Dari Jualan Kupat Tahu Hingga Punya Beberapa Cabang, Pak Muslih Bisa Tunaikan Ibadah Haji
Bisa menunaikan ibadah haji menjadi impian setiap orang Muslim. Banyak orang rela menabung dan menunggu bertahun-tahun untuk bisa menunaikan ibadah ha
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bisa menunaikan ibadah haji menjadi impian setiap orang Muslim. Banyak orang rela menabung dan menunggu bertahun-tahun untuk bisa menunaikan ibadah haji.
Biaya yang cukup mahal dan sehat secara fisik menjadi hal utama yang dibutuhkan ketika ibadah haji.
Namun kenyataannya, ada juga orang yang sudah memiliki biaya untuk berangkat ke tanah suci namun belum merasa siap untuk ibadah haji.
Berbeda halnya dengan pedagang kupat tahu yang dikenal dengan nama Pak Muslih. Di setiap hasil penjualannya, ia mampu menyisihkan uang hingga akhirnya bisa berangkat ke tanah suci.
Hal ini diceritakan oleh sang anak, Tri Wahyudi Mustari (27), yang saat ini tengah membuka usaha cabang kupat tahu ayahnya.
• Kisah Pengusaha Muda Membuka Usaha Kupat Tahu Pak Muslih, Teruskan Perjuangan Sang Ayah
"Selama delapan tahun ayah saya menabung untuk bisa pergi haji. Alhamdulillah harapannya bisa terwujud," ujar Tri saat ditemui di kedai kopi Jalan Imam Bonjol No 48, Jumat (2/8/2019).
Rasa bumbu kacang kupat tahu Pak Muslih yang khas, membuat banyak pelanggan terus datang kembali ke gerobak kupat tahu yang berlokasi di Jalan Parakan Saat ini.
Dari keuntungan menjual kupat tahu ini, Pak Muslih mampu menyisihkan tabungannya untuk bisa berangkat ke tanah suci.

Tri mengatakan, selama ini ketika berdagang kupat tahu, ayahnya selalu dibantu oleh anak-anaknya sehingga tidak memakan biaya untuk menyewa pegawai.
"Sejak SD saya sudah membantu menjual kupat tahu. Baru berhenti pas kuliah tetapi ketika hari libur tetap membantu," ujarnya.
Sudah berjalan selama 24 tahun lamanya, kupat tahu Pak Muslih tetap bertahan walaupun persaingan di dunia kuliner semakin ketat.
Melihat peluang usaha kupat tahu yang cukup menggiurkan, Tri Wahyudi pun akan membuka lima cabang di tempat yang berbeda yaitu Antapani, Moh Toha (Kurdi), Buah Batu, Dipatiukur, dan Cikutra.
Walaupun hanya sekedar makanan kupat tahu, tetapi Ia ingin memperkenalkan resep kupat tahu yang diambil langsung dari Singaparna.
Harga kupat tahunya tentu saja cukup terjangkau dan sama saja dengan harga di pasaran yaitu tak lebih dari Rp 20.000.
• TKI Dilarang Bekerja Informal di Negara-Negara Timur Tengah, Ini Alasannya