Pasca Gempa Banten, Gedung RSUD Sumedang Retak-retak? Begini Pantauan di Lokasi dan Kata Humas

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Pascagempa bermagnitudo 6,9 yang mengguncang Banten dan terasa hingga Kabupaten Sumedang, sempat beredar informasi melalui pesan berantai WhatsApp bahwa gedung RSUD Sumedang retak-retak.

Dalam informasi yang tak jelas sumbernya tersebut, disebut lantai 4, 5, 6, dan 7 retak-retak,

terdapat foto pasien yang tengah dievakuasi dengan keterangan foto:

"EVAKUASI DI RSUD SUMEDANG....

Ada retakan di lantai 4567. Pdhl itu msh bangunan baru.....

Perlu cross cek bangunannya.....

Betulkah info ini".

Rupanya informasi lewat pesan berantai tersebut tidak benar atau hoaks.

Ditemui di RSUD Kabupaten Sumedang, Humas RSUD Iman Budiman, mengatakan bahwa memang betul ada retak-retak pada bangunan tetapi tidak sesuai dengan informasi berantai tersebut.

• Entin dan Bayinya Selamat Saat Rumah Ambruk Diguncang Gempa Banten

• Terdampak Gempa Banten Dua Rumah Rusak di Kabupaten Bandung & Ada Retakan Tanah di Pangalengan

• Siapa Eyang Ibung? Muncul Saat Gempa Banten, Masuk Trending Topic Twitter, Sosoknya Sensasional

"Retak-retak itu ada, tapi tidak mengganggu fasilitas ruangan sampai dihentikan itu tidak," ujar Iman Budiman.

Buktinya, Iman Budiman mengatakan, para pasien yang semula dipindahkan ke lantai dasar kini kembali ke ruangan semula.

Bagian gedung yang retak-retak sendiri di antaranya adalah sejumlah dinding luar bangunan Rumah Sakit.

Tak hanya di dinding luar, retakan dampak gempa pun terlihat di dalam gedung, tepatnya di Ruang Tanjung Perawatan Anak yang berada di lantai 5.

Retakan di ruang perawatan anak tersebut terlihat di dinding dalam serta di sudut ruang perawatan.

• Kabar Hoaks Gedung RSUD Sumedang Retak-retak Pasca-Gempa Banten Sempat Heboh, Ini Fakta Sebenarnya

Sebelumnya diberitakan pasca-gempa bermagnitudo 7,4 Banten, hoaks geduh lantai 4, 5, 6, 7 RSUD Sumedang retak-retak beredar luas melalui pesan berantai, Jumat (2/8/2019) malam.

Dikutip dari Kompas.com, kabar hoaks yang beredar tersebut dilampirkan foto pasien yang tengah dievakuasi dengan keterangan foto:

"EVAKUASI DI RSUD SUMEDANG.... Ada retakan di lantai 4567. Pdhl itu msh bangunan baru..... Perlu cross cek bangunannya..... Betulkah info ini".

Koordinator Keamanan RSUD Sumedang Haryadi membenarkan adanya evakuasi 4 pasien dari lantai 7 ke lantai dasar RSUD Sumedang.

Namun, dipastikan evakuasi tersebut bukan karena bangunan retak seperti informasi hoaks yang beredar.

"Setelah terjadi gempa memang ada empat pasien dari lantai 7 ke lantai dasar. Tapi bukan karena gedung retak-retak. Itu permintaan keluarga yang trauma pasca-gempa, sehingga pihak keluarga minta dipindah ke lantai dasar," ujar Haryadi, saat ditemui Kompas.com, di salah satu pos jaga RSUD Sumedang, Jumat malam.

• FOTO DAN VIDEO Gempa Banten, Guncangan Besar Buat Warga Panik Tak Karuan, di Jakarta hingga Jabar

• VIDEO Kondisi Warga di Wilayah Dekat Pusat Gempa Banten yang tengah Siaga Tsunami

• BMKG Minta Warga di 3 Wilayah Siaga Tsunami Lakukan Evakuasi, di 15 Wilayah Waspada Jauhi Pantai

Haryadi memastikan bahwa informasi yang beredar melalui WhatsApp yang menyatakan gedung lantai 4 sampai lantai 7 retak-retak itu adalah hoaks.

"Itu dievakuasi karena permintaan pihak keluarga. Mereka takut kalau terjadi gempa lagi," tutur dia.

Sementara itu, salah satu keluarga pasien yang dirawat di lantai 7 RSUD Sumedang Wawan (48) mengaku, sempat panik saat terjadi gempa karena guncangan terasa cukup kencang.

"Pas gempa tadi sempat panik, sempat keluar. Tapi setelah reda dan aman balik lagi karena anak-anak juga dirawat di sini (Lantai 7). Cuma panik aja, tapi biasa lagi," kata dia.

• Gempa 7,4 M Berpusat di Banten Terasa di Sumedang, Pasien RSUD Sempat Dievakuasi Keluar Ruang Rawat

• Basarnas Minta Masyarakat Tak Sebarkan Hoaks Soal Gempa Banten

• Siapa Eyang Ibung? Muncul Saat Gempa Banten, Masuk Trending Topic Twitter, Sosoknya Sensasional

• Polda Jabar Siaga Antisipasi Dampak Gempa Banten dan Status Waspada Gunung Tangkuban Parahu