Ratusan Warga Batujajar Salat Istisqa di Lapangan Kopassus, Air Sudah Mulai Sulit Diperoleh

Mereka khusyu ketika salat Istisqa dan berdoa di atas hamparan rumput hijau beralaskan sajadah di Lapangan Fadilah Kopasuss untuk meminta hujan

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Warga Batujajar saat menggelar salat Istisqa di Lapangan Fadilah Kopassus, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (30/9/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BATUJAJAR - Suasana di Lapangan Fadilah Kopassus, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tampak berbeda dengan hadirnya ratusan warga yang menggunakan pakaian muslim dan membawa sejadah, Senin (30/9/2019).

Kehadiran warga Batujajar yang didominasi kaum perempuan itu tujuannya menggelar salat Istisqa untuk memohon segera diturunkan hujan karena musim kemarau tahun ini mereka terdampak kekeringan hingga kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Salat istisqa yang dipimpin oleh imam, Ustaz Ade Muhtadin dan Khotib KH Ma'mur Saadie ini diikuti oleh masyarakat dari berbagai kalangan seperti pelajar, unsur pemerintah, anggota TNI serta masyarakat sekitar.

Minta Hujan, Warga Kelurahan Sukamulya Kota Tasikmalaya Gelar Salat Istisqa di Sawah Kering

Kemarau Panjang, PNS Pemkab Garut Melaksanakan Salat Istisqa

Mereka tampak khusyu ketika melaksanakan salat Istisqa dan berdoa diatas sajadah dan hamparan rumput hijau Lapangan Fadilah Kopasuss untuk meminta hujan.

Mereka berharap doanya terkabul agar bencana kekeringan di wilayah KBB segera berakhir.

"Semoga kemarau berkepanjangan ini cepat selesai serta masyarakat Batujajar dan sekitarnya diberikan keberkahan," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Batujajar, KH. Ahmad Badrul Munir sesaui salat Istisqa.

Ia mengatakan, wilayah Batujajar selama musim kemarau ini memang sudah mengering, warga kesulitan memperoleh air bersih dan banyak lahan pertanian milik warga di daerah tersebut yang terdampak.

"Jadi harapan dari salat Istisqo ini bisa segera turun hujan, karena disini sudah kering. Warga kesulitan memperoleh air bersih dan lahan pertanian kena dampak," katanya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat di seluruh wilayah bisa mengadakan salat istisqo di berbagai tempat agar turun hujan dan bisa memberikan berkah bagi semua masyarakat.

"Sebab hujan hingga saat ini belum juga turun di Bandung Barat," ucapnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, sejauh ini sudah ada 11 kecamatan yang terdampak kekeringan dan warganya meminta pendistribusian air bersih untuk kebutuhan sehari-hari selama musim kemarau tahun ini.

Dari 11 Kecamatan itu diantaranya, Kecamatan Cipatat, Sindangkerta, Cipongkor, Parongpong, Cihampelas, Ngamprah, Padalarang, Cipeundeuy, Cisarua dan Batujajar yang memang daerah rawan kekeringan.

"Cipatat itu daerahnya memang cukup kering, kalau di Batujajar banyak industri yang memang banyak memerlukan air bersih dari sumber air yang lain," ujarnya saat ditemui di Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung Barat, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, wikayah Batujajar dan Cipatat itu memang kerap mengalami krisis air bersih karena wilyahnya sejak dulu memang sulit air, sehingga saat musim kemarau sangat terdampak.

Hal tersebut dilihat dari banyaknya permintaan distribusi air bersih dari dua kecamatan tersebut. Untuk Kecamatan Batujajar BPBD mendistribusikan 20 tanki air bersih dan Kecamatan Cipatat 4 tanki dengan isi satu tanki 5000 liter.

"Kami fokuskan pengirimannya memang ke daerah yang paling sudah parah mengalami krisis air bersih, sejauh ini baru empat kecamatan yang meminta pengiriman," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved