Gunung Tangkuban Parahu Erupsi
Sehari Setelah Erupsi, Kondisi Gunung Tangkuban Perahu Belum Stabil
Nia mengatakan erupsi pada Jumat sore tersebut bersifat freatik, yakni yang disebabkan aktivitas geothermal.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
Pengukuran gas terakhir tanggal 21 Juli 2019 menunjukkan konsentrasi gas masih berfluktuasi dan cenderung menurun.
"Pada 24 Juli 2019 kemarin kami sudah mengirim surat evaluasi ke BPNP, Gubernur Jabar, Pemerintah Kabupaten Subang, dan Bandung Barat, yang isinya potensi adanya erupsi sangat besar," kata Gede.
Ancaman bahaya yang paling mungkin terjadi saat ini berupa hembusan gas vulkanik dengan konsentrasi berfluktuasi di sekitar Kawah Ratu yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa pengunjung, pedagang, masyarakat sekitar, bila kecenderungan konsentrasi gas-gas vulkanik tetap tinggi serta erupsi freatik dan hujan abu di sekitar kawah berpotensi terjadi tanpa ada gejala vulkanik yang jelas.
PVMBG pun menyatakan tingkat aktivitas Gunung Tangkubanparahu masih Level 1 (Normal), tetapi evaluasi secara menerus tetap dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan tingkat ancamannya.
PVMBG pun meminta masyarakat di sekitar Gunung Tangkubanparahu, pedagang, wisatawan, dan pendaki tidak unruk tidak mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas dengan radius 500 meter, serta tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkubanparahu.

Masyarakat di sekitar Gunung Tangkubanparahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkubanparahu agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas gas vulkanik dan dihimbau tidak berlama-lama berada di bibir kawah aktif Gunung Tangkubanparahu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.
"Masyarakat di sekitar Gunung Tangkubanparahu diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunubg Tangkubanparahu, tetap memperhatikan perkembangan kegiatan Gunung Tangkubanparahu yang dikeluarkan oleh BPBD setempat dan selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat. (Sam)
Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat pada PVMBG, Dr Nia Haerani, memperlihatkan aktivitas Gunung Tangkubanparahu, Sabtu (27/7) pukul 09.06. Walaupun masih terjadi gempa tremor, skalanya sudah terus mengecil, sudah tidak ada erupsi, melainkan hanya hembusan gas dan air yang menghasilkan asap putih dari Kawah Ratu.(*)