Rekomendasi Wisata Bandung Akhir Pekan Ini, Berenang di Surga Tersembunyi Bernama Sanghyang Heuleut
Berlibur di Bandung akhir pekan ini? Anda bisa mencoba berenang di surga tersembunyi bernama Sanghyang Heuleut.
Penulis: Tarsisius Sutomonaio | Editor: taufik ismail
Sebelum menikmati keindahan pemandangan dan kesegaran air Sanghyang Heulet, pengunjung lebih dulu menempuh perjalanan cukup melelahkan.
Dari Kota Bandung, memakai sepeda motor, Tribun Jabar, butuh waktu dua jam untuk tiba di area parkir Shanghyang Heuleut. Perjalanan belum selesai.
Setelah membayar biaya masuk Rp 15.000 per orang dan sewa parkir Rp 5.000 untuk satu motor, Tribun Jabar ditawari tiga rute menuju Shanghyang Heuleut.
Ada jalur khusus untuk dipandu warga setempat, ada jalur petani, serta jalur mandiri jika pengunjung tak memakai jasa pemandu.
Sebagai informasi tambahan, wisata Sanghyang Heuleut itu masih dikelola swadaya oleh warga setempat, mulai dari parkiran hingga persewaan pelampung.
Saat itu, Tribun memilih 'jalur mandiri'. Petugas memberikan petunjuk singkat soal rute yang harus ditempuh.

Perjalanan dari tempat parkir ke kolam Sanghyang Heuleut ditempuh kira-kira selama satu jam, menyusuri jalan setapak. Jalannya menurun.
Selanjutnya menyeberangi sungai lalu menyusuri hutan di sisi aliran sungai. Sekitar 0,5 kilometer sampai 1 kilometer terakhir, rutenya adalah jalan di pinggir sungai.
Ada beberapa jembatan dan tangga di sepanjang pinggiran sungai tersebut. Kadang-kadang, perlu lompatan dari batu ke batu besar supaya perjalanan lebih cepat.
Perjalanan jauh nan melelahkan itu tak akan sia-sia. Setidaknya, demikian kata Hendrik Jelamat, seorang pengunjung yang datang dari Kota Bandung.
"Rasanya, lelah bisa terbayar setiba di sini. Airnya bersih dan segar," ujarnya.
Hendrik adalah mahasiswa semester lima di BSI. Ia mengaku baru pertama kali ke Shanghyang Heuleut. Setiba di kolam alam itu, dia memilih menyewa pelampung.
Berbekal pelampung itu, Hendrik bebas menyusuri dan berpose di kolam itu. Ia mengatakan pelampung itu disewa Rp 10.000 untuk dipakai sepuasnya.
Ia mengaku senang. Selain merasakan kesegaran air setelah perjalanan cukup melelahkan, ia bisa leluasa difoto saat berada di kolam.
"Saya juga sengaja pakai pelampung untuk menghemat tenaga," ujarnya.
Ya, pengunjung memang "harus" bisa menyimpan tenaga untuk perjalanan pulang.
Meski menempuh rute yang sama tapi pengunjung lebih sering mendaki saat kembali ke area parkiran.
Karena itu, sebagian pengunjung yang selesai berenang tak langsung pulang. Mereka mampir di dua warung dekat kolam itu.
• 5 Lokasi Wisata yang Bisa Anda Kunjungi di Bandung Akhir Pekan Ini, Liburan Jadi Tambah Seru