Temuan Kasus Stunting Tinggi, Dinkes Kabupaten Cirebon Beri Tablet Tambah Darah
Temuan kasus pengidap gagal tumbuh atau stunting di Kabupaten Cirebon masih tinggi.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Temuan kasus pengidap gagal tumbuh atau stunting di Kabupaten Cirebon masih tinggi.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mencatat temuan kasus stunting mencapai 8,68 persen dari jumlah penduduk di Kabupaten Cirebon.
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, jajarannya gencar mengintervensi untuk menekan angka penyakit itu.
Pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI terus menekan angka kasus stunting ini yang dikonsentrasikan di 10 kecamatan.
"Secara temuan, stunting hampir menyeluruh di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon," ujar Enny Suhaeni kepada Tribun Jabar, Senin (7/10/2019).
• Anggota Dewan Ini Minta Pemkot Bandung Jangan Terlalu Banyak Wacana Soal Kemacetan
Ia mengatakan, 10 kecamatan yang menjadi titik konsentrasi stunting di antaranya, Babakan, Lemahabang, Mundu, Plered, Gempol, Gunungjati, Susukanlebak, Suranenggala, Waled, dan Gegesik.
Tidak hanya Kementerian Kesehatan RI, intervensi stunting di Kabupaten Cirebon ini juga bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran dan IPB.
Ia mengatakan, intervensi dilakukan dari hulu ke hilir. Misalnya, pemberian tablet tambah darah kepada remaja yang tidak mau gemuk dan anemia.
Selain itu, kepada ibu hamil yang kekurangan energi kronis akan diberikan pemberian makanan tambahan (PMT).
"Agar saat bayinya lahir jangan sampai berat badannya rendah sehingga akhirnya menjadi stunting," ujar Enny Suhaeni.
• Misteri Aiptu Pariadi Tembak Mati Istri Lantas Bunuh Diri, Keluarga pun Bingung Apa Penyebabnya
Pihaknya juga melakukan antisipasi kasus stunting di posyandu-posyandu.
Bahkan, saat ada balita yang seharusnya datang ke posyandu namun tidak datang, jajarannya akan langsung menjemput bola atau home visit.