Pengusaha Startup Binaan STIA LAN Ikuti Business Matching untuk Kembangkan Usahanya
Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Peningkatan jumlah UMKM ini membawa pengaruh terhadap perek
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Peningkatan jumlah UMKM ini membawa pengaruh terhadap perekonomian di Indonesia.
Namun sayangnya pertumbuhan UMKM yang hadir saat ini justru belum bisa bersaing secara komersial di pasar bisnis.
Banyak UMKM yang gulung tikar di tengah perjalanannya karena minimnya persiapan yang mereka miliki.
Tidak adanya pendampingan dan pembinaan kepada pengusaha startup membuat mereka melakukan kesalahan yang sama sehingga proses pertumbuhan ekonomi pun tidak secepat yang diharapkan.
• Kakek 62 Tahun Kaya Raya Nikahi Gadis Muda, Pengantin Wanita Dicibir Gila Harta, Ini Fotonya
Untuk meminimalisasi kejadian serupa, Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memiliki program untuk mengembangkan kawasan sains dan teknologi yang harus membina startup.
Sekretaris Jendral Asosiasi Science & Techno Park Indonesia, Gopa Kusworo, mengatakan untuk mengembangkan program ini Kemenristekdikti menggaet Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Bandung (STIA LAN) untuk membina UMKM dengan membangun inkubator bisnis.

"Adanya inkubator bisnis ini untuk mendampingi UMKM supaya lebih kuat melawan ekosistem bisnis yang ada saat ini. Mereka diajak untuk melakukan bisnis dengan benar misalnya dibantu untuk membuat roadmap hingga beberapa tahun mendatang," ujar Gopa saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jalan Sumatera No 51, Rabu (11/9/2019).
Saat ini, Gopa menjelaskan, bahwa banyak pelaku UMKM yang terhambat karena masalah modal.
Oleh karena itu, di kegiatan business matching ini pengusaha startup ditemukan dengan berbagai investor supaya usahanya menjadi berkembang.
Alasan Kemenristekdikti mulai melirik startup, kata Gopa, adalah banyaknya mahasiswa yang melakukan penelitian untuk pengabdian masyarakat tetapi temuannya tidak dikembangkan.
• Elza Syarief Sebenarnya Tak Ingin Laporkan Melaney Ricardo, tapi Sikap Melaney Buatnya Tak Tahan

"Saat ini kami berkomitmen jika komersialisasi ini tidak melulu lewat penelitian saja tetapi mendidik UMKM misalnya saja dengan memberikan info tentang packaging dengan teknologi," ujarnya.
Sementara itu Ketua Pusat Inkubator Bisnis (Bicube) STIA LAN Bandung, Siti Widharetno, mengatakan sebanyak 30 tenant binaan yang sudah siap bisnis komersial. Kemudian, terpilih 14 tenant yang mengikuti business matching.
Selama masa binaan, pengusaha startup ini akan mengikuti pembinaan dan pendampingan selama dua tahun untuk membuat business plan yang baik.
"Ini kegiatan pertama kami usianya baru 1,5 tahun dan kami memberikan tantangan kepada mereka untuk memasukan inovasi teknologi di dalam produknya," ujar Siti saat ditemukan di lokasi serupa.
• Pelaku Penusukan Siswi SMKN 1 Bandung Sempat Datang ke Sekolah Tanyakan Soal ZPD