Kakek 65 Tahun Ini yang Gagalkan Aksi Penembakan di Masjid Norwegia

Seorang pria yang membawa senapan dan pistol hendak membuat kecauan saat memasuki sebuah area masjid di Norwegia, Sabtu (10/8/2019).

Editor: Theofilus Richard
THE INDEPENDENT / REUTERS via Kompas.com
Mohamed Rafiq (65), salah seorang jemaah yang berhasil menahan tersangka pelaku penyerangan di Masjid Al-Noor, Norwegia. 

TRIBUNJABAR.ID, BAERUM - Seorang pria yang membawa senapan dan pistol hendak membuat kecauan saat memasuki sebuah area masjid di Norwegia, Sabtu (10/8/2019).

Beruntung ada Mohamed Rafiq (65) yang jeli melihat pria itu hingga akhirnya serangan ke Gedung Islamic Center Al-Noor di Baerom itu berhasil digagalkan.

Dengan dibantu seorang jemaah lainnya, Mohamed Iqbal, keduanya dapat menahan tersangka pelaku teror yang diduga berniat melakukan serangan bersenjata terhadap pada jemaah masjid yang sedang bersiap untuk merayakan Hari Raya Idul Adha.

Rafiq disebut mampu menahan tersangka yang diidentifikasi sebagai Philip Manshaus (21), hingga polisi datang untuk menangkapnya.

Ada Penembakan Masjid di Norwegia saat Jemaah Persiapkan Idul Adha, Nyaris Seperti di Selandia Baru

Tersangka penyerang dilaporkan mengenakan seragam serta pelindung tubuh. Dia menerobos pintu kaca dan segera menuju lokasi ibadah.

"Saya berterima kasih atas semua bantuan dan dukungan yang telah saya terima," kata Rafiq, kepada wartawan, pada Minggu (11/8/2019).

Rafiq menceritakan, bagaimana dia berusaha menahan tubuh pria bersenjata itu sementara jemaah lainnya, Mohamed Iqbal, memukul kepala tersangka.

Menurut Irfan Mushtaq, seorang anggota dewan masjid, pada beberapa saat sebelum terjadinya penembakan pada Sabtu sore itu, ada sekitar 15 orang yang telah berada di dalam gedung.

Polisi menyebut tersangka penyerang adalah warga lokal.

Dilansir The Independent, sebuah postingan di dunia maya menyebutkan bahwa tersangka adalah seorang ekstremis sayap kanan yang terinspirasi oleh serangan teroris di Christchurch, Poway, dan juga El Paso.

Sebelum melancarkan aksinya menyerang masjid, tersangka diduga telah lebih dulu membunuh saudara tirinya yang berusia 17 tahun.

Polisi menemukan jasad korban di kediaman tersangka. Polisi kini tengah menyelidiki kasus penyerangan masjid itu sebagai serangan teror.

"Kami sedang menyelidiki kasus ini sebagai upaya tindakan terorisme," ujar Asisten Kepala Polisi Rune Skjold, dalam konferensi pers, Minggu (11/8/2019).

"Kami menemukan tersangka bersikap ekstrem kanan, setelah dia menyatakan pendapatnya sebagai pemuja Quisling (Vidkun Quisling, seorang fasis Norwegia dan kolaborator Nazi), serta menentang imigrasi," lanjutnya.

Sementara pihak kepolisian Norwegia turut memuji keberanian yang ditunjukkan dua jemaah masjid, Mohamed Rafiq dan Mohamed Iqbal, atas upaya mereka menahan tersangka pelaku penembakan.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved