Pendaftaran Calon Rektor Unpad Ditutup Kemarin, Ada 11 Bakal Kandidat
Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unpad, Soni Akhmad Nulhaqim mengatakan belum dapat mengumumkan nama para bakal calon rektor.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Tahapan pendaftaran bakal calon rektor Universitas Padjadjaran ( Unpad ) telah ditutup pada Senin (26/8/2019) pada pukul 16.00 WIB.
Sebanyak 11 nama telah terkumpul oleh panitia, termasuk kelengkapan berkas administrasi pendaftaran para kandidat.
Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unpad, Soni Akhmad Nulhaqim mengatakan belum dapat mengumumkan nama para bakal calon rektor.
Dari 11 bakal calon rektor tersebut, 10 di antaranya berasal dari internal lingkungan Unpad dan satu lainnya berasal dari eksternal perguruan tinggi yang didirikan pada 11 September 1957 tersebut.
"Kami belum dapat mengumumkan nama-namanya (pendaftar), karena nanti baru diumumkan langsung oleh Majelis Wali Amanat Unpad. Tapi yang pasti jumlah pendaftar ini sudah hampir memenuhi harapan kami, yang dapat menjaring lebih dari sembilan orang pendaftar," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (26/8/2019).
Soni menuturkan, sejak masa pendaftaran orang calon nomor satu di Unpad di buka pada tanggal 13 Agustus lalu, para pendaftar justru baru mulai ramai jelang fase penutupan.
• Ini yang Membedakan Kolase Mozaik Payung Unpad dengan Mozaik dari Universitas Lain
• Ini Filosofi Pemilihan Warna & Motif Mega Mendung di Balik Mozaik Payung Unpad yang Sabet Rekor MURI
Seperti yang terjadi pada Minggu (25/8/2019) kemarin, jumlah pendaftar terus meningkat dari lima, kemudian Senin (26/8/2019) bertambah enam pendafatar, sehingga menjadi sebelas kandidat.
Menurutnya, proses selanjutnya adalah pemeriksaan dan verifikasi dokumen persyaratan para pendaftar yang akan dilakukan selama 27-29 Agustus 2019.
Dalam proses tersebut, bakal calon rektor juga dimintai surat pernyataan kesediaan penelusuran rekam jejak keuangan, media sosial, radikalisme dan terorisme.
Untuk melakukan penelusuran tersebut, pihaknya akan menggandeng instansi terkait untuk menelusuri hal itu.
"Pada saatnya bakal jadi calon, dari MWA akan bekerja sama dengan institusi terkait dalam proses penelusuran tadi. Seperti yang sudah diumumkan sebelumnya, proses penjaringan akan dilakukan secara daring, untuk melihat aspirasi sivitas akademika, seperti mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan Unpad, sebagai pertimbangan dalam penetapan bakal calon rektor," ucapnya.
Penetapan bakal calon rektor, ucapnya, dilakukan sekitar 10-15 September 2019. Dari bakal calon itu kemudian dilakukan penyaringan calon rektor oleh senat akademik, sehingga nantinya akan dikerucutkan menjadi enam calon rektor.
• 100 Perguruan Tinggi Non Vokasi Terbaik Tahun 2019, ITB Peringkat 1 Unpad Nomor 10
• Ribuan Mahasiswa Baru Unpad Ikuti Pengenalan Kampus, Masih Pakai Seragam Putih Abu-abu
Sebelum dikerucutkan, ucap Soni, setiap bakal calon rektor akan diberi kesempatan untuk dapat menyosialisasikan visi misi programnya dalam membangun Unpad.
Visi dan misi itu akan disampaikan di hadapan para alumni dan masyarakat, mahasiswa, dan senat akademik secara terbuka pada 20 September.
Selain itu, bakal calon rektor juga menyampaikan paparannya di rapat pleno tertutup dan seleksi bakal calon rektor oleh Senat Akademik. Selanjutnya, calon rektor akan diumumkan pada 23 September 2019.
Tahapan selanjutnya, pemilihan rektor oleh MWA Unpad. Dalam tahap ini, terdapat waktu untuk masa pengaduan terkait calon rektor terpilih yang sudah ditetapkan selama tiga hari, mulai 24-26 September 2019.
Aduan yang masuk akan ditindaklanjuti dalan kurun waktu 27 September-5 Oktober 2019.
Pada tahap ini, MWA juga akan melakukan penilaian rekam jejak calon rektor dari segi keuangan, media sosial, radikalisme, dan terorisme.
Selain itu penilaian kompetensi manajerial dari lembaga assessment yang profesional. Tahap ini hingga penetapan Rektor terpilih berlangsung mulai 28 September sampai 5 Oktober 2019.
"Rektor terpilih baru akan diumumkan pada 6 Oktober 2019 mendatang," katanya.