Potongan Daging Kurban Berlafaz Allah Ditemukan Tepat Mau Azan Zuhur, Warga Sempat Geger
Penemuan potongan daging kurban yang berlafaz Allah dan Nabi Muhammad hingga kini, Selasa (13/8/2019), masih jadi perbincangan warga
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Dedy Herdiana
Yayan mengatakan, para panitia kurban, yang terdiri dari warga sekitar, langsung mengerubungi penemuan potongan daging tersebut.
"Ya, kami berhenti sejenak karena takjub, tapi habis itu lanjut lagi," ujar Yayan adriana.
Yayan mengatakan, warga berpikir bahwa adanya potongan daging kurban berlafaz Allah dan Muhammad merupakan berkah dari Allah SWT.

"Mudah-mudahan warga sini, khususnya pengurban, mendapatkan rezeki dari Allah SWT," ujarnya.
Potongan tenggorokan sapi tersebut ditempatkan di piring kecil dan disimpan di pendingin kulkas di rumah Yayan Andriana.
Bagian depan potongan tenggorokan tersebut menunjukkan urat yang membentuk seperti lafaz Allah.
Ketika dibalik, bagian belakang potongan tenggorokan sapi tersebut menunjukkan urat yang berbentuk lain, membentuk seperti lafaz Nabi Muhammad.
"Kami menemukan lafaz Allah dan Nabi Muhammad saat memotong bagian tenggorokan sapi," ujar Yayan Andriana.
Bagian yang terdapat lafaz Allah dan Nabi Muhammad tersebut memang bagian tenggorokan sapi.
Yayan Andriana pun menunjukkan potongan tenggorokan sapi yang terdapat lafaz Allah dan Nabi Muhammad.
• Warga Rebutan Kupon Daging Kurban di Masjid Agung Sumedang, Dibagikan Hari Ini
Kronoligis Penemuan Daging Kurban Belafaz Allah
Lafaz Allah dan Nabi Muhammad yang ditemukan pada daging kurban di Dusun Limusnunggal, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, pertama diketahui oleh para panitia kurban.
Hal ini disampaikan Yayan Andriana, Ketua RW 09 Dusun Limusnunggal, ketika ditemui Tribun Jabar di kediamannya, Senin (12/8/2019).
• Sosok Jagal Sapi Kurban yang Meninggal di Cimahi: Seorang Ustaz, Ucapkan Takbir Sebelum Tersungkur
• Jagal Sapi Kurban yang Meninggal Sempat Jadi Imam Salat Subuh, Ucapkan Takbir Sebelum Tersungkur
Yayan Andriana bercerita, sapi kurban tersebut dipotong di tempat penjagalan, setelah itu baru dibawa ke Dusun Limusnunggal.
Ketika diturunkan dari mobil, para panitia belum menyadari ada yang istimewa dari sapi kurban tersebut.
"Pas dipotong di tenggorokannya, baru kami menemukan lafaz tersebut," ujar Yayan Andriana.