Rumah Roboh, Rojak Buruh Serabutan Itu Bingung Tak Punya Biaya, Ibunya Sakit Adiknya Buruh Kecil

Rojak (29), Pemuda asal Kelurahan Maleber, Kecamatan Andir, Kota Bandung kini kebingungan karena sebagian rumahnya roboh

Penulis: Haryanto | Editor: Ichsan
tribunjabar/haryanto
Kondisi sejumlah ruangan di rumah Rojak (29) yang roboh 

"Tapi tidak ada lanjut lebih, karena katanya gak ada sertifikat rumah, padahal saya sempat mengajukan surat kepemilikan rumah. Katanya sulit karena berada di bantaran sungai, tapi tetangga ada yang punya surat-surat tersebut," ujar dia.

Di rumah yang sangat sederhana itu, dia tinggal bersama ibunya, Sutarsih (64) dan adiknya Asep Saepudin (24). Sedangkan ketiga kakaknya sudah tinggal berjauhan karena telah memiliki keluarga.

Dia kini mengaku kebingungan untuk memperbaiki rumahnya tersebut, karena kesulitan biaya.

Sebagai tulang punggung keluarga, dia hanya bekerja serabutan yang tidak menentu penghasilannya.

Sedangkan adiknya baru bekerja di sebuah mini market dengan gaji yang terbilang pas-pasan.

Selain itu ibunya yang sudah sepuh, kini tidak lagi berjualan karena penyakit asam urat yang telah dideritanya sejak empat tahun lalu.

Penyakitnya itu membuat Sutarsih sulit untuk berjalan kaki, bahkan untuk berdiri pun perlu bantuan anak-anaknya.

"Untuk kehidupan sehari-hari ya mengandalkan dari penghasilan saya dan adik, ada bantuan juga ke ibu setiap bulannya dari yayasan. Tapi jika ada kebutuhan mendesak ya terpaksa hutang sana sini," ucapnya.

Setelah sebagian rumahnya roboh tergerus air sungai, teman-teman Sirod yang prihatin pun menviralkannya di sosial media.

Setelah viral, berbagai instansi, dinas terkait di kota Bandung serta pemerintahan setempat pun berbondong-bondong mendatangi rumah yang telah roboh itu.

Mulai dari pihak Kelurahan Maleber, Dinas Sosial, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Pertanahan dan Pertamanan Kota Bandung serta instansi lainnya berdatangan sejak pagi.

Lokasi Perekaman Video Gangbang Vina Garut, Disebut-sebut di Kamar Hotel, Pelakunya Sudah Ditangkap

Berbagai bantuan berupa materi berupa uang, barang-barang dan makanan serta moril pun terus berdatangan.

"Tapi untuk bantuan perbaikan rumah belum ada sih ke saya pribadi mah, katanya baru akan ditindaklanjuti saja, belum ada yang menyatakan akan memperbaiki," katanya.

Selain itu, Rojak kini khawatir akan cuaca yang jika tiba-tiba turun hujan. Dengan keadaan rumahnya yang tidak utuh, angin ataupun air hujan bisa membuat rumahnya semakin parah.

Dengan demikian dia pun berharap adanya bantuan lain berupa rehabilitasi rumah yang telah menjadi istana sederhana bersama keluarga kecilnya itu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved