Mahasiswa ITB Bunuh Diri
Sejak Kecil Muhtar Amin Berprestasi, Mahasiswa S2 ITB yang Bunuh Diri Itu Pernah Belajar di Turki
Rekam jejak Muhtar Amin diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi ITB, Miming Miharja.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TRIBUNJABAR.ID - Prestasi Muhtar Amin, mahasiswa S2 ITB yang bunuh diri ternyata tak main-main.
Rekam jejak Muhtar Amin diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi ITB, Miming Miharja.
Miming mengatakan, Muhtar Amin sudah sejak kecil berprestasi.
Prestasi itu di antaranya adalah sempat menjuarai olimpiade IPA.
Kemudian, Muhtar Amin juga pernah mendapatkan beasiswa belajar ke Turki.
Prestasi Muhtar Amin tak berhenti sampai di situ.
Setelah lulus tepat waktu, sebagai sarjana teknik elektro ITB, Muhtar Amin kemudian langsung melanjutkan ke jenjang S2 di kampus yang sama.
Warga Kelurahan Cangkol, Mojolaran, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, masuk S1 ITB pada 2014.
• Sifat Asli Muhtar Amin Diungkap Tetangga, Mahasiswa S2 ITB yang Bunuh Diri Itu Sempat Ketemu Pak RT
Kemudian, masuk S2 ITB pada 2018.
"Jadi, dalam konteks kinerja belajar mestinya tidak ada masalah, karena baik-baik saja ya," ujar Miming Miharja saat dikonfirmasi melalui telepon pada Rabu.
Saat menempuh pendidikan di ITB, Muhtar Amin juga tergolong mahasiswa yang pintar.
Buktinya, ia berhasil menyabet indeks prestasi kumulatif atau IPK yang nyaris sempurna.
IPK nyaris sempurna itu diperolehnya saat menempuh studi S2.

"IPK S2 (Pascasarjana) almarhum juga mencapai 3.88 skala 4.0, anaknya pandai dan sangat rajin ya. Luar biasa itu IPK-nya, A semua hampir 4.0," ujar Miming.
Muhtar Amin diketahui gantung diri di kusen pintu kamar indekosnya di Sekeloa, Coblong, Kota Bandung, Selasa (3/9/2019) sore.
"Bunuh diri dengan cara gantung diri di kusen pintu kamar kostnya. Diketahui oleh temannya yang curiga melihat ada tali tambang biru terlilit di kusen pintu," kata Kapolsek Coblong, AKP Auliya Djabar saat dikonfirmasi TribunJabar.id melalui pesan singkat, Selasa (3/9/2019).
• Sudah 4 Mahasiswa di Bandung Bunuh Diri, Penyebabnya Diduga Depresi, Berikut Kenali Gejalanya
Tips Mencegah Bunuh Diri
Terlepas dari kejadian itu, keinginan bunuh diri sebenarnya bisa dicegah.
Ada beberapa cara yang patut dilakukan agar bisa terbebas dari depresi yang dapat memicu bunuh diri.
Berdasarkan laman Klik Dokter, depresi dan bunuh diri memang dua perkara yang berkaitan.
Kendati demikian, tak berarti keduanya bisa dipisahkan.
Dokter Flona Amella dari Klik Dokter, dikutip TribunJabar.id, Rabu (4/9/2019), menjelaskan beberapa cara yang bisa dilakukan agar terbebas dari depresi dan mencegah keinginan untuk bunuh diri.

Pertama, orang yang depresi harus mencari dukungan dan harus tetap terhubung dengan dunia luar.
Pasalnya, orang depresi memang kerap menarik diri, baik itu dari keluarga maupun dari pergaulan.
Dukungan dari orang lain, menurut Flona padahal adalah suatu hal yang sangat penting.
Manusia adalah makhluk sosial.
Tentu saja, manusia membutuhkan peranan orang lain dalam kehidupan.
• Ketua RT Sebut Mahasiswa S2 ITB yang Bunuh Diri Rajin Beribadah dan Jarang Bicara
Karena itu, hadirnya orang-orang tercinta dapat membantu berpikir jernih atau memotivasi diri.
Kemudian, hal berikutnya yang baiknya dilakukan orang depresi adalah memiliki hewan peliharan.
Pada dasarnya memang hubungan sesama manusia tak dapat digantikan.
Kendati demikian, adanya hewan peliharaan juga bisa membawa rasa sukacita dan persahabatan ke dalam hidup.
Tak hanya itu, merawat hewan peilharaan juga bisa membuat kita sejenak melupakan berbagai masalah.
Ketiga, aktivitas fisik juga baiknya dilakukan pada orang yang depresi.

Flona mengatakan, olahraga dapat jadi penawar depresi yang luar biasa.
Per hari, lakukan olahraga paling minimal 30 menit agar mendapatkan manfaat terbaik.
Olahraga dengan durasi singkat ternyata juga dapat memperbaiki mood selama dua jam berikutnya.
Olahraga bersama teman atau kelompok juga patut dilakukan agar meningkatkan minat, semangat, dan motivasi.
Menurut sebuah studi, olahraga rutin ternyata sama efektifnya dengan obat-obatan untuk meredakan gejala depresi.
Keempat, orang yang depresi juga patut mengkonsumsi makanan sehat.
• Tak Mampu Bayar Cicilan Motor, Pria Ini Pilih Gantung Diri, Benarkah Gantung Diri Bisa Menular?
Sebuah studi menunjukkan, depresi salah satunya juga dipicu lantaran kurangnya vitamin B.
Karena itu, mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin B patut dilakukan.
Makanan-makanan itu misalnya adalah jeruk, sayuran hijau, kacang-kacangan, ayam, dan telur.
Memperbanyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 juga penting dilakukan.

Kandungan itu berperan dalam menstabilkan mood.
Terakhir, hal yang patut dilakukan orang depresi adalah terapi.
Beberapa terapi seperti terapi pernafasan dalam, meditasi, hingga yoga bisa dilakukan.
Terapi itu berguna untuk mengurangi tekanan yang memicu stres atau depresi.
Flona mengingatkan, bunuh diri tak akan menyelesaikan persoalan yang dihadapai.
Karena itu, jangan biarkan keinginan bunuh diri muncul.