Siapa Eyang Ibung? Muncul Saat Gempa Banten, Masuk Trending Topic Twitter, Sosoknya Sensasional
Nama Eyang Ibung muncul dan menjadi pembicaraan di jagat maya saat gempa Banten magnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi 6,9 pada Jumat (2/8/2019).
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari

TRIBUNJABAR.ID - Nama Eyang Ibung muncul dan menjadi pembicaraan di jagat maya saat gempa Banten magnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi 6,9 pada Jumat (2/8/2019).
Sosoknya sensional karena ucapannya yang diunggah di akun Facebook dengan nama Eyang Ibung.
Bahkan, Eyang Ibung sempat menduduki posisi nomor satu trending topic Twitter Indonesia.
Berdasarkan pengecekkan yang dilakukan Tribun Jabar pada Sabtu (3/8/2019) pukul 08.40 WIB, kata kunci Eyang Ibung masih berada di jajaran trending topic Twitter.
Namun, posisinya turun ke urutan 8.
Sebanyak 6.492 tweet mengandung kata kunci Eyang Ibung.
Beberapa tak menyangka dengan apa yang diucapkan Eyang Ibung dalam akun Facebooknya.
Ada pula yang mengatakan prediksi Eyang Ibung mengalahkan akun penggemar kpop.
"Eyang ibung outsale every kpop prediction acc existed," tulis @nagoyababes.
"Eyang Ibung Viral, Pada Kangen Pak Sutopo Akibat Gempa Dan Potensi Tsunami !!! Pada Receh #Gempa #Tsunami," kata @me_oonk.
Siapa Eyang Ibung? Mengapa namanya ramai jadi perbincangan?
Rupanya Eyang Ibung adalah sosok yang membuat prediksi soal gempa.
Tulisannya mengenai ramalan gempa di Facebook menjadi viral lantaran gempa Banten terjadi.
Ketika Tribun Jabar mengecek akun Facebook Eyang Ibung, ada akun dengan nama yang sama.
Namun, warganet mengatakan akun asli Eyang Ibung sudah dicekal.
Dalam akun Facebook yang Tribun Jabar temukan, ada tulisan-tulisan yang disebut-sebut berasal dari unggahan asli akun Eyang Ibung.
Tulisan tersebut berisi prediksi gempa.
Namun, dua tulisan mengenai prediksi gempa itu ditulis pada Jumat (2/8/2019) pukul 22.53 WIB.
Sedangkan gempa Banten terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.
Warganet mengatakan terdapat perbedaan dalam waktu unggahan, karena akun asli mengunggah sekitar pukul 15.33.
Seperti yang diketahui, gempa tidak bisa diprediksi sehingga tulisan Eyang Ibung memancing kontroversi.
Dalam akun Facebook tersebut, Eyang Ibung merupakan peramal jodoh.
Hoaks Saat Gempa
Guncangan gempa Banten 7,4 magnitudo yang terjadi pada Jumat (2/8/2019) terasa sampai ke Bandung dan sekitarnya.
Masyarakat langsung berhamburan keluar rumah.
Beberapa di antara mereka terlihat menyelamatkan diri dan berdiri di pinggir jalan.
Tak lama setelah gempa Banten tersebut, beredar foto yang bertuliskan BEC Bandung runtuh.
Foto tersebut beredar di grup WhatsApp dan media sosial.
Terlihat bangunan BEC Bandung miring seakan-akan runtuh.
Bangunan miring tersebut terbuat dari kaca dan berwarna oranye.
Terlihat banyak orang yang berdiri di luar bangunan BEC Bandung.
Eits jangan langsung percaya dengan foto tersebut, ya.
Sebenarnya, bangunan BEC Bandung tidak runtuh seperti yang dijelaskan pada foto tersebut.
Bangunan BEC Bandung memang didesain miring.
Bagian yang miring itu merupakan pintu masuk menuju BEC Bandung.
Setelah foto hoaks BEC Bandung runtuh itu beredar, ada foto dan video yang menunjukkan bangunan BEC Bandung yang asli.
Foto dan video itu membuktikan bangunan BEC Bandung tidak runtuh setelah gempa Banten mengguncang.
Akun Instagram @bandungtalk juga menunggah foto dan video yang membuktikan BEC Bandung runtuh adalah hoaks.
Foto dan Video Kepanikan Masyarakat
Akibat gempa Banten bermagnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi 6,9, warga di kawasan Banten pun panik tak karuan.
Bukan hanya di Banten, warga Jakarta dan Jawa Barat atau Jabar pun merasakan gempa besar tersebut.
Dilihat dari foto dan video yang beredar di dunia maya, banyak warga yang berhamburan ke luar ruangan.
Mereka tampak berdesakan dan ketakutan karena gempa Banten itu.
Berikut ini videonya yang dimuat di Tribunjabar.id.
1. Warga Jakarta panik saat terjadi gempa, benda sampai bergoyang kencang.
2. Paniknya sang ibu yang lari selamatkan anak.
3. Warga yang berada di dalam mall berdesakkan menuruni eskalator yang berjalan.
4. Warga di apartemen Greenbay Pluit, Jakarta pun berhamburan ke luar akibat gempa Banten.
Selain video, ada pula foto-foto yang menunjukkan kepanikan warga.
Berikut ini foto-fotonya.

• Warga Pangandaran Juga Banyak yang Pilih Mengungsi ke Arah Pagar Gunung

• Gempa Banten 7,4 SR, Polda Banten Kerahkan 500 Personel, Imbau Masyarakat ke Dataran Tinggi

• Pasca Gempa Banten, Begini Kondisi Warga di Dekat Pantai Cipatujah Tasikmalaya, Kata Petugas BPBD

• Pasca- Gempa Bermagnitudo 7,4, Warga Pantai Batu Karas Pangandaran Sudah Mengungsi ke Masjid Besar

Peringatan Tsunami Diakhiri
BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami akibat gempa Banten, Jumat (2/8/2019) sekitar pukul 21.35 WIB.
Hal ini disampaikan melalui akun Twitter resmi BMKG.
Diberitakan sebelumnya, mulanya BMKG perkirakan potensi tsuami akibat gempa Banten akan terjadi pada 19.35 WIB.
Namun, pihaknya menyebut tak bisa memastikan karena fenomena alam lainnya.
"Kmi terus memantau diperkirakan kedatangan tsunami itu pada 19.35, namun karena fenomena alam banyak hal yang tidak pasti," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran langsung Kompas TV
Oleh karena itu, BMKG menyebut akan menunggu hingga dua jam.
Artinya peringatan dini potensi tsunami tak akan berakhir hingga 21.35 WIB.
"SOP yang ada kita menunggu dua jam, sampai kedatangan terakhir, stelah 19.35 WIB," katanya.
Ia pun mengimbau agar warga tetap tenang tapi juga waspada.
• VIDEO Gempa Rina Lari Dari Lantai 3 Rumah Sakit Sambil Gendong Anak dan Bawa Tiang Infus
"Kepada masyarakat diimbau untuk masih tetap meninggalkan pantai di wilayah tersebut karena sampai saat ini kami belum mengakhiri tsunami," katanya.
3 Daerah Terancam
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, gempa Banten berpotensi tsunami.
Ia pun menyebut sejumlah daerah yang berpotensi terkena tsunami. Pertama, Pandeglang bagian Selatan. Daerah tersebut berstatus siaga.
• UPDATE: Potensi Tsunami di Pandeglang, Lebak, dan Lampung, BMKG: Cari Ketinggian 10 Meter ke Atas
Artinya, ketinggian gelombang tsunami di pantai diperkirakan mencapai setengah meter sampai maksimal tiga meter.
Status siaga pun disematkan di daerah Pandeglang tepatnya di Pulau Panaitan.
Selain itu, Lampung Barat pesisir selatan pun berstatus siaga.
Kemudian, Pandeglang bagian utara dan Lebak berstatus waspada.
Artinya, ketinggian tsunami di pantai bisa mencapai setengah meter.
Menurutnya, status pun harus diberikan peringatan dini.
Ia menyebut, pantai yang berupa teluk bisa membuat tinggi gelombang itu menguat hingga lebih dari satu meter.
"Setengah meter harus ada peringatan dini, pantai kita ini secara lokal mofologinya beragam. Jadi ketinggian setengah meter pada daerah tertentu atau teluk ini, bisa menguat bisa lebih dari satu meter. Itu perlu di waspadai," kata Dwikorita dalam siaran langsung Kompas TV.
• Gempa Banten Dirasakan Sampai ke Ciamis dan Pangandaran, Warga Diminta Jauhi Pantai
Oleh karena itu pihaknya meminta warga untuk menjauh dari pantai.
Khususnya di daerah Lampung, Jawa Barat, hingga Banten.
Carilah ketinggilan lebih dari 10 meter untuk mewaspadai potensi tsunami
"Saya minta masyarakat untuk tetap tenang meskipun masih waspada terutama masyarakat di pesisir Banten dan Lampung atau Jawa Barat bagian selatan untuk tetap menjauh dari pantai. Cari ketinggian paling tidak 10 meter ke atas," katanya.
Air di Palabuhanratu Sukabumi Surut
Guncangan gempa Banten Jumat (2/8/2019), membuat warga di selatan Jawa histeris.
Satu di antaranya warga yang berada di sekitar Pantai Palabuhanratu, Sukabumi, Jawabarat.
Menurut seorang warga, Akbar, air laut sempat surut sekitar dua meter dari bibir pantai.
• Gempa 7,4 SR, Rina Lari Dari Lantai 3 Rumah Sakit Sambil Gendong Anak dan Bawa Tiang Infus
"Kondisi pantai sempat surut dari bibir pantai sekitar dua meteran," katanya melalui sambungan telepon pada siaran langsung Kompas TV.
Gempa tersebut disebut guncangannya sangat besar.
Hal itu membuat warga panik dan menjerit-jerit.
"Warga banyak yang menjerit karena baru ada lagi gempa yang besar," katanya.
Namun, ia melihat di lokasi tempatnya berada tak ada korban jiwa akibat guncangan gempa itu.
Kini, banyak di antara warga Palabuhanratu yang dievakuasi ke dataran tinggi.
• Gempa Banten Magnitudo 7,4 dan Berpotensi Tsunami, Warga Panik dan Keluar Rumah
"Warga di daerah saya sudah dievakuasi semua ke lokasi yang lebih tinggi," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, guncangan gempa terjadi pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB.
Pusat gempa berada di 147 kilometer Barat Daya Sumur, Banten pada kedalaman 10 kilometer. (Tribun Jabar)