Dalang Asal Amerika Ini Sebut Pementasan Wayang Bisa Dikolaborasikan dengan Musik Modern

"Wayang juga bisa dipadukan wayang dengan musik modern," ujar Matthew Isaac Cohen dalam diskusi Wayang Cirebon di Mata Dunia Internasional

Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi
Matthew Isaac Cohen (kiri), guru besar dan profesor bidang International Theatre di Royal Holloway, University of London, saat menyampaikan materi dalam diskusi Wayang Cirebon di Mata Dunia Internasional di Saung Perjuangan, Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Minggu (21/7/2019) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Guru besar dan profesor bidang International Theatre di Royal Holloway, University of London, Matthew Isaac Cohen, menyebut pementasan wayang adalah tentang mengantarkan cerita yang bermakna.

Menurut dia, improvisasi kerap diperlukan agar penonton, lebih-lebih bagi penonton pemula dan asing, mampu menangkap pesan yang disampaikan dalam pementasan wayang.

Matthew pernah mementaskan wayang di Skotlandia dan memadukan kisah pewayangan dengan mitos lokal.

"Wayang juga bisa dipadukan wayang dengan musik modern," ujar Matthew Isaac Cohen dalam diskusi Wayang Cirebon di Mata Dunia Internasional di Saung Perjuangan, Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Minggu (21/7/2019) malam.

Diskusi yang dipandu budayawan Cirebon, Opan S Hasyim, itu digagas Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Kabupaten Cirebon.

Kegiatan tersebut membahas perihal perkembangan Wayang Cirebon dari perspektif Dalang Mancanegara, Matthew Isaac Cohen.

Kisah Tatang, Generasi ke-3 Pembuat Wayang di Kota Bandung, Bertahan di Tengah Gempuran Seni Modern

Gelar Pentas Wayang Golek, Dedi Mulyadi Ingatkan Pemimpin Contohi Sosok Semar

Dalam kesempatan itu, Matthew juga menceritakan pengalamannya berkolaborasi dengan mahasiswanya.

Kolaborasi itu memadukan pementasan wayang dengan instrumen-instrumen modern, dari mulai piano, bass, flote, dan lainnya.

"Tren wayang  sebenarnya sangat dinamis," kata Matthew Isaac Cohen.

Ia mengatakan, format pementasan wayang juga berkembang seiring zaman tapi wayang tradisional perlu dilestarikan.

Matthew menceritakan pengalamannya dalam mementaskan wayang di berbagai belahan dunia.

Pria yang pernah mementaskan wayang di negara-negara Eropa hingga Iran itu mengaku mendapat apresiasi dan sambutan yang baik dari warga luar negeri terhadap wayang.

Peserta Antusias Ikuti Worshop Wayang Sampah Jagakali International Art Festival 2018 [VIDEO]

Sebagai seorang akademisi, ia pernah diminta turut melakukan kurasi atas Koleksi wayang Yale University, Amerika Serikat, yang merupakan hibah dari Walter Angst.

"Koleksi itu berjumlah 150 kotak dengan wayang sebanyak 21 ribu, bahkan tiga kotak di antaranya berasal dari Gegesik, Cirebon," ujar Matthew Isaac Cohen.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved