Ridwan Kamil Prihatin Unjuk Rasa Mahasiswa di Bandung Timbulkan Korban, "Mari Kita Introspeksi"

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyayangkan timbulnya sejumlah korban akibat kericuhan di akhir aksi unjuk rasa

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Aksi mahasiswa berujung ricuh dengan polisi saat berusaha masuk Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (23/9/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyayangkan timbulnya sejumlah korban akibat kericuhan di akhir aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin (23/6)/2019.

Menurut Ridwan Kamil sebaiknya aspirasi masyarakat disampaikan dengan baik tanpa harus diwarnai kericuhan.

"Saya prihatin adanya korban. Yah ini karena dinamika, mudah-mudahan bisa pulih lagi dan mari kita introspeksi, tidak ada hal yang tidak bisa didiskusikan," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Selasa (24/9/2019).

Emil mengatakan pihaknya memahami aspirasi dan dinamika yang disampaikan para mahasiswa mengenai penolakan terhadap revisi UU KPK, UU Pemasyarakatan, UU KUHP, dan UU Pertanahan. Hal tersebut, katanya, harus disampaikan dalam bentuk dialog.

"Kami pahami karena banyak hal yang mungkin perlu dialog, dan ruang dialog itu tidak maksimal. Jadi menurut saya perbanyak, kembalikan ke dialog, khususnya di pusat," katanya.

Unjuk rasa, katanya, diperbolehkan secara aturan. Tapi kalau waktunya sudah berakhir, Emil meminta massa mohon tertib membubarkan diri. Kemudian aspirasinya disampaikan dengan cara yang baik.

"Poin saya sebagai pengambil keputusan, melihat dengan bijaksana, kalau publik melakukan demo, ada aspirasi yang tidak sampai. Mendingan telat tapi terakomodir lah," katanya.

Sebelumnya diberitakan, semburan meriam air dan gas air mata membubarkan aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin (23/9/2019) petang. Para mahasiswa berlarian menyelamatkan diri dari sesaknya gas air mata dan semburan air, menjauhi lokasi unjuk rasa.

Pendemo Selamatkan Diri ke Restoran, Unjuk Rasa Ribuan Mahasiswa di Bandung Ricuh

Sebelumnya pada siang harinya, ribuan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Bandung Raya ini melakukan longmarch dan aksi unjuk rasa menentang Revisi UU KPK, UU KUHP, UU PAS, dan UU Pertanahan dari Monumen Perjuangan sampai Gedung DPRD Jabar. Aksi dorong pagar gedung dewan pun sempat terjadi pada sore hari.

Menjelang magrib, massa pun tampak terpecah dan duduk di Jalan Diponegoro. Beberapa lainnya memunguti sampah yang berserakan di lokasi unjuk rasa. Bahkan, beberapa orang terlihat menikmati jajanan yang dijajakan PKL di sekitar lokasi.

Setelah azan magrib berkumandang, massa kembali merapatkan barisan mereka dan berkumpul di depan gedung dewan. Mereka kembali meneriakkan "revolusi" dan mereka berjalan kian dekat dengan pagar gedung dewan kembali.

Jajaran kepolisian pun kembali berjaga di sekitar pagar, petugas kemudian mengimbau massa agar tidak mudah terprovokasi oleh siapapun, melalui pengeras suara. Hal tersebut pun diteriakkan sejumlah mahasiswa lain di depan pagar tersebut.

Tiba-tiba dari kerumunan massa terlempar botol minuman berisi air ke arah gedung dewan. Hal ini disusul oleh lemparan lainnya yang juga berasal dari kerumunan massa pengunjuk rasa. Botol yang dilempar semakin banyak dan massa kembali riuh.

Almarhum Rayya Diduga Kuat Penyebar Video Vina Garut, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lagi

Tidak hanya botol minuman, batu pun terlempar ke arah gedung dewan. Batu ini berasal di antaranya dari runtuhan tembok bangunan di pinggir gedung dewan. Sekelompok orang berteriak untuk mengambil batu-batu tersebut dan melemparkannya ke arah polisi. Sejumlah mahasiswa melarang dan pelemparan batu tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved