Tak Terasa Program Nasi Gratis Sudah Berjalan Setahun, Sehari Bisa Sampai 70 Boks, Ini Penggagasnya
Menginjak usia satu tahun pada 12 Oktober 2019, program Nasi Gratis (nasgrat) sudah menyalurkan sedikitnya 9 ribu boks
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNJABAR, BANDUNG - Menginjak usia satu tahun pada 12 Oktober 2019, program Nasi Gratis (nasgrat) sudah menyalurkan sedikitnya 9 ribu boks nasi gratis kepada yang membutuhkan.
Penggagas Nasgrat Dudy Supriyadi mengatakan, ia bersama istri setiap hari memasak nasi sebanyak 30-50 boks/bungkus.
"Nasi gratis dikemas menggunakan dus, dibungkus kertas ataupun menggunakan mika plastik lengkap dengan lauk dan air mineralnya," ujar Dudy Supriyadi di Balai Kota Bandung, Senin (7/10/2019).
Menurut Dudi, bermula dari keprihatinan banyaknya pedagang, pekerja keliling, pemulung dan pengamen yang lewat depan rumahnya dan sesekali mampir depan warungnya untuk mencari minuman bahkan makanan ringan.
"Saat saya tanya apakah belum sarapan, banyak yang jawab belum sarapan, contohnya seorang penjahit keliling merasa haus dan lapar tapi belum dapat pelanggan," ujar Dudy.
• Sosok Bupati Lampung Utara yang Terjaring OTT KPK, Pernah Ancam PNS yang Terbukti Lakukan Korupsi
Dari pengalaman tukang jahit , pada 12 Oktober 2018 ia dan istrinya mencoba memasak nasi gratis sebanyak 20 bungkus, kemudian bertambah 30, 50 sampai 70 boks/bungkus setiap harinya, terutama di hari Jumat jumlahnya lebih banyak.
Dimulai dengan menggunakan etalase kecil di atas meja reyot bekas tempat komputer yang kebanjiran beberapa waktu lalu, sehingga dikhawatirkan meja tersebut roboh karena kayu yang keropos.
Pada akhirnya sejumlah donatur pun berdatangan, salah satunya penyediaan etalase dilengkapi spanduk, sehingga terlihat lebih rapi dan bersih.
Seiring bertambahnya waktu, para penerima nasgrat pun bertambah, ada di antara mereka yang menginginkan agar nasinya lebih banyak, sehingga sarapan pagi diharapkan bisa menahan lapar sampai siang hari.
"Pak kalau bisa nasinya lebih banyak jadi sarapan cukup sekali tapi kuat sampai sore, " ucap Dudy menurikan permintaan salah seorang pedagang tahu Sumedang asal Cicalengka.
Dudy juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh donatur yang sudah membantunya, baik dalam bentuk uang, bahan makanan, seperti beras, tahu tempe, maupun dalam bentuk nasi bungkus yang sudah jadi, sehingga sehari bisa mencapai 30-70 boks/bungkus yang diambil langsung oleh mereka yang ingin makan.
Pada bulan Ramadhan 2018 nasi gratis diubah pola nya jadi tajil gratis. Dengan motto "Siapapun Boleh ambil - Boleh isi".
Dudy berharap nasi gratis serupa bisa tumbuh dan berkembang di tempat-tempat lainnya, sehingga semakin banyak nasi gratis semakin banyak pula orang yang tertolong untuk bisa mendapatkan nasi yang siap makan.
• Bayi Kembar Ammar Zoni dan Irish Bella Meninggal Dunia, Begini Penjelasan Dokter
Dudy berharap dengan adanya nasi gratis ini bisa menjadi satu pola subsidi bagi mereka yang sudah tersedia makanan di rumahnya, kemudian berbagi berkah berupa menyimpan makanan di etalase nasgrat.