Carmi TKW Asal Cirebon Sudah 31 Tahun Tak Kunjung Pulang, Keluarga Minta Bantuan Presiden
Carmi (48), seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Blok Kalibangka, Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Ichsan
"Saya berharap anak saya bisa pulang, itu saja," katanya.
Kesembilan adik-adik Carmi pun, kini sudah punya anak banyak, bahkan ada juga yang sudah punya cucu. Begitu juga Carmi, jika sudah berumah tangga, pastinya sama.
Sofiyuddin (48), paman Carmi, menyebutkan sampai saat ini ia masih menyimpan berkas keberangkatan, mulai dari surat KBRI, surat permintaan pulang, hingga salinan identitas Carmi, berupa paspor.
"Waktu berangkat alamatnya masih Astanajapura. Kami meminta belas kasihan Pak Presiden, agar keponakan saya bisa pulang," katanya.
• 1.200 Pedagang Bakal Diutamakan Saat Gunung Tangkubanparahu Dibuka Besok
Sebelumnya, Fitriyah (36), asal Kampung Lungbenda, Blok Desa, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, selama 13 tahun hilang kontak dengan keluarga setelah 13 tahun bekerja di Jeddah, Arab Saudi.
Berangkat pada Desember 2006, Fitriyah diberangkatakan oleh perusahaan jasa penyalur tenaga kerja untuk ke luar negeri yang berada di Jakarta, yakni PT Safika Jaya Utama
Kedua orangtua Fitriyah, Marka (58) dan Sunia (54), saat ini hanya bisa memandangi lembar foto Fitriyah, anak ketiga dari empat bersaudara itu, anaknya tersebut terakhir berkomunikasi saat berangkat pada 2006.
Marka mengatakan, satu tahun setelah bekerja di Jeddah, Fitriyah sempat mengirimkan uang gaji tersebut kepada, namun tidak mampu berkomunikasi, karena pada saat itu yang menyampaikan adalah majikannya, yakni Mahmud Ibad Althuwairiqi.
"Yang telepon majikannya, tetapi sampai sekarang sulit," kata Marka di Blok Desa, Kecamatan Palimanan, Kamis (25/7/2019).
Perginya Fitriyah ke luar negeri, kata Marka, adalah kemauannya sendiri, lantaran Fitriyah ingin membahagiakan kedua orangtuanya dengan cara menjadi TKW, dengan harapan mendapatkan banyak pundi-pundi rupiah.
• Bandung International Arts Festival Mampu Membuat Warga Terpukau, Diikuti 15 Negara
"Fitriya berangkat menjadi TKW setelah lima bulan lulus dari sekolah menengah atas (SMA)," katanya.
Ibu Fitriyah, Sunia, mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak keluarga untuk mencoba berkomunikasi dengan Fitriyah, namun sampai saat ini tidak pernah membuahkan hasil.
Sunia berharap, adanya perhatian dari pemerintah, sehingga Fitriyah dapat kembali pulang dan berkumpul dengan keluarga di Blok Desa, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
"Pemerintah dapat mendengar dan ikut mencari anak saya di luar negeri," katanya.