Kerkhof atau Pemakaman Kolonial Belanda di Indramayu Ini Malah Tergusur oleh Persawahan

Kerkhof atau kompleks pemakaman pemerintah Kolonial Belanda yang berada di Kawasan Gedung Eks Asisten Residen Indramayu

Editor: Ichsan
tribunjabar/Handhika Rahman
Kerkhof atau kawasan pemakaman kolonial belanda di Kawasan Gedung Eks Asisten Residen Indramayu di Desa Pengajian, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Kamis (1/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Kerkhof atau kompleks pemakaman pemerintah Kolonial Belanda yang berada di Kawasan Gedung Eks Asisten Residen Indramayu di Desa Pengajian, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu kondisinya mengkhawatirkan.

Bahkan, kerkhof yang seharusnya menjadi tempat peristirahatan terakhir para pejabat Kolonial Belanda itu kini statusnya sudah tergusur oleh lahan persawahan.

Plt Kasi Permuseuman dan Kepurbakalaan (Muskala) Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Indramayu Tinus mengatakan, dahulu kerkhof diperuntukan bagi para prajurit pemrintah Kolonial Belanda yang tewas di medan perang.

"Kalau sebutannya itu kerkhof dalam bahasa Belandanya, kalau bahasa Indonesianya itu pemakaman. Dahulu penuh di sini, ada banyak sekali makam, lebih dari 50," ujar Tinus kepada Tribuncirebon.com, Kamis (1/8/2019).

Tinus mengatakan kerkhof berusia ratusan tahun ini sekarang berubah menjadi lahan pertanian, ada pun sebagian besar makam sudah dipindahkan ke daerah Banten.

Apartemen Peninggalan Gubernur Aher Ini Dinikmati Ratusan Buruh, Bersih dan Rapi, Sewanya Murah

Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, masih ada bekas puing-puing makam para penjajah Belanda di sana, sedikitnya terdapat 9 buah makam, satu di antaranya masih dalam kondisi utuh.

Makam itu memiliki ukuran panjang 2,5 meter dan terbuat dari coran beton.

Selain itu, pada sawah-sawah itu juga terlihat gundukan-gundukan tanah berserta sisa puing-puing yang diduga merupakan bekas makam dahulunya.

Dikatakan Tinus, kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat kawasan Gedung Eks Asisten Residen Indramayu ini seharusnya menjadi bukti nyata sejarah bahwa Belanda pernah menjajah di kawasan Kabupaten Indramayu dahulunya.

"Sangat disayangkan sekali, padahal kawasan ini adalah peninggalan sejarah," kata Tinus.

Selain kondisi makam yang memprihatinkan, batu-batu nisan kerkhof ini juga tidak terlihat dan hilang tanpa ada yang mengetahui.

Rumah Dinas Sekda Jabar Digeledah Selama Dua Jam, Petugas KPK Pulang Boyong Dua Koper

Disebutkan Tinus, salah satu batu nisan bahkan ditemukan telah menjadi tutup sepiteng pada Asrama militer Koninklijk Nederland Indie Lager (KNIL), masih dalam kawasan Gedung Eks Asisten Residen Indramayu.

Selain itu, dirinya juga menyampaikan, gapura petunjuk yang menerangkan bahwa kawasan ini merupakan Kerkhof Belanda sekarang sudah tidak ada, dahulunya gapura itu berada di pinggir jalan.

Bahkan, untuk puing-puing bekas gapura kerkhof itu pun sekarang ini sudah tidak lagi berbekas.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved