Cerita Edah, Perempuan Berusia 110 Tahun Saksi Kejamnya Jepang di Purwakarta, Dipaksa Jadi Romusha

Kisah nenek berusia 110 tahun, saksi kejamnya Jepang di Purwakarta. Dipaksa menjadi romusha dan ingat lagu Kimigayo.

Penulis: Ery Chandra | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Ery Chandra
Edah (110) romusha saat penjajahan Jepang, saat diwawancarai Tribun Jabar, di Kampung Pasir Muncang, RT.14/06, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Minggu (6/10/2019). 

Saat melakukaan pekerjaan mereka selalu diawasi oleh mandor. Prajurit Jepang berjaga-jaga dengan jumlah cukup banyak.

"Sebelum merdeka, kami baru berhenti kerja," katanya.

Ia menambahkan pada saat zaman Jepang bersama rekan-rekan sesama romusha hingga warga menemukan gua Jepang sekitar 2000-an, mereka tak pernah membicarakan peristiwa. Bahkan hingga teman-temannya meninggal dunia.

"Dulu kami disumpah, enggak boleh bercerita kepada keluarga soal kerjaan," ujarnya.

Edah yang dikaruniai delapan orang anak ini menceritakan prajurit Jepang saat itu membuat markas di kampung mereka.

"Prajurit Jepang galak, sering melotot sama kami. Warga tinggal di sini yang telah berumah tangga hampir semuanya kerja. Rumah di sini masih terhitung jari," ujarnya.

Ia menambahkan gua Jepang dan jalan merupakan hasil pekerjaan mereka tempo dulu.

Sejak gua ditinggalkan pengerjaannya karena Jepang kalah perang dunia kedua ia hingga kini tak pernah menyambangi gua tersebut.

"Enggak pernah ke sana, takut soalnya. Terakhir ke sana sudah lupa," katanya.

Satu hal lagi yang Edah ingat. Yakni lagu Kimigayo. 

Lagu itu dulu wajib dinyanyikan saat sekolah dan latihan baris-berbaris.

Misteri Goa Jepang di Purwakarta, Dihuni Banyak Kelelawar, Mirip di Vietnam

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved