Prabowo Bakal Ketemu Jokowi Hari Ini, Apa yang Dibicarakan? Sebelumnya Jokowi Juga Ketemu SBY

Setelah bertemu Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, Jokowi diketahui akan bertemu dengan Prabowo Subianto di Istana.

Editor: Widia Lestari
Kolase Tribun Jabar (Instagram/jokowi/prabowo dan Youtube/Demokrat TV)
Setelah ketemu SBY, Jokowi bakal ketemu Prabowo 

TRIBUNAJABAR.ID - Setelah bertemu Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, Jokowi diketahui akan bertemu dengan Prabowo Subianto di Istana.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Istana.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhie Prabowo menyebut, Prabowo diundang untuk datang ke Istana pukul 15.00 WIB, Jumat (11/10/2019) sore ini.

"Iya, jam 3," kata Edhie saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (11/9/2019).

Namun Edhie mengaku tidak tahu apa yang akan dibahas oleh kedua tokoh yang bersaing di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 itu.

"Enggak tahu, dipanggil saja. Dipanggil beliau ( Jokowi)," kata Edhie.

Kepala BIN Budi Gunawan turut dampingi Jokowi dan Prabowo.
Kepala BIN Budi Gunawan turut dampingi Jokowi dan Prabowo. (Kompas.com)

Saat ditanya apakah pertemuan nanti akan membahas kemungkinan Gerindra masuk ke kabinet Jokowi-Ma'ruf, Edhie membantu dan meminta tak berspekulasi terlalu jauh.

"Ah enggak lah, jangan berasumsi," kata dia.

3 Hari Menjelang Jokowi Dilantik, Prabowo Subianto Bakal Nyatakan Sikap Politik, Gabung atau Oposisi

Sebelumnya pada Kamis (10/10/2019) Jokowi bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Jokowi mengakui ia dan SBY turut membahas peluang Demokrat bergabung ke kabinetnya di periode kedua bersama Ma'ruf Amin.

Namun belum ada keputusan yang diambil.

"Kita bicara itu (peluang Demokrat masuk kabinet), tapi belum sampai sebuah keputusan," ujar Jokowi. (Kompas.com)

Soal Sikap Politik Gerindra

Partai Gerindra akan segera mengumumkan sikap politiknya.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sendiri yang akan mengumumkan keputusan sikap politik itu.

Prabowo Subianto sudah memilih tempat, waktu, dan tanggal mengumumkan sikap politik Partai Gerindra.

Pada Kamis 17 Oktober 2019, sikap politik Partai Geridra akan terang benderang, bergabung dengan Jokowi-Maruf Amin atau berjuang di luar pemerintahan sebagai oposisi.

Di hari Kamis 17 Oktober 2019 itu juga akan diketahui apakah tawaran jatah menteri di kabinet Jokowi-Maruf Amin akan diterima atau ditolak.

 3 Hari Menjelang Jokowi Dilantik, Prabowo Subianto Bakal Nyatakan Sikap Politik, Gabung atau Oposisi

Pengumuman sikap politik Partai Gerindra itu dilakukan beberapa hari sebelum Joko Widodo (Jokowi) dilantik menjandi presiden untuk periode 2009-2024.

Diketahui pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2019.

Presiden terpilih Joko Widodo berbincang dengan mantan Capres 02 yang juga Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto di sebuah rumah makan di Mall FX Sudirman, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Setelah ketegangan politik yang terjadi pasca PIlpres 2019, kedua tokoh tersebut akhirnya bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan bersama-sama menuju FX Sudirman. WARTA KOTA/ALEX SUBAN
Presiden terpilih Joko Widodo berbincang dengan mantan Capres 02 yang juga Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto di sebuah rumah makan di Mall FX Sudirman, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Setelah ketegangan politik yang terjadi pasca PIlpres 2019, kedua tokoh tersebut akhirnya bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan bersama-sama menuju FX Sudirman. WARTA KOTA/ALEX SUBAN (WARTA KOTA/ALEX SUBHAN)

"Sikap resmi Pak Prabowo terkait dengan keputusan politik apakah kita beroposisi atau dalam pemerintahan itu akan diputuskan sekitar 17 Oktober di Hambalang," kata Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Dahnil Anzar Simanjuntak menjalaskan alasan Prabowo Subianto memilih tanggal 17 Oktober 2019 untuk mengumumkan sikap politik Partai Gerindra.

Menurut Dahnil, dipilihnya tanggal tersebut karena Prabowo Subianto terlebih dahulu harus mendengar masukan dari pimpinan DPD Gerindra seluruh Indonesia.

 Dapat Tawaran Menteri, Ini 5 Calon Kuat Menteri dari Gerindra, Ada Wanita Muda Orang Dekat Prabowo

Partai Gerindra akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 15 sampai 17 Oktober 2019 untuk menentukan sikap politik Partai Gerindra.

"Pak Prabowo akan mendengar masukan dari pimpinan partai (DPD Gerindra) dari seluruh Indonesia ini. Pak Prabowo sudah memerintahkan partai supaya menggelar Rakernas di 15, 16, 17. Di situlah nanti Pak Prabowo akan menyampaikan kepada publik sikap politik Pak Prabowo dan sikap politik Gerindra," ucap Dahnil.

Rencananya dalam Rakernas Gerindra Prabowo akan mengundang semua perwakilan partai politik.

"Betul, masukan dari pimpinan partai seluruh Indonesia, DPD, mendengarkan masukan dari partai, segala macam," ujar Dahnil.

Ada tawaran

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani tidak menampik ada tawaran untuk masuk dalam Kabinet Jokowi jilid II.

Ia menyebut tawaran tersebut berasal dari orang sekitar Istana.

Namun, Muzani menegaskan Gerindra tidak serta merta menerima tawaran tersebut

"Pembicaraan itu memang ada dan kita tak bisa pungkiri bahwa ada pembicaraan, ada pemikiran di sekitar Istana untuk itu," ujar Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019).

 Prabowo Ucapkan Dirgahayu TNI ke-74, Masa Muda Mantan Danjen Kopassus Berseragam TNI Jadi Sorotan

"Sekali lagi kita tak serta-merta menerima tawaran itu sebagai sebuah... tidak. Karena sekali lagi kita merasa 2019 dalam Pilpres kemarin kita adalah kompetitor yang berseberangan dengan Jokowi," lanjutnya.

 Ahmad Muzani (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)
Muzani mengungkapkan partainya menawarkan sejumlah konsep kepada kabinet Jokowi jilid II.

Wakil Ketua MPR ini menjelaskan, Gerindra menawarkan konsep tentang swasembada pangan, energi, dan air.

Baca: SAPMA Pemuda Pancasila Salurkan Bantuan Air Bersih Untuk Warga Gunung Kidul

Jika konsep itu diterima, Gerindra akan menindaklanjuti soal tawaran masuk kabinet.

Termasuk sosok kadernya yang berkompeten masuk kabinet untuk menjalankan konsep tersebut.

"Jika (konsep) ini dianggap tidak bertentangan atau malah diterima tentu kita bicara portofolio tentang kemungkinan orang-orang, portofolio dan orang yang kemungkinan bisa jalankan konsep itu," ucapnya.

Prabowo agak kecewa

Ahmad Muzani menyebut Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto agak kecewa dengan gagalnya Gerindra menduduki kursi Ketua MPR.

Padahal, menurut Sekjen Partai Gerindra tersebut, ada rencana rekonsiliasi setelah Pilpres 2019 dan posisi Ketua MPR disebut-sebut sebagai bagian dari rekonsiliasi tersebut.

"Agak kecewa karena katanya kita mau reunifikasi, katanya kita mau rekonsiliasi, tapi diminta untuk kita minta hanya sekadar Ketua MPR, enggak ada yang setuju. Kira-kira begitu," kata Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019).

 Berniat Kacaukan Pelantikan Jokowi Sebagai Presiden RI, Dosen IPB Abdul Basith Siapkan 29 Bom Ikan

Kekecewaan Prabowo tersebut terungkap saat Ahmad Muzani dimintai konfirmasi terkait jaminan Gerindra akan masuk kabinet Jokowi jilid II.

Namun, Ahmad Muzani tidak tahu soal jaminan tersebut.

"Kalau itu (jaminan) saya tidak tahu," katanya.

Menurut Ahmad Muzani dalam pembicaraan Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyangkut tentang beberapa hal.

"Jadi Pak Prabowo berkomunikasi dengan Ibu Mega tentang beberapa hal yang kita minta," ujarnya.

Dalam pembicaraan tersebut, Megawati, menurut Muzani menyampaikan beberapa pemikirannya kepada Prabowo.

"Ibu Mega menyampaikan beberapa pemikiran. Pak Prabowo cek situasi dan kondisi fraksi-fraksi di MPR, kemudian termasuk fraksi-fraksi yang dulu pernah dukung beliau sebagai calon presiden dan kami laporkan hasil pembicaraan rapat Fraksi MPR. Akhirnya beliau ambil kesimpulan, 'sudah kita jangan meneruskan'," katanya.

Lebih lanjut, Muzani tidak menampik ada komunikasi peluang kader Gerindra masuk dalam kabinet Jokowi.

Namun, menurutnya, komunikasi tersebut tidak dilakukan secara langsung Prabowo dengan Jokowi.

"Kelihatannya (komunikasi) standar. Yang saya pahami tidak ada yang istimewa. Pak Prabowo tidak komunikasi langsung dengan Pak Jokowi juga, setahu saya tidak," ucapnya.

Sebelumnya, berkembang isu tiga kader Gerindra dipertimbangkan masuk dalam jajaran menteri Jokowi jilid II.

Mereka adalah Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dan Sufmi Dasco Ahmad serta Sandiaga Uno yang santer dikabarkan segera kembali menjadi kader Gerindra.

Hal tersebut diyakini sebagai kesepakatan politik antara Prabowo dan Megawati karena Gerindra mengalah untuk kursi Ketua MPR. (Tribunnews)

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved