Acara Pernikahan di Banjaran Berantakan Gara-gara Listrik Padam, PLN Bikin Mati Gaya
Kerabat Hadi yang mendatangi acara nikahan tersebut, Harry Safari mengatakan, ia datang ke acara tersebut pukul 11.00 WIB.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Padamnya aliran listrik Minggu (4/8/2019) pukul 11:40 WIB kemarin tak hanya memukul sektor industri.
Acara-acara warga tak luput terkena dampak pemadaman listrik yang menimpa bagian barat Pulau Jawa tersebut.
Plt Direktur Utama PT PLN, Sripeni Inten Cahyani langsung meminta maaf atas kejadian tersebut.
Namun, insiden padamnya aliran listrik dalam jangka lama ini tak akan dilupakan oleh Hadi Pramudya, warga Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk, Banjaran, Kabupaten Bandung.
Betapa tidak, acara pernikahan anaknya, Shela dan Iwan di balai desa setempat harus berjalan tak sesuai rencana gara-gara listrik padam.
Hal ini diakibatkan mati lampu yang terjadi akibat gangguan sisi transmisi ungaran dan pemalang 500 kV, hingga membuat aliran listrik di Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah padam.
“Hingga acara selesai, masih mati lampu. Seharusnya ada pemberitahuan dari PLN sehingga tidak merugikan pelanggan seperti ini,” ujar Hadi kepada Kompas.com, Minggu (4/8/2019).
Ia melihat, permintaan maaf yang dikeluarkan PLN di media sosial hanya basa-basi saja
Seharusnya, PLN bisa mengantisipasi hal ini agar tidak ada yang dirugikan seperti dirinya.
Kerabat Hadi yang mendatangi acara nikahan tersebut, Harry Safari mengatakan, ia datang ke acara tersebut pukul 11.00 WIB.
Saat itu, ia sempat mengabadikan kedua mempelai memasuki gedung sebagai tanda acara akan dimulai.
Tak berapa lama, listrik tiba-tiba mati.
“Dikira bakal hidup lagi beberapa menit kemudian. Setelah tahu ini mati lampu 'luar biasa', jadi serasa sepi tanpa ingar-bingar musik, gelap lagi walaupun siang,” tuturnya.
Akhirnya acara tersebut dilanjutkan tanpa ada alunan musik dan suara sang penyanyi.
Ia bahkan melihat penari dan musisi serba salah.