Ipda Erwin Meninggal
Sambil Menangis, Sadiah Terus Pegang Foto Ipda Erwin, Polisi Cianjur yang Terbakar
Selain bagi istri dan kedua anaknya, kepergian Ipda Erwin juga meninggalkan kesedihan mendalam bagi sang ibunda, Sadiah (70).
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR- Ipda Erwin Yuda Wildani, polisi Cianjur yang terbakar, meninggalkan seorang istri, Sukarni (46) dan dua anak, yakni Erik Yudha Saputra dan Adinda Dini Wulandari (18).
Anak sulung Ipda Erwin, Erik Yudha Saputra baru lulus sarjana sedangkan si bungsu Adinda masih kuliah di Universitas Suryakancana Cianjur.
Selain bagi istri dan kedua anaknya, kepergian Ipda Erwin juga meninggalkan kesedihan mendalam bagi sang ibunda, Sadiah (70).
Kemarin pagi, sesaat setelah jenazah Ipda Erwin tiba, ia terus menangis. Ia juga terus memegangi foto Ipda Erwin saat lulus dari kepolisian tahun 1994.
"Anak saya itu cita-citanya sejak kecil ingin jadi polisi," ujar Sadiah, sambil kembali menangis.
Sejak masih balita, kata Sadiah, Ipda Erwin sudah hobi main pistol-pistolan. Kepada semua orang yang bertanya, Erwin selalu bilang ingin jadi polisi.

• Wawancara Eksklusif dengan Istri Ipda Erwin, Sukarni Kisahkan Hari-hari Terakhir Polisi Cianjur Itu
• Sempat Dendam Ayahnya Jadi Polisi Cianjur yang Terbakar, Anak Ipda Erwin: Sekarang Saya Ikhlas
Penjabat Bupati Cianjur, Herman Suherman, yang datang melayat mengaku hanya bisa menitikkan airmata saat mendapat informasi Ipda Erwin meninggal dunia.
"Saya merasa sedih dan turut berduka cita. Saya sempat menjenguk almarhum ketika masih dirawat di RSPP Jakarta," kata Herman.
Herman mengatakan, Pemkab Cianjur akan menjamin biaya kuliah putri bungsu Erwin hingga lulus nanti.
"Untuk kakaknya yang baru lulus kuliah, kami akan mengupayakan dapat bekerja di lingkungan Pemkab Cianjur," ujarnya.
Setengah Tiang
Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Rudy Sufahriadi menginstruksikan jajaran kepolisian di Jabar untuk mengibarkan bendera setengah tiang untuk menghormati gugurnya Ipda Erwin.
Ia mengatakan, gugurnya Ipda Erwin merupakan bagian tugas kepolisian. Sebab, tugas kepolisian tidak mudah.
Semua anggota Polri sudah berjanji memilih jalan hidup dengan segala risiko yang harus dihadapi dalam memberikan pelayanan keamanan bagi masyarakat.
• Perjuangan Ipda Erwin, Sempat Sadar padahal Penuh Luka Bakar, Polisi Cianjur Itu Kini Gugur
• Ipda Erwin Tak Bisa Menangis Sebelum Meninggal, Keluarga Hanya Bisa Melihat dari Jendela
"Berkorban nyawa adalah bagian dari risiko kami sebagai anggota kepolisian. Ini tidak mudah tapi sebagai bentuk tanggung jawab yang harus dihadapi dan diketahui oleh publik," kata Rudy Sufahriadi.