Begini Pengakuan Tersangka Penembakan Masjid di Norwegia, Aksinya Digagalkan Jemaah Berusia 65 Tahun
Tersangka pelaku penyerangan masjid di Norwegia, yang juga dituduh telah membunuh saudara tirinya, menolak semua tuduhan yang ditujukan kepadanya.
TRIBUNJABAR.ID, BAERUM - Tersangka pelaku penyerangan masjid di Norwegia, yang juga dituduh telah membunuh saudara tirinya, menolak semua tuduhan yang ditujukan kepadanya.
Pemuda berusia 21 tahun yang telah diidentifikasi media setempat bernama Philip Manshaus itu telah ditahan setelah melepaskan tembakan di sebuah masjid di dekat Oslo, pada Sabtu (10/8/2019) lalu.
Dia juga diduga telah menghabisi nyawa saudara perempuan tirinya yang berusia 17 tahun, yang jasadnya ditemukan polisi di kediamannya.
Namun dia menolak tuduhan telah membunuh saudara tirinya itu.
Manshaus ditahan di Masjid Al-Noor di kota Baerum, dekat ibu kota Oslo, setelah sempat melepaskan tembakan ke arah jemaah, melukai satu orang di antaranya.

Tindakannya berhasil digagalkan dua jemaah masjid yang memukul dan menahan tersangka hingga aparat polisi datang untuk menangkapnya.
Kepolisian Norwegia yang menangani kasus penyerangan itu menyebutkan bahwa tindakannya sebagai aksi teroris, namun tuduhan itu ditolak oleh tersangka.
Dalam sidang penahanan yang digelar tertutup pada Senin malam, kepolisian Norwegia akan meminta pengadilan untuk menempatkan tersangka dalam isolasi selama empat minggu.
Pengacara tersangka, Unni Fries, mengatakan kepada AFP bahwa kliennya telah menolak seluruh tuduhan yang dijatuhkan kepadanya.
Sebelumnya diberitakan, saksi mata insiden penembakan melihat tersangka memasuki gedung masjid di Baerum sambil membawa setidaknya dua senjata, yang berupa senapan dan pistol.
Tersangka yang menerobos jendela kaca masjid sempat melepaskan tembakan sebelum ditaklukkan oleh seorang pria jemaah berusia 65 tahun bernama Mohamed Rafiq.
• Kakek 65 Tahun Ini yang Gagalkan Aksi Penembakan di Masjid Norwegia
• Ada Penembakan Masjid di Norwegia saat Jemaah Persiapkan Idul Adha, Nyaris Seperti di Selandia Baru
Rafiq sempat terkena peluru yang ditembakkan tersangka namun hanya menderita luka ringan, sehingga masih dapat meringkus tersangka dan menahannya hingga polisi datang.
Beberapa jam setelah serangan, petugas polisi yang menggeledah tempat tinggal tersangka menemukan jasad seorang perempuan remaja berusia 17 tahun, yang kemudian diidentifikasi polisi sebagai saudara tiri tersangka.
Korban yang berasal dari China diketahui telah diadopsi oleh ayah tersangka, demikian menurut media setempat.
Sementara penjabat kepala polisi Rune Skjold mengatakan bahwa tersangka diduga kuat memiliki pandangan ekstrem kanan dan anti imigran.
