Ada Provokator di Tengah Pendemo di Depan Gedung DPRD Jabar, Wawancara dengan Presiden BEM Tel-U
Alternatif yang kami tawarkan, diskusi di dalam Gedung DPRD menemui pimpinan DPRD Jabar atau kami bisa menggelar sidang rakyat di depan gedung cukup d
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Demo mahasiswa di depan Gedung DPRD Jabar di Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, berakhir ricuh.
Demonstrasi tersebut digelar dalam rangka penolakan terhadap revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan RUU KUHP.
Kericuhan terjadi setelah azan Maghrib. Padahal, sepanjang siang hari, massa berunjuk rasa dengan tertib, sekalipun sempat dua kali terjadi bentrokan kecil.
Jelang Maghrib, massa kembali bergerak dan berkumpul serta merapatkan barisan. Mereka kemudian bergerak ke depan gerbang halaman kantor DPRD Jabar dan langsung berhadapan dengan polisi.
Pantauan Tribun di tengah barisan pertama massa yang berhadapan langsung dengan polisi, terlihat bendera BEM Telkom University.
• Demo Mahasiswa di Depan Gedung DPR RI Ricuh Sampai Malam, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Pantauan Tribun Jabar saat itu yang berada hanya tiga meter di samping kanan massa dan polisi, mahasiswa tampak lebih dulu bersikap agresif.
Di aksi Senin malam itu, sembilan polisi terluka akibat lemparan batu. Begitu juga dari keompok mahasiswa yang juga terluka.
Selasa (24/9/2019), Tribun Jabar mewawancarai Presiden Mahasiswa, Ketua BEM Telkom University, Yusuf Sugiarto.
Bung, bisa jelaskan soal aksi kemarin?
Yusuf: Aksi mahasiswa kemarin kami konsisten menyatakan sikap menolak pengesahan RUU KPK dan pengesahan rancangan KUH Pidana.
Pertama, pengesahan Undang-undang KPK melemahkan pemberantasan korupsi di Indonesia. Kedua, pengesahan KUHP baru justru membatas hak warga sipil.
Bisa dijelaskan secara keseluruhan aksi kemarin?
Yusuf : Kami mendorong agar DPRD Jabar menolak smua RUU bermasalah dan kami pandang tidak berpihak pada rakyat. RUU KPK, KUHP, dan UU Pemasyarakatan.
Alternatif yang kami tawarkan, diskusi di dalam Gedung DPRD menemui pimpinan DPRD Jabar atau kami bisa menggelar sidang rakyat di depan gedung cukup di halaman.