Pihak Bandara Kertajati Menampik 2 Maskapai Tak Lagi Layani Penerbangan karena Penumpang Sepi
Pihak Kertajati menampik dua maskapan tak lagi layani penerbangan karena penumpang sepi.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink menghentikan sementara operasionalnya di Bandara Kertajati sejak awal Agustus 2019.
Namun demikian, sembilan rute penerbangan dari dan ke Bandara Kertajati tetap dilayani Air Asia dan Lion Air.
Airport Operation and Performance Group Head PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Agus Sugeng Widodo, tidak mengetahui alasan dua maskapai tersebut menghentikan sementara operasional penerbangannya di Kertajati.
Agus mengatakan setelah dipindahkan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung, penerbangan dua maskapai tersebut masih normal dengan jumlah penumpang yang tidak jauh saat beroperasi di Bandung.
"Saya tidak tahu alasannya, itu keputusan perusahan tersebut sehingga kami tidak bisa campur tangan," kata Agus saat dihubungi, Senin (16/9/2019).
Agus menampik jika penerbangan dua maskapai tersebut dikatakan sepi penumpang setelah dipindahkan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung.
"Kalau ditanya apakah karena sepi penumpang, tidak juga. Karena berdasarkan data yang kami punya, jumlah penumpang saat di Bandung dan di Kertajati tak jauh beda, di Kertajati tak lebih jelek, bahkan ada rute tertentu yang malah melebihi angka pas di Bandung," katanya.
Dua maskapai tersebut, katanya, bisa kembali lagi beroperasi di Kertajati suatu saat, karena tidak dapat kembali ke Bandara Husein Sastranegara.
Hal ini disebabkan pesawat jenis jet tidak bisa dioperasikan lagi di Bandung, kecuali rute luar negeri.
Untuk menambah rute penerbangan di Bandara Kertajati, katanya, pihaknya tengah mempersiapkan penerbangan luar negeri yang selalu dikejar para wisatawan dan juga pebisnis, yakni tujuan Kuala Lumpur dan Singapura, termasuk umrah ke Madinah.
"Hari ini kami rapat ke sana kemari untuk menyelesaikan masalah penerbangan luar negeri itu. Memang tidak sesederhana dan semudah itu mengadakan rute umrah dan luar negeri, karena ini menyangkut orang banyak, regulasi aturannya sangat banyak, tapi kami proses saja," katanya.
Selama ini ada 9 rute penerbangan di bandara tersebut setiap harinya dengan jumlah penumpang 2.500 sampai 3.000 penumpang per hari.
Rute tersebut adalah dari Kertajati ke Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lombok, Makassar, Medan, Pekanbaru, Surabaya, dan sebaliknya.
Transportasi umum dari dan ke Kertajati pun terus bertambah, di antaranya bus Damri. Dari awalnya hanya dari Bandung dan Cirebon, bertambah dengan adanya transportasi dari Indramayu, Karawang, dan Cimahi. Jumlah transportasi berupa taksi dan shuttle pun bertambah.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Eddy Nasution, mengatakan beroperasi atau tidaknya maskapai di satu bandara adalah hal biasa. Tidak hanya dapat terjadi di bandara baru seperti Kertajati, hal tersebut terjadi di bandara-bandara besar lainnya, hampir tiap hari.
"Lion Air dan Air Asia masih beroperasi di Kertajati, masih banyak kan rute dan penumpangnya. Yang penting rutenya masih ada, tidak apa-apa, masyarakat masih terlayani," katanya.
Maskapai penerbangan lainnya, katanya, masih bisa mengisi slot-slot kosong di Kertajati atau membuat rute baru. Hal ini akan terus berkembang seiring dengan semakin banyaknya peminat di Kertajati.
Eddy mengatakan bisa saja masyarakat kini lebih memilih penerbangan berbiaya murah. Namun sebagian lainnya, tidak mempermasalahkan biaya penerbangan tersebut.
Citilink sendiri sebelumnya melayani penerbangan Denpasar, Pekanbaru, Surabaya, dan Kualanamu. Garuda Indonesia membuka penerbangan Surabaya dan Denpasar.
• Kini Tinggal Lion Air dan Air Asia yang Beroperasi di Bandara Kertajati, Tinggal 9 Rute Penerbangan
• Bandara Kertajati atau BIJB Nasibmu Kini, Tersisa Dua Maskapai, Begini Penjelasan Direktur Operasi