Kesaksian Korban Selamat Longsor Cianjur, Sempat Lihat Cahaya Hijau, Terdengar Suara Mengerikan Ini
Korban selamat bencana longsor di Kampung Cirawa, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, mengungkapkan fakta sebelum longsor.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Korban selamat bencana longsor di Kampung Cirawa, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, mengungkapkan fakta sebelum terjadinya bencana alam tersebut.
Diketahui, longsor tersebut menewaskan pasangan muda yang baru menikah dua bulan, yakin Hendrik (21) dan Siti Masropah (21).
Iwan Setiawan (39) mengatakan, saat kejadian longsor tersebut, ia baru saja selesai memberi makan ternak dombanya.
Dombanya tersebut berada di kandang di belakang rumahnya.
Iwan pun melihat sesuatu yang janggal, yaitu cahaya yang ikut bergerak saat rumah tertimbun.
Selain cahaya, warga juga banyak melihat ular belang di lokasi dan tanah yang tiba-tiba meninggi dari bawah di halaman rumah korban.
"Cahaya itu berwarna hijau. Bergerak bersama tanah," ujar Iwan.
Ia mengatakan, cahaya tersebut terlihat jelas lantaran suasana memang sedang gelap gulita.
Setelah melihat cahaya hijau itu, Iwan pun langsung berteriak memanggil anak dan istrinya.
Beruntung, Iwan beserta anak istrinya berhasil keluar rumah.
• Misteri Cahaya Hijau dan Ular Belang saat Longsor Menerjang Desa Kanoman Cianjur
Saat itu, tanah sudah terasa bergerak.
Terdengar juga suara yang mengerikan, yaitu suara gemuruh.
Iwan dan istrinya pun selamat dari timbunan tanah.
Namun, nasib nahas menimpa Hendrik dan Siti.
Ketika kejadian tersebut, Iwan sebenarnya sudah memanggil Hendrik dan istrinya untuk keluar rumah.
Rumah mereka berdua memang berdekatan.
Namun, Iwan tak mendengar jawaban dari dalam rumah Hendrik.
"Ternyata tanah sudah masuk ke dalam kamar," kata Iwan sambil terisak di lokasi pemakaman.

Peristiwa longsor di Cianjur itu terjadi pada Selasa (8/10/2019), sekitar pukul 18.00 WIB.
Huujan deras sebelumnya telah mengguyur wilayah tersebut.
Camat Cibeber, Ali Akbar, mengatakan diperkirakan korban sedang di rumah ketika hujan deras dan terjadi longsor.
"Longsor terjadi di Kampung Cirawa, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber," kata Ali Akbar melalui sambungan telepon.
Ali mengatakan, proses evakuasi sempat terkendala dengan penerangan yang minim.
Lokasi Kampung Cirawa pun sedikit terjal dengan topografi yang berupa lembah dan bukit.
• Akhir Cinta Hendrik-Siti Pengantin Baru Korban Longsor, Ditemukan Berpelukan Dimakamkan Berdampingan
Belakangan diketahui dua orang korban tewas yang tertimbun longsor merupakan pasangan suami istri Hendrik (21) dan Siti (21) yang baru menikah dua bulan.
Petugas Satpol PP Kecamatan Cibeber, Yadi Hikmat Mulyadi, yang turut membantu proses evakuasi mengatakan, korban tewas akibat longsor langsung dipindahkan menuju ambulans setelah berhasil dievakuasi.
"Posisi dua korban diduga sedang berada di dalam kamar saat terjadi longsor," ujar Yadi, Selasa (8/10/2019) malam.
Yadi mengatakan, rumah yang terkena longsoran merupakan rumah permanen dengan posisi berada di daerah tegalan sawah tadah hujan.

Rumah berada tak jauh dari lereng dan di atasnya terdapat sawah.
"Posisi rumah berada di kemiringan sekitar 30 derajat," kata Yadi.
Yadi mengatakan, longsoran tanah langsung menimpa bagian kamar rumah kedua korban yang belakangan diketahui suami istri ini.
Proses evakuasi dilakukan oleh PMI, BPBD Cianjur, Koramil, Polsek, Satpol PP, dan warga sekitar.
Jenazah pasangan suami istri Hendrik (21) dan Siti (19) yang tewas tertimbun longsor berhasil dievakuasi tim gabungan, Selasa malam menjelang pukul 22.00 WIB.
"Korban yang tertimbun longsor telah berhasil di evakuasi," ujar Camat Cibeber, Ali Akbar, melalui sambungan telepon.
Ia mengatakan, pada saat ini posisi jenazah telah sampai di Puskesmas Cibeber.
"Proses selanjutnya menunggu pemeriksaan dari kepolisian dan proses lebih lanjut," kata Ali.