Cara Melihat Gerhana Matahari Total Dini Hari Nanti, Orang Indonesia Bisa Menyaksikannya via HP
Meskipun gerhana matahari total itu hanya akan tampak di Pasifik, Chili, dan Argentina, kita yang berada di Indonesia juga masih dapat menyaksikannya.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TRIBUNJABAR.ID - Fenomena gerhana matahari total bakal terjadi pada Selasa-Rabu (2-3/7/2019).
Meskipun gerhana matahari total itu hanya akan tampak di Pasifik, Chili, dan Argentina, kita yang berada di Indonesia juga masih dapat menyaksikannya.
Bahkan, gerhana matahari total itu bisa kita saksikan melalui smartphone atau ponsel pintar (HP).
Bagaimana caranya?
Dilansir TribunJabar.id dari Cnet.com, gerhana matahari total ini dapat dilihat melalui siaran langsung atau live streaming.
Adapun live streaming ini salah satunya disediakan oleh sebuah lembaga ilmu pengetahuan di Chili yang bernama National Science Foundation's Cerro Tololo Observatory.
• Besok Bakal Ada Gerhana Matahari Parsial, Apakah Bisa Dilihat Secara Kasat Mata?
Anda bisa menyaksikannya melalui tautan atau link berikut ini.
Tak hanya lembaga ilmu pengetahuan tersebut, lembaga penerbangan dan antariksa Amerika, NASA juga menyediakan live streaming untuk menyaksikannya gerhana matahari total ini.
Berikut adalah tautan live streaming gerhana matahari total dari NASA.
Selain link live streaming, gerhana matahari total ini juga bisa disaksikan melalui aplikasi smartphone Android dan iOS.
Aplikasi Android dan iOS untuk melihat gerhana matahari total ini dapat diunduh melalui tautan ini.
Menurut laman timeanddate.com, puncak gerhana matahari total ini akan terjadi pada Rabu (3/7/2019) dini hari.

Tepatnya, gerhana matahari total ini puncaknya terjadi pada pukul 02.22 WIB, Rabu.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin turut menjelaskan mengenai fenomena gerhana matahari total yang akan terjadi pada 2-3 Juli 2019.
Dilansir TribunJabar.id dari Antara, Thomas mengatakan, gerhana matahari total itu hanya teramati di Pasifik dan Amerika lantaran melewati garis gerhana yang dimulai pada pagi 3 Juli di Pasifik Barat.