Tradisi Gentong Haji di Cirebon Bernilai Moral, Calon Jemaah Tak Ingin Amalnya Berhenti Saat Berhaji
Pada Rabu (17/7/2019) pagi, warga di Desa/Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Pada Rabu (17/7/2019) pagi, warga di Desa/Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon tampak sedang meminum air yang diambil dari dalam gentong di depan rumah warga lainnya.
Mereka bergantian mengambil air tersebut untuk diminum. Ada yang sengaja datang, ada pula yang baru pertama kali mengunjunginya.
Tradisi tersebut rutin dilakukan masyarakat setempat pada musim haji setiap tahunnya. Setiap calon jemaah haji yang hendak berangkat, akan menyiapkan gentong di depan rumahnya yang diisi air.
Sedangkan masyarakat lainnya akan memanfaatkan air tersebut saat melewati rumah calon jemaah haji itu.
Tradisi yang sudah berjalan cukup lama ini banyak dimanfaatkan warga setempat untuk berbagai keperluan, ada yang mengharapkan keberkahan adapula yang hanya ikut melestarikan budaya.
Kusno (49), seorang warga setempat mengaku ia selalu menghampiri rumah calon jemaah haji untuk mengambil air yang ada di dalam gentong.
Bagi Kusno, tradisi turun-menurun itu sangat baik untuk mempererat silaturahmi antar warga sekitar.
"Sengaja lewat sini terus minum airnya. Saya berharap yang berangkat haji ini mabrur dan dilancarkan perjalanannya. Kalau saya udah berapa kali mampir karena rumahnya berdekatan pula," katanya kepada Tribun.
• Lokasi Mobil Samsat Keliling Polres Cirebon Rabu Ini, Yuk Bayar Pajak Kendaraan Anda
Warga lainnya, Tiah (54), menjelaskan, tradisi gentong haji sudah ada sejak ia masih kecil dan terus dilestarikan hingga sekarang.
"Pas saya kecil juga udah ada ya. Dari dulu memang seperti ini. Katanya tujuan dari tradisi ini agar perjalanan hajinya lancar dan tidak merasa kepanasan dengan suhu di sana," ucapnya.
Saat warga sedang antre mengambil air itu, pihak keluarga dari calon jemaah haji tampak gembira dan selalu mengecek kondisi air.
Jika air sudah tinggal setengah, mereka akan sigap mengisi kembali hingga airnya penuh.
Salah satu kerabat calon jemaah haji, Janudin (50), mengaku telah mempersiapkan gentong haji itu sebelum kerabatnya, Ani Ramini dan Muhamad Fauzi berangkat haji.
• Suhu Bandung Dingin, Waspadai Penyakit yang Bisa Timbul Saat Udara Dingin, Anak-anak Rentan Terkena
"Pas mereka berangkat, kami siapkan gentong berisi air ini. Awalnya kan keluarga mengantar dulu pemberangkatan yang dari asrama haji, setelah itu baru gentong ini disimpan depan rumahnya," kata Janudin.
Dia menambahkan, air dalam gentong tersebut diperuntukkan bagi siapa saja warga yang mau mengambilnya.
Harapannya, kata Janudin, orang yang memanfaatkan air dari gentong itu mendoakan calon jemaah haji.
"Kita berharap mendapatkan doa yang bagi dari para warga agar saudara kami menjadi haji yang mabrur serta pulang kembali dengan sehat dan selamat," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Disbudparpora Kabupaten Cirebon, R Chaidir Susilaningrat, menjelaskan, tradisi gentong haji yang ada di Cirebon sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.
Pasalnya, alat yang digunakan adalah gentong dari tanah liat yang menandakan tradisi tersebut sudah lama sekali.
Menurut Chaidir, setiap daerah memiliki tradisi haji yang berbeda. Untuk di Cirebon sendiri, dilaksanakan tradisi gentong haji.
"Gentong haji merupakan tradisi di Cirebon. Ketika seseorang berangkat menunaikan haji, dia tidak ingin amal di tempat tinggalnya terputus. Sehingga dia menyediakan gentong untuk minum orang yang lewat," katanya.
Menurutnya, selain menggunakan gentong, tradisi tersebut bisa dimodifikasi dengan wadah yang lain semisal ember dan botol.
• Narapidana Ini Selipkan Sabu-Sabu di Celana Dalam, Mau Masuk ke Dalam Lapas Tepergok Petugas
"Kita belum menemukan catatan sejarah siapa yang melaksanakan tradisi itu awalnya. Tapi itu sebagai tradisi yang hidup dan berkembang di masyarakat," kata dia.
Adapun esensi dari tradisi itu, kata Chaidir, agar manusia tetap beramal saat berada di dalam maupun di luar rumah.
Selama calon jemaah haji berangkat haji, gentong tersebut akan disediakan untuk minum orang yang lewat.
"Yang bersangkutan berusaha mengamalkan ajaran yang baik dari leluhur. Ini ajaran moralnya yang harus tetap dilaksanakan. Mungkin nanti gentongnya diganti dengan kulkas yang disediakan buah-buahan dan sebagainya. Mungkin itu lebih bagus nantinya," kata Chaidir.