Viral di Media Sosial

Heboh Fenomena Cincin Dekat Matahari di Langit Bandung, Benarkah Tanda Bahaya? Begini Penjelasannya

Di media sosial Twitter, viral foto yang menunjukkan cincin dekat matahari di langit Bandung.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
Twitter @Dul_hadii dan @arsdfgeut
Foto halo matahari yang bikin warga Bandung bertanya-tanya. 

TRIBUNJABAR.ID - Di media sosial Twitter, viral foto yang menunjukkan cincin seperti berada dekat dengan matahari di langit Bandung.

Sejumlah warganet di Twitter, mengunggah foto cincin yang terlihat seperti dekat matahari tersebut.

Tak sedikit warganet yang menyebutnya sebagai fenomena halo matahari.

Akun @sam_buti misalnya, menyebut fenomena cincin dekat matahari tersebut sebagai halo.

"Halo matahari di Bandung," tulisnya, dikutip TribunJabar.id, Jumat (4/10/2019).

Ia mengunggah postingan tersebut sembari menyertakan sebuah gambar.

Di gambar tersebut, terlihat ada cahaya terang membulat.

Di sekiling cahaya itu, ada penampakan cincin.

Warganet lainnya, @Dul_hadii, juga mengunggah foto serupa.

Di foto yang dibagikannya, gambar cahaya matahari tampak terlihat lebih jelas.

Pasalnya, di sekelilingnya terlihat ada awan.

Cincin yang melingkar di sekitar cahaya matahari itu pun tampak lebih terlihat.

"Ada apa dengan matahari?" tulis @Dul_hadii.

Ada juga warganet @arsdfgeut yang mengunggah foto serupa.

Namun, di foto yang diunggahnya, warna langitnya terlihat lebih biru.

"The phenomenon of sun halo (halo matahari)," tulisnya.

Lantas, apa itu sebenarnya halo matahari?

Menurut tulisan Sripoku.com yang terbit pada 16 Maret 2018, halo matahari adalah fenomena optik yang menampilkan bentuk cincin di sekitar sumber cahaya.

Tak hanya saat matahari terang saja, rupanya halo juga muncul saat bulan purnama.

Halo terjadi akibat refleksi dan refraksi cahaya matahari atau bulan oleh kristal-kristal es yang terdapat di awan cirrus.

Awan cirrus adalah awan yang terletak di tingkatan atmosfer yang disebut sebagai troposfer.

Embung Ciberut, Obyek Wisata Baru di Majalengka, Bisa Lihat Matahari Terbit dan Terbenam

Awan itu berada sekitar 5-10 kilometer dari permukaan bumi.

Biasanya, halo yang terbentuk hanya cincin yang tak berwarna.

Namun, di beberapa kesempatan, kadang cincinnya berwarna seperti pelangi.

Hal itu lantaran halo terjadi pada sudut yang tepat dan terjadi sipersi.

Menurut laman ilmugeografi.com, ada beberapa proses terjadinya halo matahari.

Pertama, tentu saja adanya sinar atau cahaya matahari.

Ledakan-ledakan yang terjadi di permukaan matahari. Hari kiamat pasti akan terjadi, namun kapan waktunya tak ada manusia yang mengetahuinya.
Ledakan-ledakan yang terjadi di permukaan matahari. Hari kiamat pasti akan terjadi, namun kapan waktunya tak ada manusia yang mengetahuinya. (NASA)

Pasalnya, cahaya matahari itulah yang menjadi pokok terjadinya halo matahari.

Kemudian, sinar matahari dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang.

Kristal es tersebut berada di awan cirrus, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Lalu, saat sinar matahari menyinari bentuk kristal es yang batang atau prisma di awan cirrus, akan terpecah ke dalam beberapa warna.

Cara Melihat Gerhana Matahari Total Dini Hari Nanti, Orang Indonesia Bisa Menyaksikannya via HP

Akhirnya, sinar matahari tersebut dipantulkan ke arah tertentu dan menjadi cincin cahaya di sekitar matahari.

Lantas, apakah halo matahari memiliki dampak berbahaya?

Masih menurut laman ilmugeografi.com, tak ada dampak khusus dari halo matahari.

Fenomena ini hanya menimbulkan efek keindahan saja.

Kendati demikian, memang masyarakat Indonesia kerap mengaitkan halo matahari dengan bencana alam yang akan terjadi.

Tak hanya di Bandung, halo matahari juga pernah muncul di wilayah lain.

Yang paling terkenal, halo matahari muncul di Padang tanggal 21 Oktober 2010.

Kemudian, fenomena halo matahari muncul di Yogyakarta tanggal 10 April 2018.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved