Jarang yang Tahu Habibie Bagikan Makanan Gratis ke Lansia di Bandung Tiap Hari, melalui Dapur Jompo
Sejumlah perempuan lanjut usia tampak duduk di sebuah bangku kayu sederhana berwarna biru tua di halaman Dapur Jompo BJ Habibie.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah perempuan lanjut usia tampak duduk di sebuah bangku kayu sederhana berwarna biru tua di halaman Dapur Jompo BJ Habibie.
Mereka bercengkrama menggunakan bahasa Sunda diselingi tawa.
Di bagian dalam dapurnya terlihat nasi putih yang baru saja matang.
Kepulan asap dan aroma nasi yang baru matang tercium memenuhi dapur yang ukunnya tak cukup luas ini.
Ruangan berukuran 3 x 5 meter ini berisi kompor, alat masak, tempat mencuci piring, lemari, dan meja besar untuk menyimpan makanan.
Tak banyak orang yang tahu jika BJ Habibie membuat sebuah Dapur Jompo yang berada di Jalan Cilimus RT 01 RW 04 Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.
Meski dapur umum itu didirikan atas ide BJ Habibie, dapur itu tidak menggunakan nama BJ Habibie, dapur umum itu hanya diberi nama Dapur Jompo, sehingga jarang orang tahu bahwa dapur itu ada kaitannya dengan Presiden ketiga Republik Indonesia tersebut.
• Guru Besar ITB Ingin Teruskan Mimpi BJ Habibie, Ini yang Dilakukannya
• HEADLINE - Di Bandung Akan Ada Gedung Habibie, Gagasan Gubernur Jabar
• Putra Bungsu BJ Habibie Kerap Gunakan Penutup Mata Sebelah, Ternyata Derita Penyakit Ini
Dapur Jompo BJ Habibie ini memberikan makanan gratis bagi lanjut usia dan janda yang tinggal di area sekitar.
Sejak pukul 08.00 WIB, Cucun dan Teti mulai memasak bahan baku yang dikirim oleh pekerja rumah tangga yang tinggal di rumah BJ Habibie di wilayah Isola.
Mulai pukul 09.00 WIB, para lansia berdatangan menunggu makanan matang.
"Dapur Jompo ini sudah ada sejak tahun 1982. Orang-orang yang memasak di sini sudah generasi ketiga, saya memasak di sini sudah 20 tahun," ujar Cucun saat ditemui di Dapur Jompo, Jumat (13/9/2019).

Para lanjut usia ini tampak membawa tempat makan masing-masing.
Cucun dan Teti dengan hati-hati memasukan nasi, sayur, dan lauk pauk ke dalamnya.
"Setiap hari kecuali libur saat lebaran, saya memasak dan membagikan makananan untuk 20 orang lanjut usia yang sudah terdata," ucapnya.