Mahasiswa ITB Bunuh Diri

Ayah Bocorkan Sosok Muhtar Amin Mahasiwa ITB yang Kini Tewas Gantung Diri, Ternyata Membanggakan

Sosok Muhtar Amin, mahasiswa S2 ITB jurusan mikro elektronika yang ditemukan tewas gantung diri

Editor: Widia Lestari
Kolase TribunJabar.id (Shutterstock dan zeropromosi.com)
Sebelum nekat mengakhiri hidupnya, mahasiswa S2 ITB Muhtar Amin (25) ternyata beberapa kali menulis di blog. 

Setelah lulus almarhum kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikannya di ITB dengan mengambil jurusan Teknik Elektro.

"Dia kan gak punya NIM, dia masuk ITB lewat jalur Penerimaan Mahasiswa Baru WNI Luar Negeri (PMBLN-ITB),"

"Ada celah sedikit saja anak saya bisa memanfaatkan kesempatan itu, meskipun dia jurusan IPS, namun dia bisa kuliah dijurasan IPA," jelasnya.

Menurutnya, anaknya memang suka hal baru yang memberikan tantangan yang lebih sulit, sehingga sampai akhir hayatnya, dia belum pernah bercerita bercita-cita sebagai apa.

Almarhum masuk di ITP pada tahun 2014, setelah menempuh pindidikan selama empat tahun, dia lulus.

Kemudian, almarhum kembali melanjutkan pendidikan S2 di ITB dengan mengambil jurusan mikro elektronika.

Baru dua semester menempuh masa studinya, dia ditemukan tidak bernyawa di kamar kostnya.

Menurut Siman, anaknya itu tidak memiliki daya ingat yang baik, tapi dia rajin dan mau belajar serta berusaha.

"Anak saya pernah bilang, jika ingatannya gak bagus, tapi dia orangnya sregep (rajin),"

"Jika teman-temannya satu kali baca langsung ingat, dia mungkin butuh beberapa kali baca dulu," ucapnya.

Meninggalnya MA meninggalkan kedua orang tuanya dan tiga adiknya, jenazah almarhum saat ini sudah dikebumikan di TPU yang tidak jauh dari rumahnya. (Tribun Solo)

Kronologi Kejadian

Dadang Margana (47), Ketua RT 04/17, Kecamatan Coblong, Kota Bandung menjelaskan secara singkat kronologi tentang mahasiswa S2 ITB yang diduga gantung diri di kamar kosnya.

"Kemarin (3/9/2019) sore, saya menerima informasi bahwa ada anak dari warga yang hilang. Itu kira-kira pukul 16.25 WIB melalui grup WA. Saya sedang mengetik surat domisili di rumah. Pukul 17.30 WIB saya dengar ada suara teriak-teriak dan nangis dari luar. Sontak saya berlari keluar rumah dan melihat di depan sudah ramai orang," kata Dadang saat ditemui Tribun Jabar di kediamannya,Rabu (04/9/2019).

Setelah di depan gerbang rumah kontrakan yang dihuni almarhum Muhtar Amien, seorang penghuni ditemuinya dalam kondisi menangis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved