dinobatkan sebagai guru besar intelijen pada 2014.
Hal itu membuat AM Hendropriyono menjadi profesor intelijen pertama di dunia.