Kecelakaan Maut di Cipularang

Kisah Adhe Suryani Sekeluarga Selamat Dalam Kecelakaan Maut di Cipularang, Bersyukur Anaknya Lompat

Adhe Suryani bersyukur anaknya lompat ke kursi tengah. Jika tidak terjepit saat kecelakaan maut di Cipularang.

Penulis: Ery Chandra | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Ery Chandra
Korban kecelakaan, Rico Apriadi Tanjung, bersama istri dan anaknya saat berada di ruang perawatan, di Rumah Sakit MH Thamrin, Kabupaten Purwakarta, Selasa (3/9/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, ery chandra

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Rico Apriadi Tanjung (34) menjadi korban kecelakaan maut di Tol Cipularang, Kilometer 91.

Ia bersama keluarganya kini masih dilakukan perawatan di RS MH Thamrin, Kabupaten Purwakarta.

Rico saat kejadian bersama istrinya Adhe Suryani (32) dan kedua anaknya Arkenzi (6) serta Safira (2).

Mereka tengah berada di dalam mobil Avanza benomor polisi B 1516 KIU.

Saat ada kunjungan dari Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mereka berada di satu ruang perawatan.

Tampak tiga unit tempat tidur di ruangan tersebut untuk pemulihan istri dan dua anaknya. Rico dirawat di ruang lainnya.

Adhe Suryani menceritakan ketika kejadian truk terguling, posisi kendaraan mereka berada pada baris pertama.

Ketika memperoleh peringatan mereka sempat memperlambat laju kendaraan.

Suasana olah TKP di Tol Cipularang Kilometer 91 arah ke Jakarta, Kabupaten Purwakarta, Selasa (3/9/2019).
Suasana olah TKP di Tol Cipularang Kilometer 91 arah ke Jakarta, Kabupaten Purwakarta, Selasa (3/9/2019). (Tribunjabar/Ery Chandra)

"Kami sudah pelan, mobil pribadi lain juga pelan semua. Tapi saya tidak tahu dari belakang gimana ada yang nabrak," ujar Adhe di ruang perawatan RS MH Thamrin, Selasa (3/9/2019).

Adhe menambahkan anaknya yang tengah duduk di baris ketiga mobil itu sedang tertidur.

Sebelum benturan keras, anaknya seketika lompat menuju baris kedua mobil.

"Untungnya loncat ke baris dua. Kalau tidak pasti kejepit. Untung masih tertolong," katanya seraya menambahkan saat kejadian duduk di sebelah kiri depan.

Rico mengatakan saat itu mereka pulang liburan bersama keluarganya dari Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Saat kejadian di Tol Cipularang ia tak mengetahui secara persis kejadian tersebut, karena kejadian itu membuatnya tidak sadarkan diri.

Sejumlah petugas membersihkan permukaan jalan dan mengevakuasi bangkai kendaraan bermotor roda empat pascatabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 91, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). Tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sejumlah orang lainnya luka-luka.
Sejumlah petugas membersihkan permukaan jalan dan mengevakuasi bangkai kendaraan bermotor roda empat pascatabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 91, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). Tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sejumlah orang lainnya luka-luka. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

"Enggak begitu paham, entah kenapa pas saya bangun sudah berada di rumah sakit. Jadi yang hafal banget istri saya. Enggak inget apa-apa. Cepat sekali kejadiannya," ujarnya.

Menurutnya, anggota keluarga lainnya sempat juga dirawat di Rumah Sakit MH Thamrin.

Ibunya terkena benturan pada bagian kepala. Ibunya lantas, direkomendasikan ke Rumah Sakit Juanda karena ada kenalan dokter.

"Karena ahli syaraf enggak ada dan kena benturan kepala direkomendasi ke sana ibu saya. Adik ipar saya kakinya retak kata istri saya dirujuk ke rumah sakit di Bekasi. Anak saya kata dokter enggak apa-apa. Kalau bapak saya juga di sini," katanya seraya menunjukkan luka pada bagian kaki jempol robek dan badan lebam.

Menurut informasi yang dihimpun Tribun Jabar, tujuh korban satu keluarga itu adalah Zulfahmi, Asparida (53), Rico Apriadi Tanjung (34), Arkenzi (6), Safira (2), Adhe Suryani (32), dan Nur Vivi (27).

Mereka bertempat tinggal di Bekasi Timur.

Pada saat kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan terjadi, keluarga tersebut tengah dalam perjalanan pulang seusai liburan dari Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Kecelakaan maut di Tol Cipularang
Kecelakaan maut di Tol Cipularang (pt jasa marga)

Kronologi Kecelakaan Versi Polda Jabar

Polda Jawa Barat membeberkan kronologis kecelakaan nahas yang melibatkan puluhan kendaraan yang terjadi di kilometer 91 Tol Cipularang, Senin (2/9/2019).

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi didampingi oleh Kapolres Purwakarta, AKBP Matrinus tampak memantau kondisi korban kecelakaan di Rumah Sakit MH Thamrin, siang ini.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan kendaraan yang pertama kali mengalami kecelakaan adalah dump truck.

Sopir dump truck ini dilaporkan meninggal dunia.

Dari hasil penyelidikan pihaknya, kecelakaan dump truk tersebut menyebabkan puluhan kendaraan terlibat kecelakaan.

Menurut saksi, sopir truck tersebut sempat berkomunikasi dengan sopir dump truck yang lain.

"Dump truk yang pertama mengalami rem blong. Namun demikian ditanya per telepon berhasil mengerem. Akhirnya sopir kedua mengatakan rem aja, berhenti aja dulu. Baru selesai ngomong itu mobil berhenti, terguling dan sopir meninggal dunia," di Rumah Sakit MH Thamrin, di Kabupaten Purwakarta, Selasa (3/9/2019).

Rudy Sufahriadi menuturkan supir kedua tidak mampu menguasai kendaraannya sehingga terjadi tabrakan beruntun.

Menurutnya, kesimpulan sementara bahwa mobil truk itu tidak bisa menguasai medan yang ada.

Truk juga mengangkut beban berlebih.

"Akan kami tetapkan siapa tersangkanya," katanya.

Keluarga Sebut Subana Lihai Mengemudi, Kecelakaan di Tol Cipularang Dianggap Musibah

Kendaraan Besar Dialihkan ke Exit Tol Cikamuning Saat Olah TKP Lokasi Tabrakan Maut Tol Cipularang

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved