1 Hari, 2 Penembakan Massal Terjadi di AS, di Texas Tewaskan 20 Orang, di Ohio Tewaskan 9 Orang

Terjadi dua kali penembakan massal di Amerika Serikat dalam satu hari pada Minggu (4/8/2019).

Editor: Theofilus Richard
AFP/Twitter/DEREK MYERS
Potongan video ini diambil dari akun Twitter Derek Myers pada 4 Agustus 2019 memperlihatkan polisi berjalan di garis pengaman buntut terjadinya penembakan massal di kawasan bar dan tempat hiburan malam populer Oregon di Dayton, Ohio. Sebanyak 9 orang tewas dalam penembakan massal tersebut. 

Sebanyak 9 orang tewas dalam waktu kurang dari menit dalam penembakan massal di Ohio

TRIBUNJABAR.ID, OHIO - Terjadi dua kali penembakan massal di Amerika Serikat dalam satu hari pada Minggu (4/8/2019).

Penembakan massal pertama terjadi di Walmart El Paso, Texas, yang menewaskan 20 orang. Sang pelaku, Patrick Crusius (21), sudah menyerahkan diri.

Penembakan massal kedua terjadi di Dayton, Ohio. Pelaku, Connor Betts (24), dilaporkan membunuh 9 orang dalam waktu kurang dari satu menit.

Pernyataan itu diungkapkan oleh Wali Kota Dayton Nan Whaley dalam konferensi pers. Dilansir AFP Minggu (4/8/2019), dia menyebut pelaku menggunakan pelindung.

"Tersangka penembakan massal Ohio menggunakan senapan serbu sejenis AK dengan magasin berkapasitas tinggi ketika menyerang kawasan bar dan hiburan malam Oregon," paparnya.

Pemuda 21 Tahun Pelaku Penembakan Massal di Walmart Texas Puji Pelaku Teror Masjid Selandia Baru

Saudara pelaku kena tembak

Menurut wakil kepala polisi Dayton, Matt Carper, di antara korban tewas terdapat saudara perempuan pelaku, yang bernama Megan Betts (22).

Sementara disampaikan Wali Kota Dayton, Nan Whaley, pelaku melancarkan aksinya menembaki orang-orang selama kurang dari satu menit, sebelum dilumpuhkan oleh petugas.

Pelaku disebut menggunakan senapan serbu sejenis AK dengan kapasitas besar peluru dan mengenakan rompi pelindung.

"Dalam waktu kurang dari satu menit, petugas penegak hukum yang merespons langsung mampu menembak mati pelaku," ujar Whaley, dikutip AFP.

Ditambahkannya, selain sembilan korban tewas, sebanyak 27 orang dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami luka-luka selama berlangsungnya insiden penembakan.

Dilansir BBC, Whaley menegaskan bahwa distrik Oregon, di mana insiden penembakan terjadi, merupakan salah satu kawasan paling aman di Dayton.

Pelaku Penembakan Brutal di Texas Baru 21 Tahun, Polisi Selidiki Dugaan Motif Rasial

"Serangan tak berhati ini bisa saja terjadi di seluruh wilayah AS," katanya.

Ketika awak media berusaha menanyakan soal aturan pengetatan senjata, dia menuturkan bahwa insiden tersebut dapat dicegah, dan menyebut mereka hidup di negara di mana penembakan bisa terjadi kapan saja.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved