Keluarga Korban Mutilasi Belum Bersedia Maafkan Prada DP, Sebut Air Mata Buaya untuk Pelaku
Keluarga Vera Oktaria, kasir indomaret yang jadi korban pembunuhan dan mutilasi, tak bisa memaafkan terdakwa Prada DP alias Prada Deri Pramana.
Suhartini mengaku ingin melihat Prada Deri mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya. "Kalau bisa dihukum mati, baru saya merasa lega," kata Suhartini.
Dalam persidangan, orang tua Prada DP, Leni, sempat menyampaikan permintaan maaf kepada Suhartini.
Permintaan maaf Leni itu langsung ditolak oleh ibu empat orang anak tersebut.
"Belum bisa Pak," kata ibu Vera Oktaria dengan suara tegas di hadapan majelis hakim.
• Tangis Prada DP Pembunuh Sadis Kasir Indomaret Vera Oktaria Pecah Saat Sidang, Ibunda Minta Maaf
• Terungkap Cara Prada DP Coba Hilangkan Jejak Pembunuhan, Mutilasi Tak Tuntas Karena Gergaji Patah
Leni juga memutuskan untuk mengundurkan diri menjadi saksi dalam sidang anaknya.Dia mengaku tidak sanggup untuk memberikan keterangan dalam kesempatan itu.
"Saya tidak sanggup, Pak," ujar Leni terisak menangis di hadapan majelis hakim.
Setelah itu Leni mendapat izin dari majelis hakim untuk meninggalkan ruang sidang.
Sebelumnya, Suhartini tak kuasa menahan tangis saat memberikan keterangan sebagai saksi pada sidang perdana dengan terdakwa Prada Deri Pramana atau Prada DP, Kamis (1/8/2019).
Ibu Vera Oktaria itu menangis tersedu-sedu saat menjawab pertanyaan ketua majelis hakim soal perasaannya saat mengetahui putri bungsunya itu meninggal dengan cara mengenaskan.
"Hancur Pak (hati saya), sakit," kata Suhartini sembari menangis tersedu di hadapan majelis hakim.
Dalam sidang itu, Letkol Chk Khazim SH yang bertindak sebagai ketua majelis hakim sedangkan Letkol Sus Much Arif Zaki Ibrahim SH dan Mayor Chk Syawaluddin SH selaku hakim anggota.
• Kasus Pembunuhan-Mutilasi pada Kasir Indomaret Mulai Disidangkan, Prada DP Dikawal Puluhan TNI
• Prada DP Ketahuan Bohong, Bukan Tak Siap Nikah tapi Tak Mau Diputus, Ini Perkembangan Terkininya
Tak hanya Suhartini yang menangis tersedu, hal serupa juga terlihat dari Prada Deri.Deri sama sekali tidak membantah semua keterangan yang disampaikan Suhartini dalam persidangan.
"Siap Pak, benar," kata Prada Deri dengan suara terbata-bata menangis saat menjawab pertanyaan majelis hakim mengenai sikapnya atas kesaksian yang telah diberikan Suhartini.
Bahkan saat kuasa hukum yang duduk di sebelahnya bertanya pada Suhartini, Prada Deri terus saja menangis tersedu-sedu dan terus menundukkan kepalanya.
Dia sama sekali tidak menatap Suhartini yang duduk tepat di depannya.
Nama Serli
Siang ini sidang kasus pembunuhan dan mutilasi Vera Oktaria masih digelar di Pengadilan Militer.
Seorang perempuan bernama Serli beberapa kali disebut dalam persidangan Prada DP.
Nama Serli disebut oleh saksi kedua bernama Putra Baladewa saat bersaksi pagi tadi.
Serli menurut keterangan Putra adalah perempuan yang beberapa kali menemani Prada DP saat berada di kos-kosan.
"Saya pernah menemani terdakwa mencari kost, kemudian dia bilang kalau Serli mau menginap sambil membawa selimut, padahal terdakwa sudah punya pacar, tapi saya pulang saat itu," cerita saksi dalam persidangan.
Serli rencananya ikut dihadirkan dalam persidangan hari ini tetapi kemudian yang bersangkutan tak hadir.
"Nanti selasa kita hadirkan, kalau tetap tidak datang bakal dijemput paksa," tegas Mayor Chk Andi Putu SH Oditur persidangan yang diwawancarai Tribun saat jeda sidang.
• Begini Modus Penyamaran Prada DP Saat Pelariannya di Banten, Ditemukan di Padepokan
• Prada DP Mengaku Bunuh Vera Karena Hamil, Polda Sumsel Tak Temukan Bukti Kehamilan
Usai mendengarkan cerita dari saksi, terdakwa Prada Deri Pramana tampak menundukkan kepala dan hendak menangis.Putra Baladewa adalah teman dari Prada DP dan kenal dengan Vera Oktaria.
Dalam persidangan Putra beberapa kali menyebut nama seorang perempuan bernama Serli.
Ceritanya pada tanggal 5 Mei, Putra Baladewa bertemu dengan Prada Deri Permana (DP).
Ia menemani Prada DP untuk mencari kos-kosan.
Saat itu Prada DP mengaku lari dari kesatuan karena ada masalah dengan atasannya.
Saat itu setelah mendapatkan kos-kosan, datanglah seorang perempuan yang belakangan diketahui bernama Serli.
Prada DP mengaku Serli adalah pacaranya.
Menurut Putra, ia mengetahui Serli sempat menginap di kos-kosan tersebut.
Putra mengaku ia tahu bahwa Prada DP punya hubungan dengan Vera.
Menurut Putra, bahkan Serli merupakan kakak kelas dari Vera Oktaria. "Vera kelas 1, Serli kelas 3," kata Putra.
Pertemuan Putra, Serli dan Prada DP ini diketahui sebelum peristiwa pembunuhan. Mereka bertemu tanggal 5 Mei malam sementara pembunuhan terhadap Vera terjadi pada 7 atau 8 Mei 2019 malam.
• Cerita Tetangga Tentang Ibunda Vera Oktaria Setelah Prada DP Pemutilasi Putrinya Ditangkap
Sebelumnya, Berstatus sebagai terdakwa, Prada Deri Pramana terlihat terus menunduk dengan raut wajah sedih dan sesekali menarik nafas panjang saat duduk di samping kuasa hukumnya.Saat ini tersangka pembunuh dan pemutilasi Vera Oktaria yang juga kekasihnya itu sedang menjalani persidangan.
Dalam persidangan, terdakwa menggunakan seragam lengkap TNI dan menjalani persidangan dengan cara Militer.
Sebelum dimulai, dia berdiri tegap di hadapan majelis hakim dan menjawab dengan tegas setiap pertanyaan terkait identitasnya.
Kemudian agenda sidang dilanjutkan dengan pembacaan dakwaan oleh Mayor D. Butar Butar yang bertindak sebagai salah satu Oditur yang ditujukan pada terdakwa.

Dalam dakwaan yang dibacakan, diketahui terdakwa telah berencana untuk membunuh Vera Oktaria yang tak lain merupakan kekasihnya sendiri.
Hal itulah yang menjadi dasar nekatnya terdakwa kabur saat menjalani pendidikan kejuruan infantri di Baturaja.
"Terdakwa curiga karena Vera diduga punya hubungan dengan orang lain. Terdakwa sudah berencana akan membunuh korban apabila korban ketahuan memiliki hubungan dengan orang lain karena merasa perjuangannya selama 5 tahun sia-sia," ujar Mayor D. Butar Butar dalam persidangan.
Prada Deri Pramana dijerat dengan pasal Primer 340 KUHP pembunuhan berencana subsider pasal 338 KUHP. Jika terbukti dalam pasal ini Prada DP terancam hukuman mati.
Hingga saat ini sidang masih berlangsung.
Tribunsumsel.com akan terus melaporkan jalannya persidangan ini.
Orangtua Sedih
Terlihat orangtua terdakwa Prada Deri Pramana, mengikuti jalannya persidangan.
Ayah terdakwa Prada Deri Pramana yang memakai baju kemeja warna putih terus tertunduk saat mendengarkan keterangan saksi-saksi.
Suasana persidangan berlangsung kondusif dan dijaga ketat oleh aparat TNI.
Hakim ketua yang memimpin jalannya persidangan bertindak tegas setiap terdengar suara Handphone yang berbunyi di dalam ruang persidangan langsung diusir keluar, Kamis (01/7/2019) pagi.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Disebut Air Mata Buaya Sampai Tak Bisa Dimaafkan Keluarga Vera, Inilah Jalannya Persidangan Prada DP