Bendera Merah Putih Dikabarkan Dibuang di Selokan di Dekat Asrama Mahasiswa Papua, Ini Kata Polisi
Alin, salah satu penghuni asrama Papua mengatakan bahwa tidak benar penghuni asrama melakukan perusakan bendera.
TRIBUNJABAR.ID, SURABAYA - Para penghuni asrama Papua di Jl Kalasan Surabaya membantah telah melakukan perusakan bendera Merah Putih.
Perusakan dan pembuangan bendera Merah Putih ke dalam selokan di dekat asrama itu yang kabarnya memicu kedatangan sekelompok massa ormas ke asrama.
Dugaan perusakan dan pembuangan bendera itu sebelumnya beredar melalui Whatsapp.
"Kami dituduh merusak bendera. Itu tidak benar, kami tidak melakukan itu," kata Alin dalam komunikasi melalui aplikasi perpesanan instan.
Dia mengatakan, saat ini penghuni asrama masih bertahan di tempat tersebut.
"Tetapi di luar, massa berteriak-teriak meminta polisi untuk mengevakuasi kami. Jadi kami masih menunggu kedatangan kepolisian," kata Alin.
Para penghuni asrama mahasiswa Papua di Jl Kalasan, Surabaya, menyebut bahwa foto bendera Merah Putih yang dirusak dan dibuang ke selokan adalah hoax.
Hal ini disampaikan oleh Dorlince, salah satu penghuni asrama.
"Tadi siang beli makan siang, benderanya sudah tidak ada. Siang ada yang istirahat, beli es batu saat itu, jam 15.20 didatangi gebrak-gebrak pintu mendekati. Kami masih dikepung," ujar Dorlince melalui sambungan seluler.
• Video Live Streaming SCTV Hasil Timnas U-18 Indonesia vs Malaysia: Indonesia Sementara Tertinggal
Terkait bendera itu dirusak bahkan jatuh di dalam selokan itu pihaknya tidak tahu menahu.
"Kami di asrama tidak tahu menahu soal itu, kami di dalam juga kaget. Kami di dalam tidak tahu menahu, kalau mereka punya CCTV harusnya ada pendekatan hukum, kita klarifikasi bersama siapa oknumnya, bukan main hakim seperti itu menyuruh kami semua keluar sementara kami ini tidak tahu apa-apa," paparnya.
Sementara itu, dia dan temannya sempat dilempar batu.
Hal senada juga disampaikan Alin, mahasiswi Papua yang saat ini sedang berada di dalam. Kepada Surya, Alin mengaku kabar bendera rusak atau dibuang di selokan itu adalah omong kosong.
"Kami semua di belakang, kami didatangi, kami dituduh merusak bendera Merah Putih. Itu hoax omong kosong," tuturnya.
Dia juga bingung dan kaget, mendengar kabar seperti itu. Apalagi, dia saat itu sedang berada di belakang asrama.
"Kami di belkang lagi bersih-bersih asrama," tegasnya.
Menurut Alin, pihaknya sudah beberapa hari sempat didatangi untuk memasang bendera merah putih.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/situasi-di-sekitar-asrama-mahasiswa-papua-buang-bendera.jpg)