Bripda Yudi Muslim Masih Pengantin Baru, Beri Firasat ke Istri Sebelum Disiram Bensin dan Terbakar
Satu di antara polisi terbakar di Cianjur adalah Bripda Yudi Muslim. Ternyata, Bripda Yudi Muslim masih pengantin baru.
Penulis: Widia Lestari | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID - Satu di antara polisi terbakar di Cianjur adalah Bripda Yudi Muslim.
Ternyata, Bripda Yudi Muslim masih pengantin baru. Ia baru menikah pada tiga pekan lalu.
Sebelum insiden polisi terbakar di Cianjur, Bripda Yudi Muslim baru saja pulang honeymoon.
Kepada wartawan Tribunjabar.id, Bripda Yudi Muslim mengaku honeymoon di Yogyakarta.
"Saya baru tiga minggu menikah. Baru saja pulang hooney moon dari Yogyakarta," ujarnya disambung tawa.
Ia mengaku, sengaja memilih tempat honeymoon yang jaraknya lebih dekat.
"Yang dekat-dekat saja, lah," katanya.
Namun, nasib Bripda Yudi Muslim justru tragis.

Saat bertugas untuk pengamanan demo mahasiswa di Cianjur, Kamis (15/8/2019), tubuhnya terkena siraman bensin.
Tubuh bagian kanan terkena bensin pun terbakar.
• WAWANCARA Eksklusif Bripda Yudi, Seperti Dapat Hidayah Allah, Menangis Lihat Aiptu Erwin Terbakar
• Headline Tribun Jabar, Bripda FA Simbolon Maafkan Pelaku Penyiraman, Berdoa Saat Api Menyambar Tubuh
Tak hanya itu, wajah, leher, hingga telinga pun turut terbakar.
"Leher, telinga, mulut, beberapa bagian wajah, punggung sebelah kanan, dan sedikit di tangan kiri. Kalau bagian dada sampai kaki, alhamdulillah aman," kata Bripda Yudi Muslim.
Ia mengaku, saat kejadian, tangan kirinya tengah memegang tameng sehingga tak semua tubuhnya kena siraman bensin tersebut.
Saat ditanya apakah ada firasat atau tidak terkait kejadian itu, Bripda Yudi Muslim mengaku tak tahu.
Namun, ia masih ingat, sempat menyampaikan pesan penting kepada istrinya setelah resmi menikah.

Ia mengaku, meminta sang istri untuk tak bekerja.
• Berikan Motivasi dan Dukungan, Kapolda Jabar Jenguk Ipda Erwin Polisi yang Terbakar di Cianjur
• Ibu Pelempar Bensin yang Sebabkan Polisi Cianjur Terbakar: Saya Sedih Lihat Anak Saya Seperti Ini
Kepada istrinya, Bripda Yudi Muslim Muslim ingin sang istri fokus untuk merawatnya sebagai suami.
Kini, polisi terbakar di Cianjur itu sadar, bisa jadi ucapannya itu sinyal kuat atas insiden yang dialaminya kini.
"Setelah menikah, saya meminta agar istri saya tidak bekerja. Alasannya untuk merawat saya. Mungkin ini sinyal kuat," kata Bripda Yudi Muslim.
Walaupun begitu, ia tak patah semangat.
Bripda Yudi Muslim bahkan melihat insiden ini tak akan membuatnya kapok sebagai polisi.
"Saya tidak kapok bertugas. Ini hanya terbakar. Selagi masih bisa sehat mah enggak apa-apa," ujarnya.
Insiden ini memang pengalaman pertama bagi Bripda Yudi Muslim.
Sebelumnya, ia sempat terlibat bentrokan secara fisik saat bertugas.
"Kalau bentrok fisik, udah biasa," katanya sambil bergurau.
Bripda Yudi Muslim dilantik sebagai anggota Polri pada 2017.
Awal mula berdinas, ia bertugas di Dalmas Polres Cianjur.
• 2 Polisi Cianjur yang Terbakar Sudah Bisa Makan di RSHS Bandung
• Kabar Terbaru Aiptu Erwin yang Terbakar, Wajah Tertutup Perban dan Disebut Meninggal, Ternyata Hoaks
Hingga kini, sudah lebih dari dua tahun ia mengabdi sebagai polisi.
Akibat insiden ini, ia pun diberikan kenaikan pangkat menjadi Briptu.
Hal ini tersebut pun disyukuri Bripda Yudi Muslim.
Menurutnya, untuk menjadi Briptu itu harus menunggu lima tahun dulu.
"Tidak ada sebenarnya terpikir naik pangkat. Tapi, di sisi lain, ya, senang bisa naik pangkat. Normalnya, untuk menjadi briptu harus menunggu lima tahun," kata Bripda Yudi.
Kini, ia pun secara tulus memaafkan pelaku yang menyiramkan bensin itu.
Selain itu, ia pun tak sabar ingin kelas sembuh dan bisa bertugas kembali.
Berdasarkan kabar terbarunya, Bripda Yudi Muslim kondisinya mulai membaik.
Namun, tubuhnya masih sulit bergerak dan masih dalam keadaan diperban.
Mulanya Insiden Polisi Terbakar di Cianjur
Awalnya, sejumlah mahasiswa berunjuk rasa di Kantor DPRD Kabupaten Cianjur, Jalan KH Abdullah bin Nuh, Kamis pagi.
Di depan Kantor DPRD Kabupaten Cianjur, perwakilan massa berorasi.
Setelah dari Kantor DPRD Kabupaten Cianjur, peserta unjuk rasa kemudian melakukan longmarch ke kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.
Unjuk rasa itu mengtasnamakan kelompok Organisasi Kepemudaan atau OKP Cipayung Plus.
Koordinator lapangan aksi tersebut adalah Muhammad Fadil.
Dalam keterangan tertulis yang diterima TribunJabar.id, jumlah massa dalam aksi itu berjumlah 50 orang.
Tiba di kantor Pemkab Cianjur pukul 12.00 WIB ada pewakilan aksi unjuk rasa yang melakukan orasi.
Massa kemudian memblokir Jalan Siliwangi.
Jalan Siliwangi itu berada di depan pintu masuk Pemkab Cianjur.
Massa disebut semakin tak terkendali.
Ban mulai dibakar oleh peserta aksi unjuk rasa.
Hingga akhirnya, ada peserta yang menyiram bensin ke sekitar ban.
Api langsung menyambar ke anggota kepolisian yang hendak memadamkan bakar-bakaran ban tersebut.
"Tiba-tiba ada seseorang yang melemparkan kantong bensin sehingga api pun membesar dan membakar tiga anggota polisi," ujar warga yang berada di area unjukrasa, Mamur Abdulah (56).