Kronologi Kasus Gantung Diri Mahasiswa S2 ITB Versi Ketua RT Setempat, Sempat Bertemu Dulu
Dadang Margana (47), Ketua RT 04/17, Kecamatan Coblong, Kota Bandung menjelaskan secara singkat kronologi tentang mahasiswa S2 ITB
Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dadang Margana (47), Ketua RT 04/17, Kecamatan Coblong, Kota Bandung menjelaskan secara singkat kronologi tentang mahasiswa S2 ITB yang diduga gantung diri di kamar kosnya.
"Kemarin (3/9/2019) sore, saya menerima informasi bahwa ada anak dari warga yang hilang. Itu kira-kira pukul 16.25 WIB melalui grup WA. Saya sedang mengetik surat domisili di rumah. Pukul 17.30 WIB saya dengar ada suara teriak-teriak dan nangis dari luar. Sontak saya berlari keluar rumah dan melihat di depan sudah ramai orang," kata Dadang saat ditemui Tribun Jabar di kediamannya,Rabu (04/9/2019).
Setelah di depan gerbang rumah kontrakan yang dihuni almarhum Muhtar Amien, seorang penghuni ditemuinya dalam kondisi menangis.
"Teman saya pak, teman saya pak. Lalu saya suruh temannya membuka gerbang dan pintu rumah, agar saya bisa masuk. Kami coba membuka pintu, namun tertahan sesuatu. Lalu kami melihat tambang dan memotong, setelah itu pintu bisa didobrak. Setelah saya lihat, Muhtar Amien sudah terlentang di lantai. Seperti tidak percaya, saya spontan mengatakan "Kamu" sembari melihat Muhtar," katanya.
• Ini yang Dirasakan Omid Nazari Saat Debut Bersama Persib Bandung di Jalak Harupat, Sebut Timnas Iran
Setelah mengetahui hal tersebut, Dadang selaku pengurus kewilayahan langsung menghubungi pihak kepolisian dan polisi tak lama kemudian datang bersama Inafis.
Setelah dilakukan olah TKP, jenazah kemudian dibawa ke RSHS Bandung dan beberapa penghuni diminta keterangan di kantor polisi.
Dadang mengatakan, beberapa penghuni kontrakan baru pulang pada Rabu (4/9/2019) pukul 10.00 WIB.
"Sekarang sepertinya belum bisa diajak bicara. Tadi saja saya masih kasihan melihat mereka, masih terlihat syok dan seperti bingung. Beberapa teman lainnya ikut ke RSHS dan kabarnya ada yang ikut mengantarkan jenazah ke Sukoharjo," katanya.
Dadang mengaku, sebelum peristiwa ditemukannya Muhtar Amien di kamarnya dalam keadaan tak bernyawa, Ia masih bertemu dengan Muhtar sekitar pukul 08.00 WIB.
• Kontroversi Disertasi Hubungan Seks Halal Bersyarat, Kini Abdul Aziz Minta Maaf , Ada Tekanan?
Jejak Digital Muhtar Amien
Seorang mahasiswa S2 Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhtar Amien ditemukan meninggal gantung diri, Selasa (3/9/2019).
Insiden mahasiswa S2 ITB gantung diri itu terjadi di indekos korban, di kawasan Coblong, Kota Bandung.
Berdasarkan jejak digitalnya, ada akun media sosial LinkedIn Muhtar Amin atas nama Mukhtar Amin.
Berdasrkan hasil konfirmasi wartawan Tribunjabar.id, pihak kepolisian membenarkan foto itu adalah korban.
Di akunnya itu, Muhtar Amin terhubung dengan 243 orang.
Tercantum pula bahwa Mukhtar Amin tinggal di Kota Bandung.
Ia tertulis sebagai mahasiswa pascasarjana Teknik Elektro ITB.

Pemilik akun itu, menuliskan sejumlah bidang yang diminatinya di bidang teknik.
Mulai dari perangkat semikonduktor, jaraingan komputer, arsitektur komputer, pemrograman dan masih banyak lagi.
Selain itu, Muhtar Amin atau Mukhtar Amin pun menuliskan dirinya selalu ingin belajar hal baru.
Ia pun selalu berusha disiplin dan terorganisir.
Dilihat dari riwayat pengalamannya, Muhtar Amin tercantum pernah magang di Polytron.
Kemudian, ia pun tercantum pernah bekerja di PT Masano dan PT Syergie.
• Jenazah Mahasiswa S2 ITB yang Ditemukan Gantung Diri di Kamar Kos Sudah Dibawa ke Jawa Tengah
Tercatat pula, Mukhtar Amin merupakan sarjana lulusan Teknik Elektro di ITB.
Di laman resmi ITB, ada pula sebuah artikel yang memuat berita
Ia bersama teman-temannya sempat membuat tugas akhir yang diberitakan.
Pada artikel tersebut, nama Mukhtar Amin tercatat sebagai mahasiswa Teknik Elektro.
Tugas akhir itu menciptakan karya di bidang teknologi.
Ditemukan Meninggal Gantung Diri
Muhtar Amin, usianya masih muda, yakni 25 tahun.
Di Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhtar Amin adalah mahasiswa S2 jurusan Mikro Elektronik.
Diketahui, Muhtar Amin bukan orang asli Bandung.
Berdasarkan laporan wartawan Tribunjabar.id, ia merupakan warga Mojoloran, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kini, sosok Muchar Amin pun tinggal kenangan.
• Geger Mahasiswa S2 ITB Gantung Diri, Simak Tips Mencegah Keinginan Bunuh Diri pada Orang Depresi
Seorang mahasiswa S2 ITB itu temukan meninggal secara mengenakan.
Ia disebut nekat gantung diri di kamar indekosnya.
Hal ini pertama kali diketahui temannya.Kecurigaan sang teman bermula dari sebuah tali.
Ada tali tambang biru yang menarik perhatian teman Muhtar Amin.
"Diketahui oleh temannya yang curiga melihat ada tali tambang biru terlilit di kusen pintu," Kapolsek Coblong, AKP Auliya Djabar
Kemudian, sang teman memberitahu teman lainnya.
• Mahasiswa ITB Ditemukan Gantung Diri, Ditemukan Surat Kontrol dari Rumah Sakit, Begini Bunyinya
Akhirnya mereka pun berusaha mendobrak pintu kamar Muhtar Amin.
Kala itu, Selasa (3/9/2019) sore, mereka kesulitas mendobrak pintu.
Ternyata tubuh korban berada di balik pintu tersebut.
Tak kehabisan akal, mereka pun membawa gunting untuk melepas tali tambang tersebut.
"Korban terlepas dari tali ikatan jatuh ke bawah dalam posisi terlentang," kata Auliya Djabar.
Saat ditemukan, Muhtar Amin sudah meninggal dunia.
"Bunuh diri dengan cara gantung diri di kusen pintu kamar kostnya," katanya. (widia lestari)