EKSKLUSIF, Jadi Anggota DPRD Jabar & Dapat Tunjangan Hasim Pilih Beli Rumah, Arip Pilih Ngontrak
Hari ini 120 anggota DPRD Jabar dilantik. Mereka akan bakal menerima berbagai fasilitas penunjang, termasuk tunjangan perumahan.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hari ini, Senin (2/9/2019), 120 anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2019-2024 akan dilantik di Gedung Merdeka, Kota Bandung.
Mereka pun segera mendapat berbagai fasilitas penunjang kinerja sebagai pimpinan dan anggota dewan, termasuk tunjangan perumahan.
Keberadaan Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat yang terletak di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, membuat para wakil rakyat ini membutuhkan tempat tinggal yang dapat terjangkau secara cepat dari kantor tersebut.
Hal ini terutama dibutuhkan oleh anggota dewan dari luar Bandung Raya.
Hal inilah yang membuat sejumlah anggota dewan baru, khususnya yang berasal dari daerah pemilihan di luar Bandung, harus memiliki tempat tinggal di Bandung supaya bisa tepat waktu masuk kantor dan tidak membutuhkan perjalanan jauh dari rumahnya.
Arip Rachman, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2019-2024 dari PDI Perjuangan dengan Daerah Pemilihan Jawa Barat 15 (Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya), mengatakan sudah mengontrak sebuah rumah di kawasan Batununggal, Kota Bandung.
Rumah tersebut dikontrak beberapa pekan sebelum pelantikannya menjadi anggota DPRD Jabar.
"Saya sempat keliling cari rumah untuk dikontrak, dapatnya di Batununggal. Harganya sekitar Rp 50 juta sampai Rp 100 jutaan. Sementara mengontrak di sana dulu," kata Arip saat ditemui di sela Workshop Tiga Pilar Partai di Hotel Grand Asrilia, Bandung, Rabu (28/8/2019).
Arip mengatakan, saat itu keluarganya belum sempat pindah ke kontrakannya yang baru di Bandung. Keluarganya dari Tasikmalaya rencananya baru pindah menjelang pelantikan pada 2 September 2019.
"Kalau Bandung-Tasikmalaya sepertinya masih bisa bolak-balik. Tapi saya yang bertugas sebagai anggota dewan harus tinggal di Bandung. Paling kalau weekend bisa mengunjungi daerah pemilihan," katanya.
Arip mengatakan belum mengetahui besaran tunjangan perumahan yang akan didapatnya saat menjabat sebagai anggota dewan. Ia pun belum bisa berpikir terlalu jauh untuk pindah kontrakan atau membeli rumah di Bandung.
Berbeda dengan Arip, Hasim Adnan, anggota DPRD Jabar dari PKB dengan Daerah Pemilihan Jabar 5 (Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi), mengatakan, ia sudah membeli sebuah rumah di Kiarasari Permai, Kota Bandung. Rumah tersebut, katanya, ditinggali bersama keluarganya yang ikut pindah dari Sukabumi.
"Saya sudah beli rumah, meskipun tidak cash, di Kiarasari Permai. Nanti, kan, ada tunjangan rumah, hitung-hitung buat kami bayar cicilan bulanannya sampai lunas," kata Hasim saat dihubungi beberapa hari lalu.
Hasim mengatakan, ia memilih membeli rumah supaya ke depannya bisa memiliki tempat tinggal di Bandung. Untuk membeli rumah tersebut, ia telah mengeluarkan uang muka Rp 100 juta dari tabungan pribadinya.
"Kalau kami ngontrak di Bandung, kawasan perkotaan, paling murah itu Rp 35 juta per bulan. Saya sudah survei mulai Sekelimus sampai Dago. Bayangkan kalau kami keluarkan Rp 35 juta dikali 60 bulan, sudah berapa. Dan, kalau ngontrak kami tidak punya aset dengan uang segitu banyak yang sudah dikeluarkan," katanya.
Hasim mengatakan, keluarganya sedang bersiap pindah ke Bandung, dari Sukabumi. Ia akan siap langsung berkantor di Kantor DPRD Jabar setelah dilantik, dengan waktu tempuh perjalanan 25 menit dari rumahnya yang baru.
"Saya sendiri sudah tiga hari di Bandung. Ke depannya saya sudah berkomitmen pulang ke daerah pemilihan saya di Sukabumi sebulan sekali. Istri dan anak akan pindah ke Bandung," katanya.
Menurut Hasim, dengan memiliki rumah di Bandung, ia dapat sampai kantor dewan lebih cepat dan tepat waktu. Terlebih, katanya, untuk menghadiri berbagai agenda atau rapat yang digelar dadakan.
Daddy Rohanady, asalah satu anggota DPRD Jabar periode 2014-2019 yang terpilih kembali pada periode selanjutnya, mengatakan, ia sudah memiliki rumah di Kota Bandung.
Namun, ia akan rutin mengunjungi daerah pemilihannya di Dapil Jawa Barat 12 (Kabupaten Indramayu, Kota Cirebon, dan Kabupaten Cirebon) jika tidak ada agenda di kantor dewan.
"Saya tinggal di Kota Bandung, tapi kan bolak-balik dapil. Ke depan pasti polanya sama. Kalau pembangunan Tol Cisumdawu selesai, bolak-balik ke dapilnya lebih cepat," kata kader Partai Gerindra ini.
Daddy mengatakan, ia memilih mendapat tunjangan perumahan karena bisa menentukan hunian sesuai selera tiap anggota dewan.
Jika menemukan lokasi yang cocok, katanya, uang tunjangan itu bisa dipakai mencicil rumah.
"Soal besaran mah relatif. Dibilang cukup bisa cukup, dibilang kurang juga bisa kurang. Tinggal masing-masing menyikapinya," katanya.
Daddy mengatakan, mobilitas anggota dewan ini memang terbilang tinggi. Di samping harus menemui konstituennya di dapil masing-masing, para anggota dewan dituntut bisa tepat waktu menghadiri agenda yang kebanyakan digelar di kantor dewan. (syarif abdussalam)
Tulisan lengkap berita ini bisa Anda baca di Harian Umum Tribun Jabar edisi Senin (2/9/2019).