Penusukan Siswi SMK Bandung

Sosok Ravindra Penusuk Siswi SMKN 1 Bandung, Awal Bertemu Pakai Masker, Tiap Hari Teringat Wajah ZPD

Perilaku pemuda bernama Ravindra Giantama (22), pelaku penusukan siswi SMKN 1 Bandung ZPD memang aneh. Dia mengaku setiap hari teringat wajah pujaan

Kolase Tribun Jabar
Tersangka dan barang bukti kasus penusukan siswi SMKN 1 Bandung. 

TRIBUNJABAR.ID - Perilaku pemuda bernama Ravindra Giantama (22), pelaku penusukan siswi SMKN 1 Bandung ZPD memang aneh.

Ravinda yang hampir setiap hari teringat wajah ZPD, diketahui memilih dua kali keluar dari pekerjaan.

Alasan keluar dari pekerjaan itu karena selalu teringat wajah ZPD.

Saking cintanya kepada SPD, dia selalu mencari tahu apa kegiatan yang dilakukan siswi SMKN 1 Bandung itu.

Tak pernah ada janjian, tapi Ravindra Giantama beberapa kali berhasil menemui  ZPD di tempat kegiatan.

Awal pertemuan itu terlihat aneh. Sebab Rabindra Giantama tak mau terbuka. 

Dia menutup wajahnya dengan masker karakter anime.

Baru di pertemuan kedua, dia menunjukkan wajah dan berjanji tak akan membuntuti ZPD.

Cerita Orangtua Siswi SKMN 1 Bandung Korban Penusukan, Sang Ibu Terkejut Dapat Pesan Anaknya Dijahit

Kenyataanya, Ravindra Giantama terus mencari tahu keguatan apa saja yang dilakukan ZPD.

Sampai terjadilah insiden penusukan kepada ZPD siswi SMKN 1 Bandung oleh Ravindra Giantama pada Selasa (10/9/2019) di dekat sekolah ZPD.

Ravindra Giantama hilang akal sehat setelah cintanya ditolak oleh ZPD, seorang siswi SMK di Bandung.

Ravindra Giantama melakukan penusukan siswi SMKN 1 Bandung karena cintanya ditolak.

Penusukan yang dilakukan oleh Ravindra Giantama itu terjadi pada Selasa (10/9/2019) pukul 07.30 WIB di Jalan Wastukencana.

Saat itu sekitar pukul 07.00 WIB, korban tengah berada di luar sekolahnya bersama temannya.

Wawancara Eksklusif ZPD, Siswi SMK yang Ditusuk Gara-gara Menolak Cinta, Apa yang Sebenarnya Terjadi

Ia sedang memfotokopi tugas Bahasa Inggris di dekat sekolahnya, SMKN 1 Bandung.

Setelah selesai memfotokopi, sekitar pukul 07.30 WIB, korban tiba-tiba didekati oleh pelaku.

Tanpa tanda-tanda, pelaku memeluk korban dari samping.

Rupanya, pelaku sudah menyiapkan pisau dapur di saku sweaternya.

Kemudian, Ravindra Giantama menusukkan pisau dapur tersebut ke korban.

Setelah itu, pelaku melarikan diri sedangkan korban meminta pertolongan.

Lalu apa penyebab penusukan siswi SMKN 1 Bandung itu?

Berikut petikan wawancara eksklusif korban dengan Tribun Jabar:

 Pengejaran Pelaku Penusukan Siswi SMKN 1 Bandung Bak Film Action, Pelaku Berlari Sambil Bawa Pisau

DITEMUI di kediamannya, ZPD masih terlihat syok. Luka tusukan di rusuk kanannya membuatnya hanya bisa berbaring. Meski demikian, gadis manis itu sudah bisa bercerita.

Kepada jurnalis Tribun Jabar, Daniel A Damanik, ia menceritakan ihwal perkenalannya dengan psikopat yang menusuknya. Berikut petikannya.

SEJAK kapan mengenal pelaku?

Kenal sejak kelas 9, itu juga via Instagram (IG). Komunikasinya via IG, terkadang melalui teman kadang langsung via IG.

Pelaku mengaku bekerja atau mahasiswa?

Dia mengaku barista (peracik minuman kopi). Tapi, melihat IG-nya sih tidak kelihatan barista.

Saya tidak tahu apa pekerjaannya. Pernah kepada teman saya, ia mengaku dua kali resign dari kerjaan karena selalu kepikiran aku.

Apa isi pesannya kalau via IG?

Dia maksa-maksa untuk ketemu saya, tapi saya selalu menolak.

Pernah bertemu dengan pelaku?

Pernah di acara di UPI dan di Braga. Itu juga bukan janjian, tapi dia aja yang ikut-ikut, dia bisa tahu kegiatan saya.

Bagaimana saat bertemu?

Pertemuan pertama di Braga itu juga tidak janji. Wajahnya ditutup, kayak karakter 'anime' gitu. Nah, setelah itu, di UPI, dia membuka masker yang menutup wajahnya.

Setelah itu dia janji enggak akan menganggu lagi.

Tapi, tetap aja masih ngikutin. Sewaktu di UPI, dia sampai mengejar saya untuk foto, tapi saya takut dan akhirnya diantar pulang oleh kakak kelas. Dia mengaku ngefans.

Dia pernah menyatakan cinta sama kamu?

Pernah, tapi tidak langsung, melalui akun IG teman, kemudian teman "screenshoot" chat-nya dia, dan mengirim ke saya. Isinya curhat, kalau sudah suka dengan saya dan selama ini tidak berani menanggapi.

Saya langsung blok akunnya dan mengganti nama akun saya serta mem-private akun IG saya.

Sebelum kejadian ini, apakah pernah ketemu lagi pada tahun ini?

Kalau tahun ini tidak pernah lagi bertemu. Bingung aja, kenapa bisa diikuti lagi hari ini.

Bisa diceritakan bagaimana kronologis kejadian tadi pagi?

Saya dengan teman saya mau memfotokopi di luar sekolah, tapi masih dekat sekolah. Pulang dari tempat fotokopi, saya melihat ada dia pakai jaket putih, wajahnya ditutup.

Teman saya bilang, aneh ya orang itu, hati-hati, kita ke pinggir saja.

Tepat di depannya, dia langsung ke arah saya dan menusuk. Saya dan teman saya pun lari. Dia ngejar dari belakang.

Bagian apa yang tertusuk?

Bagian kanan. Awalnya tidak terasa apa-apa dan saya tidak merasa sakit. Tiba di depan pos satpam sekolah, ada penjaga yang bilang kalau saya berdarah.

Akhirnya saya dibawa ke UKS, lalu dilarikan ke RS Bungsu.

Apa kata dokter di rumah sakit?

Katanya, bagian yang tertusuk dijahit satu jahitan. Panjang lukanya sekitar 0,7 sentimeter dan dalamnya 0,2 sentimeter. Setelah dijahit, saya langsung ke polsek memberikan keterangan.

Awalnya guru tidak mengizinkan, dan polisi juga memberikan waktu. Tapi saya yang ingin agar cepat selesai.

Pelaku sudah ditangkap, bagaimana perasaan kamu?

Saya masih takut, apalagi untuk keluar rumah.

Apa sih kegiatan kamu selain bersekolah?

Saya hobi dance Korea. Itu sejak SMK, saya ekstrakurikulernya ya dance.

Ngomong-ngomong, apa cita-citanya kamu?

Ingin menjadi ahli investigasi gitu, apa ya namanya. Pokoknya seperti detektiflah.

 Pelaku Sudah Lama Menguntit Siswi SMKN 1 Bandung Itu, Penusukan Pun Sudah Direncanakan

Suka Korea, apa sudah pernah ke Korea? Atau mau sekolah ke Korea?

Ya kalau ke Korea belum pernah, tapi ingin sekali, ingin kuliah di Korea.

Berapa bahasa asing yang dikuasai?

Bahasa Inggris dan Korea, tapi tidak lancar lah. Ini juga rencananya Kamis mau ke Kudus, perutusan sekolah untuk studi banding, tapi kondisinya belum memungkinkan.

Katanya, kamu penggemar Gubernur Ridwan Kamil. Pernah ketemu?

Beberapa kali, tapi tidak pernah salaman, berfoto, tapi saya ingin sekali. Beberapa kali bertemu, tapi malu untuk memanggil.

Pernah sewaktu kami latihan drama, Pak Gubernur lewat, dan bertanya, sedang apa kalian. Itu rasanya senang sekali.

Mau foto dan bersalaman dengan Pak Ridwan Kamil?

Mau banget, Sabtu kemarin juga ketemu di daerah Braga, tapi saya enggak berani menyapa, malu.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved